satu

35 6 6
                                    

20 menit sudah perjalanan menuju sekolah. Sebuah mobil hitam menepi di dekat sekolah dan turun lah seorang perempuan cantik yang menggemaskan dengan rambut yang digerai dan memakai jepitan berbentuk bunga matahari dimana bunga favoritnya. Ya, dia adalah Nara Agatha Queensha.

"Aku turun dulu ya kak" Ucap Nara untuk memecahkan keheningan di mobilnya.

"Iyyaa, belajar yang rajin, jangan main-main. Eh iyya Rasya balik ke sekolah atau gimana nanti? Mau kakak jemput aja?" Tanya Aska yang mengingat adik kecilnya ini tidak berangkat bersama seseorang yang telah dianggap menjadi bagian keluarganya.

"Jemput aja deh kak, kayanya Devan ga bisa jemput aku, dia kemarin bilang kalo selesai olimpiade kira-kira sore" Jawabnya dengan lesu

"Yaudah, ga usah sedih gitu dong. Nanti kakak jemput selesai kelas ya. Udahh jangan sedih lagi, senyum dong." Ucapnya sambil mengelus lembut rambut sang adik.

"Iyya kak, jangan telat jemputnya" Balasnya. "Daahh kak, aku masuk dulu ya. Kakak jangan ngebut-ngebut juga" Lanjutnya

"Siap princess" Balas Aska sambil meletakkan tangannya di pelipis, layaknya orang sedang hormat.

"Hihihihi kakak makasih ya. Love you"

Cup

Nara mencium pipi Aska dan setelahnya langsung lari keluar mobil menuju ke dalam sekolahnya.

"Love you too dek. Kakak ga akan biarin siapapun merebut senyum kamu." Batin Aska

🦋🦋🦋

"DORRR!!" Teriak Nara kepada kedua sahabatnya yaitu Adira Arabella dan Rachel Kanza.

Oke. Sedikit menjelaskan tentang kedua sahabat Nara. Adira Arabella, si perempuan tomboy, suaranya melebihi toa masjid, tapi dia juga pintar bahkan dia pernah memenangkan olimpiade tingkat nasional pada SMP nya. Dia itu jomblo, tapi dia sedang mengincar salah satu sahabat dari sahabatku. Sahabatku yah? Mmm mungkin hanya sebatas itu:) . Lanjut, Rachel Kanza. Dia itu orang yang sangat cuek terhadap sekitar, dia juga pintar tapi pintar nya dia hanya di pendam dan hanya di keluarkan saat dibutuhkan. Dia pendiem, dia paling dewasa diantara kita bertiga. Dia sudah mempunyai pacar tapi pacarnya tidak satu sekolah sama dia. Makanya kalo weekend kadang kita suka susah buat kumpul karena mengikuti jadwal Rachel. Tapi dia itu walaupun keliatan nya cuek, kalo udah sama pacarnya. Dia langsung berubah jadi cewek manja hihihi.

Oke. Back to topic

"Bisa ga sih, ga usah ngagetin?" Ucap Rachel seraya mengusap dadanya.

"Engga." Balas ku dengan acuh dengan menjulurkan lidahnya.

Pletakk..

"Awsshh. Sakit tomboy. Lo mau gue nanti geger otak? Seneng banget keknya sama pala gue. Engga elo engga kak Aska." Jawabku kesal mengusap kepala yang di pukul Adira.

"Lo tuh yang ada. Bisa-bisa gue yang jantungan gara-gara sering lo kagetin" Jawabnya tak kalah ketus.

Nara yang merasa tidak bersalah pun hanya menjulurkan lidahnya dan berlari menuju ke dalam kelas. Dan..

Brukk..

"Aakkhh.. Hari ini kenapa si. Lama-lama gue beneran geger otak nih. Dari pagi pala gue kebentur mulu." Gerutu Nara tanpa melihat siapa yang tadi dia tabrak

"Buru bangun, ngapain masih duduk disitu" Seseorang yang ditabrak pun langsung angkat bicara sambil mengulurkan tangannya guna membantu Nara bangun.

Nara pun seketika langsung mendongak saat mendengar suara yang sangat familiar. Setelah mengetahui siapa pemilik suara itu Nara langsung tersenyum lebar sehingga matanya menyipit. Seketika itu pula tangannya langsung ditarik oleh lelaki itu. Ya yang dia tabrak tidak sengaja adalah seorang laki-laki

"Kebiasan kalo jalan itu yang bener" Ucap cowok itu sambil menarik tangan gadisnya.

"Heheheh. Maaf Devan aku tadi kesenengan abis jailin Dira sama Rachel" Jawabnya dengan cengiran khasnya.

"Besok lagi hati-hati kalo jalan ya" Mengusap kepala gadis kecilnya dengan sayang

"Iyaa Devannn.." Balasnya sambil tersenyum manis. Yang seketika membuat Rasya pun tersenyum dan mendapat pekikan dari kaum hawa yang melihatnya. Karena jarang sekali seorang es batu senyum dengan hangat. Ya betul, cowok yang ditabrak Nara adalah Rasya.

"Oiyaa, bukannya kamu ada olimpiade ya? Kok kamu ke sekolah? Tau gitu aku berangkat bareng kamu tadi" Ucapnya seraya mengerucutkan bibirnya yang membuat Rasya gemas dengan gadis kecilnya.

"Iyyaaa.. Aku kan mau pamitan dulu sama gadis kecil aku" Kekeh Rasya yang mendapat cubitan di lengannya

"Isshh, aku bukan gadis kecil lagi Devan" Gerutu Nara

"Iyaa kamu udah dewasa, tapi sikap kamu kaya anak kecil. Eitssss tapi aku tetep sayang kok sama kamu" Balas Rasya yang mendapat senyuman dari gadis nya itu

"Hehehehe... Aku juga sayang sama Devan" Peluk Nara secara spontan. Yang membuat kaum hawa menjerit kembali. Karena melihat sang most wantednya dipeluk oleh perempuan lain, ya walaupun mereka tau bahwa dua sejoli itu tidak akan bisa dilepaskan.

"Bagusss banget yaaa, kita ditinggalin. Pantes ajaa ternyata lagi peluk-pelukan. Inget woy ini sekolah. Kalo mau mesra-mesraan nanti aja. Ga baik buat jomblo" Cerocos Adira yang melihat sahabatnya itu tengah berpelukan dengan sahabat kesayangannya.

"Iri aja lo jomblo" Timpal Rachel.

"Tau lo. Cari pacar sono" Nara menambahkan dengan kekehan diakhirnya

"Kaya lo berdua pacaran aja" Sinis Adira

"Heh, gue sama Devan emang ga pacaran. Tapi setidaknya gue punya orang yang membuat gue bahagia.. Wlee" Jawab Nara sambil merangkul lengan Rasya. Rasya yang mendengar ucapan gadisnya itu hanya menggeleng dan mengacak pelan rambut Nara tapi setelahnya dia rapihkan lagi. Aneh memang. Tapi itu adalah kegiatan yang Rasya suka. Xixi

"Yaudah, aku cuma mau ketemu kamu. Aku berangkat ya.. Jaga diri kamu baik-baik, nanti pulang sekolah aku jemput oke?" Ucap Rasya seraya mengelus rambut dark brown milik gadisnya itu.

Nara mengerucutkan bibirnya karena omongan Rasya yang baru saja dia dengar "Hmm.. Yaudah kamu semangat ya, oke aku tunggu depan gerbang ya nanti. Awas aja nanti kamu telat, aku marah sama kamu" Nara yang bersidekap depan dada.

Rasya yang melengkungkan bibirnya ke atas sampai siapapun yang melihatnya akan dibuat meleleh oleh senyuman itu. Lebay memang. Tapi itu kenyataanya. "Iyaa Queen nya Devan." Ucap Rasya. Setelahnya dia melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah untuk berangkat olimpiade yang diadakan di sekolah sebelah.

"Udah ayoo ga usah cemberut lagi" Ucap Rachel yang membuyarkan lamunan Nara.

Terdengar helaan nafas kasar dari bibir mungil Nara yang disertai langkahan lesu menuju kelasnya.

__________________________________________________

Gimana gimana?

Vote+comment🥺

See you🙆🏻

HIRAETH🦋 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang