satu

9 2 0
                                    

Di pagi yang hangat, karna matahari sudah menampakan dirinya.

Terlihat seorang gadis mengerjapkan mata nya karna silau nya sinar matahari. Ia membuka matanya, dan melihat ke jam weker nya mata nya melotot setelah melihat jarum panjang yang menunjukan hampir ke angka 7, sejurus kemudian ia beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi.

Setelah serasa sudah rapi ia pun turun ke bawah dengan terburu buru.

"Selamat pagi semua nya" tak ada satu pun yang membalas sapaannya,

"Lia berangkat" pamitnya namun tak ada satupun respon dari ayah, ibu, dan ke dua kakaknya. Itu adalah hal yang biasa.

"Non lia" panggil salah satu pembantu di rumah nya, lia pun menoleh.

"Ini bekal nya" ia menyodorkan kotak makan pada lia, dengan senyum yang terpatri di wajah cantiknya lia menerima.

"Makasih" setelah mengucapkan itu lia pergi dengan berlari.

Hal yang paling tidak suka adalah menunggu, udah tau ia telat bis nya pun ikut telat.

...

Makin siang kelas makin rame, hampir semuanya sudah berada di tempat masing masing. Hari ini hari special karna ada anak baru, cowok dan itu membuat para girl kegatelan kaya di tempelin ulet.

Bel sudah berbunyi mereka menunggu sang guru dan murid baru dengan semangat, di tatapnya pintu itu dengan tatapan penasaran, dan...

BRAAAAAK

semua yang memperhatikan pintu terkejut malah sangat terkejut.

"Sialan"

"Jantung gue mau copot cuk"

"Dasar bangsat"

Kira kira begitu gerutu mereka, dan mereka menatap tajam pintu untuk melihat siapa yang membuka pintu hampir membunuh mereka.

"Pagi semuaaaaa" teriaknya tanpa dosa,

"Bisa kagak sih biasa aja buka nya kalo rusak gimana" omel ryujin sang ketua kelas ia udah kalang kabut dengan anggota nya yang satu ini.

"Ya ganti lah jin gimana sih lu" balasnya, dengan watadosnya ia duduk di bangkunya, membuat seisi kelas itu mengelus dada.

"Kurang siang ya datang nya" kata salah satu teman nya jae.

"Ya udah besok gue datang pas kalian mau bubar balik keren kan gue" serunya, sambil menaik turun kan alisnya.

"Serah lu dah" pasrah nya. Entah pelet apa yang lia kasih hingga jae mau temenan sama tuh cewe, seketika penyesalan datang dari hati yang paling dalam.

Dan akhirnya yang mereka tunggu pun datang, namun sedetik kemudian mereka kecewa karna anak baru itu adalah anak yang pernah sekelas dengan mereka saat kelas satu semester satu.

"Pagi anak anak ku"

"Pagi" dengan malas mereka membalas sapaan sang guru, sebegitu kecewanya.

"Kalian sudah tau kan dia siapa"

"Iyah" ujarnya serempak, kecuali lia.

"Bagus, kau boleh duduk si sana" ucapnya menunjuk bangku yang kosong di ujung kelas, tiba tiba lia mengkat tangannya.

"Ada apa lia"

siapa kah aku?(Lia X Soobin)HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang