─ 𖦹 ִֶָ 𖥻 ❛OO5 !❜ˎˊ˗

20 3 0
                                    

selamat baca! nyahahaha!

*

"Lo!? beneran Percy!?" Tanyaku tak percaya

"Yeah.. gitu, lah. Dan gue disini karena ada sesuatu yang harus gue kasih tau ke lo," Jawabnya sambil menatap netraku dalam.

"Kasih tau? btw lo disini udah berapa lama? reinkarnasi juga?"

"Ahahahah, sabar dong, satu-satu,"

"Oh, oke. Satu, lo ngapain disini, dan, sesuatu itu, apa?"

"Sebelum itu lo harus baca buku ini," Luzel memberiku sebuah buku usang(?). Ah, buku cerita. Lalu, kenapa dengan buku in- chotto matte. INI DISINI KENAPA ADA NAMAKU!?

"Sheane, dengan ingatan kehidupan masa lalunya, menjalani hidup dengan damai di dunia barunya. Tunggu- ini.. genrenya.. romance? tapi kenapa nama FL sama kayak nama gue!? penulisnya ga kreatif, ih!" Kataku kesal.

"Hah..." Luzel menghela napas pasrah.

"Penulisnya bukan ga kreatif. Tapi karena FL nya emang lo,"

"Apa?"

Bentar-bentar. aku ga mudeng.

Hah?

Ini bercanda, kan?

"Gue ga bercanda, Sye. Lo itu tokoh cerita," Kata Luzel seakan tau isi pikiranku

NANI DE FAK!?

GUE, TOKOH FIKSI!?

GILA.

Eh tapi bisa ga ya ketemu sama epel dan vil?

Nyeheheheheh.

"Otak lo harus di cuci, fiks," Luzel menoyor kepalaku. Nak setan memang.

"Oke.. Jadi.. Intinya, gue tokoh fiksi, gitu?" Tanyaku setelah menenangkan diri.

"Bukan cuma lo. Semuanya adalah tokoh fiksi. Ada penulis yang buat jalan hidup kita,"

PENULIS KAMPR-ehem. ok. aku diam. matanya jangan melotot.

"Seperti yang lo liat, genre cerita karangan penulis itu romance. Kisahnya klise. Tapi bukan itu masalahnya," Ujar Luzel dingin.

"Oh.. jadi masalahnya apa? eh itu ML nya namanya siapa? ganteng ga tuh?"

"Udahlah. Lelah gue,"

"Canda mas. Lanjut. Bisa yuk bisa,"

"ANJ-ehem. Karena ada suatu masalah, alur cerita penulis dan keseimbangan dunia ini jadi terganggu. Nah, gue mau minta tolong sama lo,"

"Wih, masalah apa tuh?"

"Ada Peng-"

Kriiiiinggg!!!!!

Sial.

Aku segera duduk lagi di mejaku, dan melihat Fany sedang tersenyum, dan anehnya senyum itu terasa mengerikan.

"Apa?" Tanyaku tidak nyaman

"Lo kayaknya akrab banget yaa sama si Luzel. Mama terharu, nak," Fany menepuk pundakku

"Sinting." Aku menabok bahunya, dan dia tertawa.

Masa.. Fany dan yang lain cuma tokoh fiksi? Ga nyata?

*

ekhem, yohoo~! ak kmbali! mmf ak agak.a masih sibuk sampe gatau kapan. pokoknya jangan lupa pake masker yaa!

sekian terima bakugo rl.

ꕤ 𖥻. go bαck! | slow updαte ★̲ ▸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang