Hi readers... semoga kalian menyukai cerita FerMa (Fero Maudy), ya?Happy reading!!!
"Hallo... ada apa, Fer?" tanyaku masih dengan suara serak khas bangun tidur. Telpon dari Fero lah yang membangunkanku. Mengganggu saja. Aku baru tidur pukul 2 malam bergadang nonton lakorn Thailand.
"Busyett... baru bangun tidur lo, ya? Anak gadis kok bangunnya siang amat," cerosos Fero di seberang sana.
"Hmmm," sahutku malas. "Ada apa nelpon pagi-pagi? Ganggu tidur gue aja."
"Pagi kata lo?? Udah jam 9, woy! Menjelang siang itu namanya."
"Sebelum jam 11 namamya masih pagi... menurut gue."
"Iyain deh. Suka-suka lo aja."
"Emang gitu!"
"Iya Maudy... iya." Suara Fero terdengar pasrah. "Buruan lo mandi terus rapih-rapih. Gue mau jemput lo, ada perlu."
"Mau ke mana emangnya?"
"Nggak usah banyak tanya. Entar gue kasih tahu."
"Hmmm. Sama anak-anak yang lainnya juga?"
"Enggak. Cuma kita berdua aja."
Tumbenan. Apa Fero sedang mengajakku kencan? Mana mungkin, sih?
"Hallo Dy? Lo masih di sana?"
"Eh... Iya masih. Gue mau mandi dulu. Bye!!
***
Fero mengajakku pergi ke daerah Bogor, tepatnya ke Kopi Daong yang letaknya di daerah Pancawati, Caringin.
Kopi Daong memang bukan cafe biasa. Fungsi cafenya tidak hanya sebagai restoran, tapi juga sebagai tempat rekreasi bagi kebanyakan orang. Tempatnya instagramable. Bukan hanya muda-mudi yang tengah menjalin kasih saja yang datang ke sana. Banyak orang yang sudah berkeluarga juga datang berkunjung. Aku pernah sekali ke sini bersama Fero dan sahabatku yang lainnya. Udaranya begitu sejuk dengan pepohonan pinus yang ada di sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura (TAMAT)
Storie d'amore"Lo mau jadi pacar gue nggak, Dy?" "Hah?!" Aku menatap horor lelaki yang sedang duduk di depanku dengan wajah seriusnya. "Cuma pacar pura-pura, kok. Enggak beneran." Tiba-tiba saja sahabatku yang bernama lengkap Fero Anugraha memintaku menjadi paca...