ONE NIGHT// EN-

//14

12 tahun lalu

Tepat pada hari yang bersalju, langit-langit dihiasi bintang bertaburan

Anak-anak yang sangat riang menunggu kedatangan seseorang berjanggut putih, berpakaian merah, yang akan memberikan mereka hadiah

"Appa, apakah aku akan mendapatkan hadiah dari sintelklas??" Tanya anak itu

"Tentu saja, Woniee kan anak yang baik. Pasti sinterklas akan memberikan hadiah untuk Woniee"

Anak itu sangat bersemangat dikala kedua orangtuanya mengatakan itu, senyuman imut nan manisnya merekah di bibir mungilnya

"Bulan merah" ucap sang istri kepada suaminya

"Aku tahu. Aku harap bukan kita target mereka" jawab sang suami sambil menepuk pelan pundak istrinya. Mencoba menyalurkan ketenangan

°~;*°~;*°~;*°~;*°~;*°~;*°~;*°~;°~;*°~;*°

02.48

"Omma,,, Woniee haus"

Tidak ada jawaban

Jungwon berjalan menuju dapur, berniat mengambil minum sendiri

Sosok hitam menarik perhatiannya dari balik meja dapur

"Sinterklas??!!"

Jungwon masih bersembunyi di balik meja makan dengan mata yang terus menatap beberapa sosok hitam itu

Saat Jungwon ingin mendekat, sebuah kalimat terlintas dipikirannya

"Woniee, jika nanti ada sosok hitam di rumah kita, jangan mendekat ya..."

"Kenapa??"

"Itu----itu sinterklas. Woniee juga harus bersembunyi jangan sampai sinterklas menemukan Woniee, paham??!"

"Hmm paham Omma"

"Iya, Woniee tidak boleh mendekat" manalog nya

Jungwon masih terus menatap sosok hitam itu, dan tak lama setelah itu para sosok hitam itu menghilang

Benar-benar menghilang entah kemana

Jungwon melihat Omma nya yang tergeletak berdarah di dinding

Memanggilnya dengan suara parau hampir menangis

"Omma??!!"
"Omma??!!"
"OMMA??!!"

Tiga kali Jungwon memanggil namun tidak ada jawaban.

Mata Omma nya terbuka perlahan, meraih wajah Jungwon yang mungil dengan sekuat tenaga

"Woniee,,,,,, dengar,,,kan Omma. Ambillah,,,, peti yang ada di laci Omma,,,,, dan simpan itu baik-baik"

Kalimat terakhir Ommanya diucapkan dengan susah payah, dan berakhir Ommanya tidur bersimbah darah