02

238 59 67
                                    

 

 

  

“ kamu dari mana aja? lama banget perginya, magrib gini baru pulang”

“hehehe maaf mah, lain kali gak lama-lama kok, mbul dimana mah?”

“tuh dikamar mama, lagi anteng dia”

“oke sip”

Selesai berbincang sedikit dengan sang mama, Denissa melangkahkan kakinya menuju kamar depan. Sampai di depan kamar tersebut, ia langsung membuka pintu dengan perlahan. Terlihat sang adik yang berusia satu tahun tengah asik bermain di karpet kamar dengan dikelilingi mainan kesukaannya.

“Mbul kamu lagi ngapainnnn?” ujar Denissa sembari menghampiri Rembulan yang sama sekali tidak tertarik dengan kedatangannya kemari. Denissa yang merasa gemas, terus menciumi pipi Rembulan sampai sampai sang adik menangis dengan keras.

“ ih maaf-maaf jangan nangis dong mbul, nanti kakak di omelin mama” bujuk Denissa.

Namun, Rembulan tak mendengarkan apa yang Denissa ucapkan, bayi itu tetap saja menangis. Denissa yang hafal dengan kelakuan adiknya jika sudah menangis, bergegas menggendong Rembulan “udah jangan nangis ayo kita main ke kamar Abang” ujarnya pada Rembulan

Kemudian ia membawa Rembulan menuju kamar anak pertama dirumah ini. memang menurut Denissa menenangkan adik nya yang menangis itu paling susah, sang mama juga mengakuinya. Akan tetapi, bayi itu sangat mudah berhenti menangis jika sudah bersama Abangnya. Denissa bilang “Bayi Ganjen”

“Abangg nih si mbul nangis” ujar Denissa ketika membuka pintu kamar Lucas.

Lucas yang tengah main PS dengan terpaksa menghentikan game nya, “Lu apain lagi sii!, baru juga anteng udah lu nangisin lagi, sini mbul sama abang” ujar Lucas sembari menjulurkan kedua tangan nya pada Rembulan, kemudian membawa Rembulan ke pangkuannya.

Dan benar aja, si Rembulan langsung diam duduk di pangkuan Abangnya. Ia hanya melihat stick PS di depannya yang sedang dimainkan Abangnya.

“Abang, gw pen ikutan main PS juga dong, boleh gak?” ujar Denissa.

“tuh ambil stick nya trus colokin sendiri”
“oke deh”

Dan tidak terasa sudah 2 jam mereka main PS, Rembulan sampai tertidur di pangkuan Lucas. Lucas yang mengetahui itu langsung membawa Rembulan ke kamar sang mama, sedangkan Denissa ia pergi menuju meja makan untuk makan malam, walaupun wajah makan malam sudah lewat. Selesai dengan urusan perut, Denissa akhirnya memutuskan untuk pergi ke kamar nya sendiri.

Setelah sampai di kamar, Denissa bersih-bersih badan kemudian mengganti bajunya dengan piyama dan bersiap untuk tidur. Akan tetapi, belum sampai 5 menit ia memejamkan mata, pintu kamar nya diketuk seseorang.

   
Ceklek~

“Denissa, udah tidur ya?”

Terpaksa ia membuka mata nya, terlihat sang mama yang tengah berdiri di dekat pintu “ Hhh belum, ada apa ma?”

“ tadi mama lupa nanya kamu, besok mau ikut gak?”

“kemana?” jawabnya sambil menyeringitkan dahi.

“puncak, nginep”, ujar mama Denissa. Dalam Hati Denissa tumben-tumbennya mama mengajak nya liburan, memang benar si.. Ia sudah lama tidak liburan bersama keluarganya. “berapa hari ma?” tanya Denissa.

“sehari doang, tadinya mau nginep dua hari tapi minggu ini ayah kamu Cuma libur sehari”

“Abang ikut gak?”

INDIGO || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang