[END] The Exorcist [Kookmin]

Chapter 7

-The Exorcist-

.

.

.

.

.

"Sudahlah lupakan saja." Yoongi mengatur nafas setelah tertawa keras.

"Jadi ... Apa yang membuat tuan Jeon ini memintaku datang kemari, hmm?"

"Tidak ada, aku hanya bosan sendirian aku hanya butuh teman mengobrol, sedangkan jika aku menelfon waktuku terlalu sibuk jadi aku memintamu datang saja."

"Bukannya wanita tadi itu datang untuk menemanimu, Kook?" Yoongi kembali tertawa geli, lebih ke mengejek mungkin.

"Yaak! Yoongi-ah! Aku memintamu kesini bukan untuk menertawakanku."

"Ahh, oke oke." Yoongi masih sedikit tertawa sambil menghapus airmatanya—ia tertawa sampai menangis.

"Jungkook-ah, omong-omong ... Kau masih ingat Taehyung, bukan? Ingat adiknya juga? Yang dulu aku ceritakan itu, yang bersekolah di Marry Land? Jimin, Ingat tidak?"

"Sepertinya aku ingat, kenapa?"

"Ahh, Jimin itu ... Sekarang ditarik kembali oleh Taehyung kau tahu."

"Ditarik?" Jungkook benar-benar tak mengerti perkataan Yoongi.

"Iya ditarik, Taehyung membawanya kembali ke rumah dan tak akan pernah mengembalikan Jimin lagi ke sekolah itu."

"Begitu? Ada apa memangnya?"

"Jimin, anak itu kerasukan, Kook. Dan dia tak pernah sembuh hingga kini."

"Sudah berapa lama, Yoon?"

"Satu bulan sejak Taehyung menarik kembali Jimin dari sekolahnya."

"Dan selama satu bulan itu dia tak kunjung sadar?"

"Benar." Yoongi mengangguk.

"Kenapa tidak coba memanggil eksorsis, Yoon?"

"Itulah masalahnya, Taehyung takut jika ia memanggil eksorsis justru malah akan membuat iblis dalam tubuh adiknya itu mengamuk dan malah melukai Jimin. Kau tahu? Jimin itu segalanya bagi Taehyung."

"Jimin? Seperti apa rupanya sih? Aku penasaran."

"Ah! Tunggu, sepertinya aku ada fotonya."
Yoongi merogoh ponsel di saku jasnya dan menunjukkan foto Taehyung dengan adiknya di ponselnya

"Ini Taehyung dan Jimin adiknya, Kook." Jungkook mengambil ponsel yang disodorkan Yoongi padanya.