─ 𖦹 ִֶָ 𖥻 ❛OO7 !❜ˎˊ˗

18 3 0
                                    

helo, cariad!

*

Sekarang aku sedang jongkok. iya, jongkok, diatas kasurku. sambil bergumam.

"Tangkap aja, kan? bukan bunuh?" Tanyaku pada diri sendiri.

Tapi kalo di tangkap aja ntar lepas. sia-sia dong aku tangkap.

Bunuh?

Aku anak baik bro, aku masih suci.

LAGIAN KAN ADA SI MALE LEADNYA KENAPA HARUS AKU SIH.

Penulis kampret memang. Aku yakin dia sekarang lagi leha-leha sambil ngehaluin mono.

KOK TAU? -othor sheea

"AaaaAaaaaAArghhh! aku pusiiing!"

Plis. Hidupku baru tenang lho. Beneran.

Apakah ini karma karena sering maling cemilan Saga!?

Gagaga. Saga memang tempeng-able jadi ga salah kalo aku nistain.

Nah lho aku jadi inget percakapan sama Luzel lagi, kan.

[flashback]

"Tangkap..?" Tanyaku bingung.

"Iya, tangkap." Kata Luzel santai sambil minum.

"YA GIMANA TANGKAPNYA GUE NYA AJA ADA DI ZAMAN INI HIIIISSSSS" Tangan ku arahkan ke Luzel dengan bentuk cakaran, menyakar udara dengan ganas.

"Santai itu mah. Kan ada portal"

"Wih ada portal. Kok bisa? fantasi banget ga sih?"

"Dunia kita aja udah bisa dibilang fantasi banget kok."

"Iya sih.." Aku bergumam. Karena duniaku adalah sebuah cerita novel, rasanya mustahil bisa menjadi se-nyata sekarang. Apalagi di luar sana ada dunia nyata, dunia si penulis kampret.

"Sebenernya tujuan tokoh baru itu nyelonong masuk apa sih?" Tanyaku pasrah.

"Ntah. Kesasar kali."

"Lo kira pasar malam?" Desisku

"Dih cem ular lo kayak gitu."

BGST😃

"Sialan. Oh ya, gue sendiri yang tangkap si tokoh baru itu, kan?" Aku memastikan. Gila. MASA AKU SENDIRI HEH!? Kalo di temenin Killua kan enak.

"Ya kagaklah. Ajak si Male Leadnya sana. Kan kalian tokoh utamanya." Kata Luzel datar sambil menaikkan kakinya ke meja. Sumpah, ni anak minta di sleding memang. Astaga, tabahkan hatiku.

"Si Gean itu? boleh? Ih ganteng ga yaa, eh pasti ganteng deh. Secara, kan gue imut dan cantik membahana." Aku mengibaskan rambut.

"Sinting memang. Reinkarnasi bikin otak lo tambah rusak ya, Elise?" Tanya Luzel prihatin.

"ANJ-" Aku hampir mengumpat karena melihat Saga sedang mengintip dari balik dinding.

Tatapannya seakan berkata 'gue-kasih-tau-mom'

KENAPA HIDUPKU GA PERNAH TENANG SIH HERMAN AKU.

Aku mengacungkan jari tengah, yang dibalas decihan olehnya. Lalu dia pergi. Bagus. Sana jauh-jauh husss.

"Oke.. Gue bakal ajak Gean, sama Second male leadnya juga sekalian. Biar rame." Kataku memutuskan.

"Hah!? Kenapa!?" Pekik Luzel.

"Ya biar gue bisa ngeharem dong! Lagian, kok lo yang sewot?" Kataku ketus.

"YA IYALAH KAN GUE SECOND MALE LEADNYA" Ucap Luzel.

Mohon maap nih ya.

Lo?

Makhluk pecicilan macam lo second male lead?

Apa-apaan ini?

"Gue serius. Gue second male leadnya," Kata Luzel pelan

PENULIS SINTING

KENAPA LO BUAT COWOK MACAM INI JADI SECOND MALE LEADNYA SIH

"Apa-apaan tuh muka?!" Tanya Luzel tersinggung

Lalu ku tatap lekat-lekat muka Luzel.

"Iya sih.. Ganteng.." Kataku bergumam.

Kalo sifatnya ga pecicilan.

Muka Luzel tiba-tiba merah, sampe telinga pula.

Lah. Dia sakit?

"Aa-apasih!?" Tanya Luzel ketus sambil memalingkan wajah. Dih stress.

Dia menghela napas. Lalu berkata, "Pokoknya lo harus cari Gean, karena dia Male leadnya." Lalu dia tersenyum kecut. Lah ini makhluk kenapa coba?

Eh, tunggu.

MAKSUD LO, HARUS CARI SEANTERO BUMI, GITU!?

SUDAH KUDUGA LUZEL MEMANG SINTING.

[flashback end]

Tiba-tiba ada ketukan yang berasal dari pintu kamarku. AKU LAGI MIKIR LHO.

Menghela napas, lalu berjalan gontai menuju pintu yang seakan-akan berada di merauke.

cklek!

"Halo, dek. Mom dengar kamu punya pacar?" Tanya Mom ramah.

Ajg😃.

*

AKU KEMBALI DENGAN NORMAL!
/senyum bangga

Rielu : sudah kuduga sia memang stress

Sia : husss!

Darkest : sia sedang depresot dengan tes masuk sma negeri jadi itu berdampak pada sifatnya yang akhlakless jadi tambah akhlakless.

...sekian terima zen rl:D

ꕤ 𖥻. go bαck! | slow updαte ★̲ ▸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang