//1

1.1K 39 0
                                    


Dimana ada Jungwon disitu ada Ni-ki
Mereka sudah seperti perangko dan lem

Walaupun dalam tanda kutip mereka memiliki berbedaan dalam segala hal

Ni-ki, bocah pintar yang di gemari para guru dan juga teman-teman nya. Selain itu dia juga adik dari pengusaha terkenal, yang kekayaannya tak diragukan lagi

Berbanding 180° dengan Jungwon yang hanya anak penyendiri dan berasal dari panti asuhan milik keluarga Ni-ki.

°~;*°~;*°~;*°~;*°~;*°~;*°~;*°~;°~;*°~;*°

"Nik, ingin pergi bersama?"

"Ah, maaf ya. Aku sudah janji akan pergi bersama Jungwon"

"O....oh, oke. Kalau begitu Kita duluan ya Nik"

Ke dua anak itu meninggalkan Ni-ki, yang sedang menghampiri seseorang yang tengah duduk di pojok ruangan kelas

"Sedang apa kau?? Ayo kekantin. Aku sudah lapar!" Ajak Ni-ki

"Hmmm"

Mereka berdua pergi meninggalkan kelas yang sudah sepi. Menutup pintu dan menghilangkan sosok hitam dalam kelas.

°~;*°~;*°~;*°~;*°~;*°~;*°~;*°~;°~;*°~;*°

∞Kantin

"Ni-ki, aku pergi ke toilet sebentar"

"Oke,. Jangan lama-lama. Atau ku habiskan makananmu"

Jungwon meninggalkan Ni-ki yang tengah asik menyantap makanan, dengan ekspresi yang sulit diartikan

Saat memasuki kamar mandi Jungwon mencuci tangan dan wajah di wastafel

Byur
Klotak

Seseorang menyiramnya dengan air menggunakan ember

"Kau, aku tau kau berteman dengan Ni-ki karena uangnya kan?? Barapa yang kau butuhkan?? Cepat katakan" sambil menyodorkan uang dengan nominal yang cukup lumayan

Tak berpikir Jungwon menepuk tangan orang itu untuk menjauh

"Aku tidak membutuhkan uangmu, breng***"
Setelahnya dia pergi meninggalkan mereka di dalam kamar mandi dengan kebun bintang di mulut mereka.

°~;*°~;*°~;*°~;*°~;*°~;*°~;*°~;°~;*°~;*°

"Ni-ki, aku ke kelas duluan" ucapnya setelah itu pergi meninggalkan Ni-ki

"Hei, Jungwon. Tunggu aku!! Hish anak itu" lalu berlari mengejar Jungwon yang sudah lari ke dalam kelas

Tak lama setelah Ni-ki masuk ke dalam kelas. Yang lain pun mulai masuk juga ke dalam kelas

Karena bel sudah berbunyi tepat, setelah dia sampai di depan pintu

°~;*°~;*°~;*°~;*°~;*°~;*°~;*°~;°~;*°~;*°

"Kalau sudah begini, memangnya dia bisa?? Aku ragu"

"Dia tidak sebodoh yang kau pikirin"




ONE NIGHT// EN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang