3. Target

96 10 0
                                    

"Tapi untuk apa orang itu mengintai kita Seli? Kita, bukanlah suatu ancaman yang besar bukan?"

"Tidak ada yang tahu Ra, bisa saja kan mereka pernah melihat kita di klan lain, lantas ingin mengajak kerja sama mungkin, atau ingin memberikan makanan, karena sekarang aku lapar"

"Ali! aku bertanya serius"

"Aku juga serius Ra, lapar habis bertanding"

Seli lantas menjawab pertanyaan Raib, "Untuk itu aku tidak tahu Ra, Master B hanya mengatakan-

'Kalian sedang di intai, berhati-hatilah'

-itu saja."

"Intinya kita harus berhati-hati." Kata Ali sambil menepuk tangannya sekali, menutup pembicaraan. Perhatian Ali kembali menuju panel kemudi ILY, memastikan tidak ada yang menguping pembicaraan mereka.

Beep. Beep. Beep

Layar kemudi ILY menunjukkan adanya telepon masuk dari telepon Ali, yang langsung terhubung ke sistem penerima telepon ILY.

"Eh ada telepon" Ali berucap.

Miss Keriting nama kontak yang tertera.

"angkat gak nih" tambahnya.

"Langsung angkat Ali! siapa tahu penting kan" Seli mulai banyak berpikir, apakah ini ada kaitannya dengan mata-mata itu?

"Aduh kenapa kamu simpan nomornya dengan nama Miss Keriting sih, Ali!" Nada bicara Raib mulai meninggi, tidak terima kontak guru kesayangannya dengan nama Miss Keriting. Segera Ali mengangkat telepon itu.

"Halo anak-anak, apa kabar?" Sapa Miss Selena ramah.

"Baik Miss, Miss Selena bagaimana kabarnya? baik juga pasti kan?" Seli menjawab.

"Baik sekali Seli, begitu pun dengan Av, ILO, Vey dan Ou" Balas Miss Selena tersenyum.

"Jadi bagaimana Miss? Apakah terjadi sesuatu?" Tanya Raib sopan.

"Baik. Sebelumnya, saya mohon maaf tidak bisa bertemu langsung kepada kalian untuk membicarakan hal ini. Ya karena satu dan lain hal, dan ini masih bisa di bahas secara online, mengapa tidak? ya kan. Jadi begini, ada mata-mata yang sedang mengintai kalian" Suasana hening sejenak, Miss Selena menunggu reaksi dari ketiga sahabat itu, tapi sepertinya ia terlambat.

"Tidak ada yang terkejut? Seli? Apakah kalian sudah mengetahuinya duluan?"

"Hmmm, itu" Dengan ragu-ragu Seli menjawab "Tadi Master B sudah mengatakannya di Sekolah" Seli meneruskan.

"Benar Miss, Master B memperingatkan kita untuk terus waspada dan hati-hati" Raib menambahkan.

Miss Selena menghela napas, "Memang tidak ada yang melebihi kemampuan Batozar soal ini. Ya sudah, pokok permasalahan sudah di ketahui. Kapan kalian bisa bertemu di perpustakaan klan Bulan? Av sudah menunggu"

"Bagaimana kalau besok Miss? Karena Ali kan baru saja bertanding, dan kami belum izin mama, papa, Miss"

"Kalian saja kali yang belum izin" Ali nimbrung.

"Iya juga ya...." Seli menanggapi.

"Ya sudah, Itu saja pesan dari saya. Sampai bertemu besok pukul 9 di perpustakaan Av, anak-anak" Miss Selena melambaikan tangan pada layar "Baik Miss" Balas Raib dan Seli, panggilan pun berakhir.

****

Tepat pukul sembilan pagi, Raib dan Ali sudah berkumpul di rumah Seli, lebih tepatnya di halaman belakang rumahnya, tempat dimana ILY berada.

"Ma, Pa, Seli berangkat dulu ya" Ucap Seli.

"Mama bener gak boleh ikut, Seli?"

"Hihhh Mama"

"Ya sudah, hati-hati ya sayang, Raib dan Ali juga"

Tak menunggu lama, akhirnya ILY pun mendesing, setelah dirasa ketinggian sudah cukup, Ali menoleh ke belakang, menatap putri bulan yang masih sedikit sibuk.

"Buku matematika mu, Ra" Raib mengangguk, lantas mengeluarkan buku ajaib-nya.

"Perpustakaan Av, kota Tsihiri"

*********

Sesampainya mereka di perpustakaan, Av langsung menyambut dengan ramah. "Selamat datang Raib, Ali dan Seli. Lama tidak berjumpa" Pembawaan Av yang selalu tenang, membuat tiga sahabat yang berkunjung itu semakin nyaman.

Seli melihat sekeliling, mengingat bagaimana bangunan ini porak poranda beberapa waktu lalu. Segalanya seolah tidak pernah terjadi, karena apa yang ia lihat sekarang, pernah menjadi saksi sebuah pertempuran hebat.

010422

uploaded-2024.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Truth Untold [ Seli ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang