Kecoa

49 3 0
                                    

Setelah kejadian Revan yang mengecup pipi Yohana, Yohana hanya diam. Tapi, Revan justru terlihat sangat puas bisa membuat Yohana diam membeku.

Hingga sampai di apartemen, Yohana tidak berbicara sama sekali.

Dia hanya diam dimobil, dengan rambut terurai menutupi mukanya. Mungkin, Yohana sudah tertidur.

Revan melihat Yohana dari dekat, menyisihkan rambut Yohana agar tidak menutupi mukanya.

Sejak saat pertama kali melihat Yohana, Revan merasa ada yang berbeda dari Yohana diantara semua perempuan lainnya. Yohana-nya adalah orang yang pas, yang bisa mengimbangi emosi Revan.

Revan yang mudah marah, berbanding terbalik dengan Yohana yang sangat periang. Inilah alasan Revan memilihnya, agar Revan juga bisa tertular periang seperti Yohana, dan sedikit menghilangkan rasa amarahnya.

"Apapun gue lakuin buat lo," ujar Revan.

Revan masuk kedalam apartemen, bukannya membawa Yohana, dia malah membawa belanjaannya terlebih dahulu.

Dengan gesit, dia balik lagi ke mobil, dan menggendong Yohana.

Berjalan dengan pelan, ingin terus melihat Yohana yang terlelap. Sangat cantik.

Masuk dalam apartemen, Revan membaringkan tubuh Yohana diranjang.

Membuka sepatu Yohana, dan menyelimuti Yohana.

Padahal masih sore, Yohana sudah terlelap, Revan yakin, nanti malam Yohana terbangun.

Revan mengusap rambut Yohana, ikut berbaring dan memeluk Yohana erat.

Cup.

Mengecup Yohana, dia berjanji akan menjaga Yohana semampunya.

Revan tertidur dengan posisi terus memeluk Yohana.

•••

Yohana yang masih tidur, mencium aroma masakan yang begitu menyengat membuat perutnya lapar.

Malam-malam seperti ini, siapa yang masak?

Yohana bangun, menetralkan penglihatannya, dia berada disebuah kamar yang tak pernah dia kunjungi sebelumnya.

Memperhatikan seisi kamar, kamarnya berwarna biru gelap, membuat siapapun nyaman saat tidur.

Rapi tersusun, banyak sekali foto-foto anak laki-laki kecil, sangat menggemaskan.

Hingga matanya tertuju pada fotonya sendiri yang tengah tersenyum lebar. Ini adalah foto yang di pernah posting di akun media sosialnya.

Yohana berfikir, apa ini semua kerjaan Revan?

Kalau iya, Revan sangat manis ya. Menyimpan fotonya.

"Udah bangun?" suara Revan membuyarkan lamunan Yohana.

"Udah," jawab Yohana.

"Yaudah makan dulu, gue udah panasin makanan siang tadi," ucap Revan.

"Ternyata ada yang diam-diam simpen foto aku," goda Yohana melirik Revan dengan ekspresi sangat jail.

"Ngaco," jawab Revan.

"Ngaku," tuduh Yohana menyipitkan mata dan menudingkan jarinya, ekspresi menggemaskan.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang