5. HUH!

1.9K 76 4
                                    

Happy reading guyss^^

***

"Aku..."ucap Sean yang langsung dipotong oleh Scarlett.

"Dia teman mommy, uncle Sean namanya"potong Scarlett sambil tersenyum menatap twins dan Sean bergantian.

Sakit? Ya itulah yang dirasakan Sean saat dikenalkan sebagai teman dan di panggil uncle oleh kedua anaknya, tapi dia hanya diam, ini juga salahnya di masa lalu.

"Hai uncle namaku Eldrick Addison, uncle bisa memanggilku El"ucap El dengan tersenyum manis menatap Sean.

"Aku Aera Addison, Call me Ara Uncle"ucap Ara dengan senyum manisnya.

"Smith, itu marga kalian, bukan Addison" tapi Sean hanya mampu mengatakan itu di dalam hatinya saja sambil menatap twins dengan tersenyum getir.

"Hai El dan Ara"ucap Sean tersenyum kecut.

"El, Ara"teriak seorang lelaki yang baru memasuki lobby hotel tersebut.

Sean dan Scarlett pun melihat kearah pemuda itu, Sean belum tau siapa karna dia belum pernah melihat wajah orang itu.

"Papiii"teriak twins dan langsung berlari memeluk Noah, ya pemuda itu adalah Noah kakak Scarlett.

"Jangan lari sayang"ujar Sean dengan tegas.

"Hehe, sorry Pi"jawab twins dengan cengiran mereka.

"Eh siapa ini dek?"tanya Noah saat menatap Sean dengan penuh tanda tanya.

"Saya Sean Smith, Ay.."ucap Sean terpotong dengan suara Scarlett.

"Teman Scarlett kak"sambung Scarlett dengan cepat.

"Oh saya Noah Addison kakak Scarlett"ucap Noah sambil memberi tangannya dan di jabat oleh Sean.

"Kak ayo kita ke kamar aku, kasihan twins ngantuk, kita permisi ya Sean"ucap Scarlett dingin.

Mereka pun pergi meninggalkan Sean yang tersenyum kecut, dia terus menatap punggung anak2nya dengan senyum kecutnya, betapa menyesalnya dia saat dulu telah menelantarkan anaknya, sakit? Itu yang dia rasakan karna anaknya tidak tau dirinya ayah kandung mereka, tapi Sean hanya bisa diam, ini salahnya saat dulu dia tidak bertanggung jawab dan menelantarkan mereka.

***

"Twins udah tidur, kakak mau tanya sesuatu sama kamu, tolong Jawab jujur dek"ucap Noah sambil menatap Scarlett dengan serius.

"Apa kak?"tanya Scarlett dengan menatap pemandangan kota new york saat malam hari.

"Apa Sean ayah twins?"tanya Noah serius.

"Menurut kakak?"tanya Scarlett balik dan menatap Noah dengan senyum kecut.

"Kenapa nanya balik dek, jawab dulu pertanyaan kakak"ucap Noah dengan kesal pada sang adik.

"Iya kak"jawab Scarlett sambil tersenyum lirih dan kembali menatap kota new York dari balkon hotel.

"Udah kakak duga, mereka sangat mirip dengan DaddyNya"ucap Sean dengan tersenyum menatap sang adik.

"Kamu jangan takut dek, kakak selalu disini, mama dan papa juga ada untuk kamu oke?"lanjut Sean sambil mengelus rambut adiknya.

"Iya kak aku tau itu, aku masuk ya kak, ngantuk"ucap Scarlett sambil mencium pipi Noah dan berjalan masuk ke kamar hotel untuk tidur.

***

Pagi hari pun tiba Scarlett selesai sarapan dengan anak2nya dan juga Noah, mereka akan pergi ke kolam berenang hotel, twins ingin berenang katanya.

Disinilah mereka di kolam renang sambil menatap twins yang sedang berenang.

Mereka tertawa melihat twins yang begitu lucu hingga mereka tak sadar ada yang sudah berdiri di samping mereka.

"Ehem, boleh saya bergabung?"tanya pemuda itu.

"Ngg..."belum sempat Scarlett jawab sudah di potong oleh Noah.

"Boleh kok silahkan Sean"ucap Noah kepada Sean.

Ya pemuda itu adalah Sean, Sean pun duduk dan menatap anaknya? Yang sedang berenang sambil tersenyum.

"Mereka pintar berenang"ucap Sean dengan seyumnya

"Ya memang, mereka anak2 yang hebat"jawab Scarlett tanpa sadar.

"Kapan mereka lahir?"tanya Sean.

"5 April 2014"jawab Noah karna Noah tau Scarlett tidak mau menjawabnya.

"Saya bangga pada Scarlett yang berhasil merawat dan mendidik mereka menjadi anak kuat dan pintar, saya bangga kepada kehebatan anak2 saya"ucap Sean dengan senyum bangga.

"Maaf tuan Sean, mereka anak saya, bukan anak anda, mengerti?"jawab Scarlett datar.

"Tapi saya yang membuat mereka"jawab Sean tak mau kalah.

"Tapi anda yang membuang mereka dari kehidupan anda bahkan saat mereka masih menjadi gumpalan darah dalam rahim saya"ucap Scarlett yang membuat Sean diam.

"Anak2 sudah cukup berenangnya ayo kita naik"teriak Scarlett kepada twins.

"Oke mom"jawab mereka kompak dan berjala meraih handuk lalu menemui Scarlett.

"Kami permisi Sean, ayo kak"ucap Scarlett kepada Sean dan berjalan meninggalkan Sean yang masih diam.

Sean merasa dadanya sesak, dia menyesal, sungguh menyesal, anak2nya yang dia tolak dulu sekarang tumbuh menjadi anak pintar tanpa dia, sedih? Tentu saja, tanpa sadar air matanya turun begitu saja, mengingat dia yang dulu mengusir Scarlett, dan menyuruh Scarlett mengugurkan kandungannya, dia menyesal, andai waktu bisa diputar kembali.

Tapi dia berjanji akan berusaha untuk mendapat kesempatan bersama anaknya dan Scarlett menjadi keluarga kecil yang bahagia.

Ya dia berjanji!


YEAY UP LAGI.
VOTE YA GUYS.

MAAF KALO TELAT UP.

AUTHOR SIBUK UNTUK UJIAN:)

SEA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang