Dandlestone.
Dandlestone terlihat begitu ramai pagi ini. Berbagai Klan datang berbondong-bondong ke kerajaan untuk menyaksikan penobatan raja baru mereka. Penobatan Leonard Zander Rhys Adelard disambut antusias oleh semua Klan— kecuali Klan Iblis yang berada dibawah kekuasaan Parandor. Namun tetap saja, tanpa kedatangan Klan Iblis sekalipun, Dandlestone tidak akan pernah sepi.
Ditempat ini, jauh dari kerumunan dan riuhnya halaman tempat penobatan akan dilaksanakan, Leonard berdiri sendirian diatas balkon ruangannya yang menghadap tepat ke halaman istana. Matanya begitu lurus mengamati setiap baris Klan yang berbaris rapi mengikuti arahan Henry Barker.
Yang harusnya ia sudah keluar dari ruangannya untuk bersiap, lelaki itu malah menyandarkan punggungnya pada pintu balkon sembari melipat kedua tangannya. Mengabaikan suara bising yang terjadi, Leonard memilih berkutat dengan pikirannya. Menyusun berbagai strategi penyerangan dengan puluhan ribu Klan yang sebentar lagi akan menjadi pasukannya.
Leonard mulai mengulas sebuah senyum penuh arti kala strategi penyerangan sempurna berhasil ia susun. Langkah pertama yang harus ia ambil adalah memeritahukan rencananya kepada Henry, lantas memerintahkannya untuk menyusup ke Parandor guna mengamati keadaan disana.
"Tuan Leonard, Yang Mulia sudah menunggu Anda." Panggil salah satu pelayan istana yang langsung diangguki oleh Leo.
Mengabaikan setiap pelayan-pelayan istana yang memberikan hormat setiap kali berpapasan dengannya selepas keluar dari ruangan, Leonard berjalan dengan begitu gagah menuju Altar, tempat semua orang sedang menunggunya. Tatapan datar yang selalu melekat pada matanya, menyiutkan nyali insan yang akan menatapnya.
"Pangeran Adelard telah tiba," suara Henry terdengar lantang mendominasi.
Halaman istana yang semulanya riuh, seketika hening sesaat setelah Leonard muncul dari balik pintu utama istana yang sangat besar. Semua atensi tertuju pada sosok Leonard Zander yang tampak menawan dalam balutan pakaian bangsawan yang ia kenakan. Laki-laki itu berjalan tenang menuju pusat halaman. Sembari mendengarkan pujian-pujian yang jelas ditunjukkan untuk dirinya, ekor matanya tak henti-hentinya menelisik setiap deret Klan guna mencari keberadaan seseorang.
Tristan Carlos Wren. Tidak mungkin laki-laki itu tidak datang, walaupun tidak bersama Klannya.
Sesampainya di pusat halaman, Leonard berhenti tepat didepan ayahnya berdiri. Didampingi oleh ibunya, Damaris Adelard. Ia memberi hormat, dengan menekuk kaki kirinya diikuti dengan badannya yang menunduk.
"Aku, Theron Adelard, Raja Dandlestone sekaligus Raja seluruh Klan. Mengangkat putraku, Leonard Zander Rhys Adelard, sebagai Raja Dandlestone. Menggantikanku dalam memimpin Dandlestone dan selurun Klan."
Theron menurunkan mahkota kebesaran Dandlestone dari atas kepalanya, lantas memasangkannya pada puncak kepala Leonard dengan hati-hati. Tepukan riuh bahagia langsung memenuhi halaman istana. Para Klan bersorak bangga, meneriaki nama raja baru mereka yang kini sudah berdiri dengan gagah menggantikan posisi Theron Adelard.