04

151 54 33
                                    

Jangan lupa tekan bintangnya guys, Terima kasih^^












   

“kenapa gak mau? Bukannya keren ya kalau punya indra ke-6?”

“ya bayangin aja, lo bakalan ngeliat keberadaan ‘mereka’ dimanapun dan kapan pun. Gak terkecuali kamar lo”

“iya juga ya” Jawab Denissa .

Setelah itu keduanya diam, kembali memperhatikan pesanan mereka. Dan tak lama kemudian, pesanan mereka selesai dibuat. Setelah membayar keduanya kembali masuk dalam mobil, Renjun yang hendak memutar arah mobil nya terhenti karna ucapan Denissa.

“Ke atas sebentar yuk Ren, gw mau foto foto”.

“Kita kan belum izin ”, Jawab Renjun sembari menengok ke arah Denissa.

“gak papa, bentaran doang”

Renjun hanya menghela nafas pelan, kemudian menjawab ajakan Denissa dengan ‘yaudah’. Renjun mengendarai mobilnya menuju puncak paling atas, disampingnya Denissa nampak tidak sabar untuk berswafoto, Tanpa berfikir bagaimana jika mie baksonya mekar hingga kuah nya menyusut?.

Hingga sampai di puncak paling atas, Renjun memarkirkan mobilnya kembali dan mematikan mesin nya. Udara disana sangat lah dingin tapi tidak ada satupun diantara mereka yang memakai jaket.

“dingin bangett ih” Denissa terus memeluk dirinya sendiri, karena ia hanya menggunakan kaos lengan pendek dan untungnya Ia memakai bawahan celana panjang. Sama hal nya dengan Renjun, ia juga hanya mengenakan kaos lengan pendek dan celana jeans panjang.

“Gw mau beli teh panas, lo mau gak?” Renjun menawarkan pada Denissa.

“Mau”, jawab Denissa.

Renjun pergi ke salah satu warung di dekat mereka untuk membeli teh manis, sedangkan Denissa ia tengah sibuk memilih filter di instagram nya. Walaupun Denissa bukanlah pengguna aktif sosial media namun ia sering mengambil foto dari sana walau hanya untuk konsumsi pribadi.

Setelah menemukan filter yang pas, ia mencari posisi yang bagus untuk background fotonya. Ia Berdiri di bawah pohon besar yang dibelakang nya terdapat pemandangan lampu lampu jalan yang menyala. Kemudian mengambil foto yang kira kira jumlahnya belasan.

“ Jangan foto disitu”

Renjun tiba-tiba sudah berada didepan nya, dengan gelas berisi teh panas di kedua tangannya.

“Kenapa sih? Disini pas banget pemandangan nya kelihatan semua”

“Pindah kesebelah sini, dari sini juga keliatan pemandangannya” Mendengar perkataan Renjun yang sedikit terkesan ngegas, dengan terpaksa Denissa pindah posisi.

“Ini teh nya”, Renjun memberikan salah satu gelas yang berada di tangannya.

“Makasih”

Setelah selesai dengan urusan foto, mereka berdua memutuskan untuk kembali ke Villa. Takut ayah Denissa khawatir dengan mereka. Dan benar saja ketika mereka sampai di Villa Ayah dan Lucas sudah menunggu didepan pintu.

“Kalian beli bakso dimana si? Sejam baru nyampe”, kata Ayah.

“Pasti pacaran dulu tuh yah” Ujar Lucas yang langsung dihadiahi pelototan oleh Denissa.

“Maaf Om, tadi kita ke atas dulu, Denissa pengen foto-foto katanya” Ucap Renjun.
Sesi tanya sudah selesai, mereka berdua langsung masuk kedalam Villa. Semua orang sudah menunggu bakso yang dibeli Denissa dan seperti yang ditakutkan, waktu dibuka kuah bakso nya sudah menyusut dan mie nya mekar. Dan sudah dipastikan Lucas mengomel ‘kenapa gak di bawa pulang dulu bakso nya baru pergi pacaran’ gitu katanya.

Walaupun begitu, mereka semua tetap menghabiskan semua bakso tanpa sisa.
Sehabis makan, Denissa berniat pergi ke kamar untuk mandi, karna di Villa ini terdapat air panas jadi tidak perlu khawatir kedinginan. Setelah sampai dikamar tak lupa ia menutup pintu dan menguncinya, dikamar tidak ada siapa-siapa, kak Rain dan yang lainnya masih berada di Ruang makan. Kemudian Ia memilih baju yang akan digunakan nanti.

Sebelum masuk ke kamar mandi, ia mengecek ponselnya, ternyata sudah pukul setengah sembilan malam. Ia harus bergegas sebelum makin malam. Setelah menaruh ponsel nya kembali, ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi lalu membuka pintu kamar mandi perlahan.

Didalam kamar mandi tersebut terdapat wastafel dan juga didepan nya terdapat cermin yang ukurannya lumayan besar. Yang menjadi tempat berdiri Denissa sekarang. Ia sedang membersihkan wajahnya dari debu yang menempel seharian.

“Dekil banget muka gw” Ucapnya.

INDIGO || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang