06

124 22 28
                                    

Seperti biasa jangan lupa vote dan komen teman-teman, Terima kasih🙏






“AKU BUKAN SAFA!”

“H-hah?” Denissa terkejut.

Safa mendongakan kepalanya, “Hi hi hi hi kamu cantik sekali” Ucap Safa berbisik.

Denissa yang mendengar seketika merinding, ini bukan suara Safa. Denissa hanya terdiam melihat Safa yang tengah menatap nya.

“Aku mau pinjam badan kamu, boleh? Hi hi hi”

Denissa tak merespon, ia takut salah menjawab. Denissa menengok ke sekeliling kelas, sialnya tidak ada orang selain mereka berdua.

Tiba-tiba Safa menggenggam tangannya, “Denissa...” Ujar nya.

Denissa kemudian menggelengkan kepalanya. Namun, genggaman tangan Safa semakin kencang “Aww lepas Safa” rintih Denissa.

Ekspresi wajah Safa seketika berubah, ia sedang Marah.

Denissa merasa ini semakin berbahaya jika ia diam saja. ia menggenggam tangan Safa kemudian menarik paksa tangan itu agar melepaskan tangannya. “Lepas gak!” Ujarnya.

Tenaga Safa sangat kuat, namun Denissa berhasil melepaskannya. Denissa seketika berdiri lalu menjauh dari Safa, “Jangan kemana-mana gw bakal balik lagi” Ujar Denissa sebelum berlari keluar kelas.

Denissa berlari ke luar kelas untuk mencari seseorang. Renjun, Denissa butuh bantuannya.

Kaki nya berlari ke arah kantin, karena ia rasa Renjun berada disana. Untungnya kantin sekolah tidak terlalu jauh dari kelasnya. Sebenarnya ia sangat khawatir meninggalkan Safa sendirian di dalam kelas dalam kondisi seperti itu.

Sesampai dirinya di kantin, ia mengedarkan pandangan ke sekeliling “huh rame banget lagi” Ujar Denissa dengan terangah-engah.

Hingga pada akhirnya ia menemukan Renjun duduk bersama Haechan dan beberapa temannya di pojok kiri kantin. Kemudian Denissa berlari menghampiri meja mereka.

“Renjun” panggil Denissa.

Yang dipanggil menengok ke arah nya. “Kenapa?” Ujarnya.

Denissa memegangi lengan renjun, “Ayo ikut gw please”

“Ekhem, klo pacaran nanti dulu napa kasian pacar lu belum makan” Saut Haechan tiba-tiba

Sayangnya Denissa tak ada waktu untuk menghajar haechan kali ini, ia harus secepatnya membawa Renjun untuk menolong Safa.

“Ayo Renjun, cepetan gw butuh banget bantuan lo”

“kemana si emang?” Haechan menatap nya heran.

Denissa menoleh ke sekelilingnya kemudian berucap tanpa suara “ Safa kesurupan di kelas”

“Hahh?! B-beneran?”

“DI ikelas ada siapa aja?” Renjun menyaut.

“Dia sendirian njun, makanya ayo cepetan”

Renjun beranjak dari kursi “Astaga lo tinggal sendirian? Ayo Chan udah bayar kan?”

“Udah kok”

“Jeno, Jaemin sorry gw duluan ya”

“oke oke” jawab Jeno.

“weh Denissa, Renjun tungguin gw woy!” Haechan berlari menyusul mereka.

CEKLEK

Denissa membuka pintu kelas perlahan, Renjun dan Haechan yang berada tepat dibelakang nya melangkah lebih dulu ke dalam kelas. Di dalam sana terdapat ‘Safa’ yang tengah duduk menyisir rambut nya menggunakan tangan. Anehnya ia menyisir  hingga kepinggang, padahal Safa hanya memiliki rambut yang panjangnya diatas bahu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INDIGO || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang