Jungwon berjalan sendiri, menyusuri lorong gelap yang tak berujung
Bibirnya terangkat saat ia melihat cahaya di depan mata.
Ia berlari, berharap dapat keluar dari lorong gelap tak berujung itu
Saat cahaya sudah di depan mata, ia tak ragu untuk memasukinya
"Woniee"
"Appa, omma"
°~;*°~;*°~;*°~;*°~;*°~;*°~;*°~;°~;*°~;*°
"Woniee Hyung!!"
Jungwon mengerjakan matanya menyesuaikan intensitas cahaya lampu diatasnya
"Aku dimana??"
"Woniee Hyung.... Huhuhuhu, akhirnya kau sadar juga" /memeluk Jungwon
"Daniel?! Apa yang terjadi dengan ku??"
"Pagi tadi Hyung pulang diantar oleh teman Hyung, dengan keadaan pingsan. La__lalu tadi Hyung mengigau. Aku__aku takut Hyung.... Huhuhuhu"
Daniel kembali memeluk Jungwon dengan tangisnya, dan Jungwon mengusap lembut surai hitam milik adik nya itu
Clek
Daniel melepaskan pelukannya dan melihat wanita paruh baya yang membawa bubur di nampan
"Jungwon sudah bangun??"
"Bunda!!"
"Mengapa Daniel menangis??" /Meletakan mangkuk di nakas
Sedangkan yang ditanya hanya mengulas senyum penuh arti
"Ini makan dulu. Sudah bunda buatkan bubur untuk mu" /duduk di pinggir kasur
"Terimakasih bunda"
Daniel meraih mangkuk bubur yang berada di dekat nakas. Lalu menyuapi Jungwon dengan hati-hati
"Omma, appa akhirnya wonnie berhasil. Semoga kalian sudah bahagia dia sana. Woniee juga bahagia di sini"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE NIGHT// EN-
مصاص دماءThey're is Real?? *Tidak bisa mendiskripsikan, jadi buat yang kepo. Baca dulu ya😁" ⚠️My real story⚠️ ⚠️Have Fun⚠️ *Vote plisss**