🍒Chapter 25 "Haruto?"🍒

2.3K 232 54
                                        

Everything I Need Is On The Ground
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Don't worry, Kyu. I'll be here for you." bisik orang tersebut.






















































"Hiksss.... Doy.... sakittt.... hikss.... sakitt.. " isak Junkyu yang masih berada di dalam dekapan Doyoung.

Doyoung pun menghela nafas sembari masih mengusap punggung Junkyu yang bergetar.

"I know it's hurt for you. But don't give up, okay? I am here for you." lirih Doyoung sembari mengecup pucuk kepala Junkyu.

Tangisan Junkyu semakin keras, "Aku ga kuat, Doy... Aku butuh Harutoo..."

"Hey, Kyu dengerin aku." Doyoung melepas pelukannya pada Junkyu dan memegang kedua bahu Junkyu.

Yang Doyoung lihat, saat ini keadaan Junkyu benar-benar kacau. Jejak air mata masih tersisa di pipi pemuda manis itu. Bahkan air matanya masih setia mengalir dari mata bulat indahnya.

"Dengerin aku, Kyu. I'll be here for you. Kamu harus bertahan walaupun ini menyakitkan untukmu. Jangan nyerah, okay? Aku bisa jadi tempat bersandarmu jika kamu butuh sandaran. Kamu harus bahagia. Okay?" jelas Doyoung seraya menghapus air mata Junkyu yang senantiasa mengalir.

"Tapi aku butuh Haruto, Doy..." lirih Junkyu dengan suara bergetar.

"Kamu ga butuh cowo brengsek kayak Haruto, Kyu. Aku yakin kamu bisa hidup tanpa Haruto. Percaya sama aku, okay?"

Junkyu menggeleng keras, "Ngga bisa, Doy. Aku bener-bener butuh Haruto. Aku ga bisa ngelepas dia dari hidup aku. Aku yakin Haruto akan kembali lagi sama aku. Iya kan, Doy? Haruto pasti akan balik lagi ke aku kan?" tanya Junkyu dengan wajah sendunya.

Doyoung menatap Junkyu dengan tatapan tak tega, "Ya tuhan, kenapa kau harus sekacau ini Kyu?" batin Doyoung

"Iya Kyu, Haruto akan kembali lagi sama kamu. Sekarang, kamu jangan sedih lagi ya." ujar Doyoung dengan senyum terpaksa.

Junkyu mengangguk sembari tersenyum cerah. Ia pun kembali memeluk Doyoung dan menyembungikan wajahnya di dada bidang milik Doyoung.

Dan tentu saja Doyoung membalas pelukan Junkyu.

"Terimakasih Doy, karena sudah menjadi rumah keduaku setelah Haruto." bisik Junkyu. Doyoung tersenyum tipis mendengar ucapan Junkyu.


"Apa aku benar-benar tidak ada kesempatan lagi, Kyu?" tanya Doyoung dalam hati.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Gua ga percaya lu beneran senyaman itu sama Mashiho bahkan sampe rela ninggalin Junkyu."

"Terserah lu mau berkomentar kayak gimana. Intinya gua emang udah nyaman sama Mashiho dan gua bosen sama Junkyu. Dah itu aja, gua ga perlu ngulang lagi ucapan gue karena gue tau pendengaran lu masih bisa berfungsi dengan baik dan otak lu masih bisa mencerna dengan baik apa maksud dari ucapan gue." ujar Haruto santai.

KAKEL | HARUKYU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang