Chapter 4

2.8K 273 3
                                    

-The Exorcist-

Jimin begitu terkejut dengan apa yang ia lihat saat ini. "Kemarin tidak ada, aku berani bersumpah."

"Tapi tadi ketika aku masuk, sudah ada disana."

Siapa yang meletakkan lukisan itu disitu? Dan kapan ia melakukannya? Apa mungkin guru? Kepala sekolah? Security? Penjaga sekolah?

Siapa yang meletakkan lukisan itu disitu? Dan kapan ia melakukannya? Apa mungkin guru? Kepala sekolah? Security? Penjaga sekolah?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jim, ayo tebak-tebakan."

"Apa, sih."

"Siapa wanita dalam lukisan tua itu? Apakah pemilik asli sekolah ini? Pendirinya? Apakah ia yang bernama Marry? Apakah itu sebabnya sekolah ini diberi nama sesuai namanya dan lukisannya terpajang disini? Tapi mengapa harus perpustakaan?"

Satu-satunya alasan mengapa Jimin membatin bahwa lukisan usang wanita bergaun merah menjuntai itu adalah sosok "Marry" karna dia perempuan dan nama sekolah ini diambil dari nama perempuan, 'kan? Mungkin saja wanita dalam lukisan usang ini adalah sang pendiri sekolah. Mengapa lukisan itu ia bilang tua? Lihatlah lukisan itu, bingkai kayu ukirannya sudah tak jelas bentuknya bahkan mulai rapuh dan mengelupas. Warna lukisan juga mulai memudar dan dipenuhi debu pula baik dilukisan maupun bingkainya.

Eh tunggu? Debu di lukisan dan bingkai? Bukankah lukisan ini baru dipajang disini? Mengingat kemarin saat terakhir Jimin mengantar Yoonbaek kesini—mencari buku tentang Sains tidak ada sama sekali lukisan disini, Jimin yakin itu. Berarti benar, 'kan? Jika lukisan ini memang baru dipajang? Tapi mengapa penuh debu seperti itu? Bukankah normalnya seseorang jika ingin memajang lukisan lama pasti dibersihkan terlebih dahulu? Apa orang itu terlalu malas untuk membersihkannya.

Jimin tak ingin munafik, ia merasa aneh tapi tetap ingin berpikir positif. Mungkin benar adanya juga apa yang ia pikirkan kalau orang itu memang terlalu malas membersihkannya. Tapi apa iya sampai sebegitunya?

"Jim, kira-kira siapa wanita dalam lukisan ini? Apakah ini sosok nyonya "Marry" yang mendirikan sekolah ini? Dan memberi nama sesuai namanya."

Jihoon juga berpikiran sama sepertinya?

Ahh baiklah itu wajar.

"Aku tidak tahu, Hoonie. Sudah, ayo. Kita kembali lagi ke kelas."

Perasaanku tidak enak. Jujur saja.

"Tapi, Iya tidak? Kalau lukisan ini terlihat misterius?"

[END] The Exorcist [Kookmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang