─ 𖦹 ִֶָ 𖥻 ❛OO6 !❜ˎˊ˗

20 3 0
                                    

ffeh, met baca nyahaha!

*

Aku masuk ke dalam rumah dengan wajah muram. Kenapa? karena aku selalu di goda Fany tentang aku yang bicara akrab dengan Luzel. Cih, menyebalkan. Ngomong-ngomong.. tadi Luzel mau bilang apa, ya?

"Wih ada martabak. Bagi dong." Aku mencomot martabak milik Saga, yang langsung di balas lemparan bantal olehnya.

*

"Hmmmmm...... Jadi, intinya, dunia tempat gue tinggal, adalah buatan penulis yang ada di luar sana?"

"Tapi, kan, ini terlalu-nyata, ga sih?"

"Trus kata Luzel tadi, masalah apa?"

"ASTAGA NAMBAHIN BEBAN HIDUP AJA, oiya ML ceritanya namanya siapa ya?? coba liat," Aku membuka buku yang di beri Luzel, dan membacanya.

"Gean? bagus juga namanya. Hmm, ganteng ga ya? ahh pasti ganteng. Kan gue cantik,"

pede banget y anjc-ehem puasaa -othor sheea

Saat aku masih bergulat dengan pikiranku, tiba-tiba pintu kamarku didobrak oleh sosok siluman monyet.

"SYEE! LO PACARAN YA!?" Pekik Saga.

"DIH, KAPAN WOY!?" Teriakku tak terima.

"ITU KENAPA DI DEPAN ADA COWOK YANG TUNGGUIN LO!?"

"Siapa? Luzel kah?"

"Tuh kan. Pasti itu pacar lo. GUE KASIH TAU MOM YA,"

"HEH ANJIM FITNAH ITUU, WOY ANJ-astaghfirullah.... dahlah ke depan aja deh,"

*

"Luz!"

"Yoo, sye. Kenapa lu?"

"Engga, cuma habis debat capres,"

"Heh, ngadi-ngadi,"

"Nyehehe, ini, cemilannya, kanjeng~ silakan diminum~"

"Sinting," Luzel mendecakkan lidah.

"Ok, lanjut penjelasan lo tadi," Kataku serius.

"Hah.. Ok. lo masih inget kan?"

"Inget apa?"

"ASW-ekhem. Gue ga bercanda, sye,"

"Yah baperan. Yaudah lanjut,"

"Jadi gini, kalo misalnya cerita yang udah sempurna, naskahnya udah selesai, dan tiba-tiba ada tokoh baru di dalam cerita, apa yang bakal terjadi?" Tanya Luzel

"Uhmm... Perubahan pada naskah?" Jawabku tak yakin

"Nah. Naskah cerita yang harusnya lo hidup damai, harus di ubah karena ada tokoh baru yang masuk,"

"Tunggu-jadi, ini masalahnya karena ada tokoh baru yang nyelonong masuk ke dalam dimensi ini, yang menyebabkan naskah harus di ubah, gitu?" Mataku melotot.

"Iya," Luzel mengangguk.

"Yaudah suruh si Penulisnya aja yang ubah, trus tambahin si tokoh baru," Kataku santai.

"Ya tapi... Masalahnya, penulisnya hilang," Kata Luzel pelan.

"Hilang? Koid?"

anj memang -othor sheea

"Ga tau, pokoknya hilang. Nah, naskah yang tadinya udah selesai, jadi harus di ulang. Jadi kertas kosong," Lanjutnya.

"Trus? hubungannya sama gue apa?"

"Ya kan lo heroinnya. Jadi, naskah yang masih kertas kosong, suci dan bersih itu harus di tulis lagi. Dan yang bisa itu lo, heroinnya,"

"KOK GUE!?"

"KAN LO HEROINNYA BAMBANG"

"Cuma nulis, kan? gampaang," Aku menjentikkan jari.

"Hah.. maksud nulis itu, lo harus ngebuat alur ulang. Kayak lo yang berkelana mengelilingi dunia, itu bakal ketulis otomatis di naskah,"

"Wow, impresip. Jadi kalo gue mau nikah sama todoroki, berarti tinggal ngehalu aja, kan?"

"APASIH ANJIM AKU KESAL" Luzel membanting bantal sofa, aku nyengir.

"Oke, santuy mas. Lo bilang, gue yang bisa tulis ulang naskah itu, kan? Jadi, pertama, gue harus ngapain?"

"Prolog ceritanya dimulai dengan adegan apa?" Tanya Luzel sambil mencomot cookies ke dalam mulutnya.

"Kalo yang gue baca.. itu pas pembantaian keluarga gue oleh Nippon-tunggu. MAKSUD LO GUE HARUS BALIK KE JAMAN ITU!?" Pekikku tak percaya.

"Pinter. Lo harus ulangin setiap adegan yang ada di naskah awal,"

"SINTING," Umpatku tak terima. Mana mau, lah! Aku mati dibantai oleh Nippon, cuma orang gila yang mau!

Luzel melotot, dan menarik rambutku.

*

Aku menghela napas. Gila. Ini gila. YA MANA MAU LAH AKU BALIK KE JAMAN PENJAJAHAN! GA BANGET WOY!

"Oke.. Jadi, aku harus ulang setiap adegan di naskah?" Tanyaku

"Harusnya iya" Kata Luzel santai setelah berkelahi denganku tadi.

ITU MAKSUDNYA APA SARIMIN.

AKU KESAL.

"Ehem. Jadi, kalau lo tetap ulang adegan di naskah, itu pasti sia-sia. Kenapa? Karena ada si tokoh baru itu. Benar?"

Iya juga sih.

NYUSAHIN BANGET SIH JADI ORANG. MAIN NYASAR AJA, NGEREPOTIN ORANG HHHHSSSSSSS.

"Jadi gue harus ngapain?" Aku pasrah aja deh. Penulis sialan. Main hilang aja.

"Tangkap Tokoh baru itu. Hanya itu satu cara supaya naskah yang berubah bisa kembali ke awal," Kata Luzel serius, sambil menatap mataku dalam.

Aku menelan ludah.

*

nyahaha, ak dtg. met puasa semua. jangan batal, itu yang katanya wudhu tapi malah minum, stop dulu.

ok bay

sekian terima hawks rl

ꕤ 𖥻. go bαck! | slow updαte ★̲ ▸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang