15

11.8K 966 62
                                    

Happy reading guys

_________________________________________

Setelah kejadian di kantin tadi,kini Alula langsung meninggalkan kantin menuju parkiran untuk mengambil kendaraannya. Dengan emosi yang masih di ubun-ubun Alula melajukan motornya meninggalkan sekolah dengan kecepatan diatas rata-rata. Entahlah tujuannya saat ini kemana dia tak tau, yang jelas dia butuh menenangkan hati dan pikirannya.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup membuat ketegangan untuk pengendara lain, kini dia telah sampai di sebuah hutan,dia memberhentikan kendaraannya di bawah pohon.

Ternyata di hutan yang dari luar cukup menyeramkan ini,terdapat sebuah danau yang sangat indah. Alula duduk di atas rerumputan di dekat danau itu. Danau yang indah dengan air yang jernih itu membuat pikirannya kembali tenang.

Alula memejamkan matanya guna merilekskan pikirannya. Terlalu banyak beban yang dia pikul. Tentang siapa keluarga kandungnya, tentang penyebab kematian orang tercintanya,dan tentang masalah yang akhir-akhir ini membuatnya pusing. Rasanya dia pengen tenggelam ke lautan.

Alula berpikir dia harus cepat menyelesaikan semua ini agar dia bisa kembali ke tubuh aslinya.

Setelah beberapa saat di danau itu, Alula segera bergegas untuk pulang karena hari sudah mulai gelap. Oh ya soal orang tua Alula, mereka besok sudah kembali dari perjalanan bisnis nya.

***

Kini Alula telah sampai di mansion Alexander. Terlihat kedua abangnya yang sedang menonton tv di ruang tengah. Tapi Alula menghiraukan nya begitu saja,karena yang terpenting sekarang adalah dia pengen mandi terus rebahan, badannya rasanya mau remuk. Tapi ketika melakukan beberapa langkah seseorang memanggilnya.

"Dari mana lo." Tanya Gibran

Tapi Alula menghiraukannya,dia memilih melanjutkan jalannya, tapi ketika akan menaiki anak tangga pertama seseorang membuatnya jengkel lagi.

"Kalok ditanya tuh di jawab, bisu Lo?" Sinis Gerald

"Bukan urusan Lo." Ketus Alula

"Gue ini Abang Lo." Ucap Gibran

"Abang.?" Beo Alula
"Abang mana yang lebih percaya orang lain dari pada adek kandungnya sendiri. Ups gue lupa kalok gue gak punya Abang kek kalian." Ralat Alula

"ALULA." Teriak twins

"Dahlah terlalu malas meladeni orang gak guna kek kalian."ucap Alula sambil berlalu menuju kamarnya. Karena dia butuh mengistirahatkan badannya.

Brukk

"Akhirnya bisa juga rebahan." Gumam Alula setelah menjatuhkan badannya ke ranjang.

"Mendingan abis ini mandi terus ke cafe deh, males gue di rumah."lanjutnya

Alula memejamkan matanya beberapa saat, setelah itu dia langsung bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Beberapa menit kemudian Alula keluar kamar mandi menuju ke walk in closed untuk berganti baju. Dia memakai hoddie berwarna hitam,dipadukan dengan celana jins hitam robek-robek, dan tak lupa sepatu sneaker warna putih.

Setelah itu Alula bergegas menuju meja riasnya. Memakai bedak bayi, dan jangan lupakan liptin agar bibirnya tidak terlihat pucat, jangan lupakan rambut yang di gerai karena Alula habis keramas.

Alu (na) la   {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang