Hubungan Terburuk

7.8K 389 6
                                    

Judul awal : Bad Relationship

Bakal ada beberapa part yang akan aku ubah. Jika ada dari kalian yang tahu cerita lanjutan sebelumnya, pliss keep ajaa ya. Jangan spoiler🙌🏻🎀

Enjoy, happy reading

Ketika Hazel telah menikmati dunianya yang abu-abu, ketika Hazel telah menutup matanya untuk segala kebenaran yang datang, mengapa segalanya harus berubah tanpa dia kehendaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Hazel telah menikmati dunianya yang abu-abu, ketika Hazel telah menutup matanya untuk segala kebenaran yang datang, mengapa segalanya harus berubah tanpa dia kehendaki. Hazel sering menerima betapa berubahnya sosok Zefran, Hazel menerima betapa buruk lelaki yang dia percaya. Hazel mencoba bertahan untuk mendapatkan hasil yang dia inginkan dari segala kesabaran yang telah dia lakukan.

Tapi pada akhirnya, hasil itu tidak ada.

Hazel malah dihadapkan kenyataan yang menggores hatinya.

Dengan rasa percaya diri, berdandan dan mengenakan dress yang cantik. Hazel datang membawa kue favorit mereka dan sebuket bunga.

Hazel datang dengan senyum manis dan menawan, wajahnya berseri seolah siap untuk menyambut bahagia. Tapi hal-hal itu sia-sia, segalanya berantakan. Nyatanya hanya dia yang senang, hanya dia seorang yang menunggu momen ini. Tidak untuk lelaki tampan di hadapannya.

“Zefran, lebih baik kita putus,” ucap Hazel begitu lirih.

Tidak ada amarah yang meledak. Cukup matanya yang memancarkan kekecewaan dan kebencian.

PLAK.

Ketika kalimat itu terucap, jawaban yang Hazel terima hanyalah tamparan menyakitkan. Wajahnya yang begitu cantik tertoleh kencang. Rasanya sangat panas dan perih. Shock? Tentu saja. Tidak pernah menyangka dia diperlakukan kasar di hadapan banyak orang.

Hazel mendongak menatap wajah Zefran. Ekspresi yang kerap dia lihat saat lelaki itu berada pada rasa emosi. Rahangnya mengeras, napasnya terdengar begitu berat, matanya menajam, dan alisnya mengkerut dalam. Hazel tersenyum begitu tipis, tidak pernah mengira bahwa laki-laki yang dia pertahankan mati-matian, laki-laki yang dia kenal sejak kecil, ternyata hanyalah laki-laki keparat.

“Satu kali lagi gue dengar lo bilang putus. Bukan cuma tamparan yang akan lo dapat! Hidup lo bakal gue buat hancur!” Perkataan yang jelas-jelas mengancam Hazel tanpa maksud tersirat.

“Kamu pikir aku masih peduli dengan ancaman kamu. Tanpa ancaman kamu pun, kamu udah buat hidup aku hancur Zef, bahkan sangat hancur. Hubungan kita terlalu salah, semuanya salah. Sejak awal hanyalah kesalahan,” ucap Hazel menggebu. Kedua tangannya menggenggam erat baju depan Zefran.

“Aku, kamu, keluarga kita, hubungan kita. Semuanya adalah kesalahan,” sentak Hazel lalu mendorong keras tubuh Zefran.

“Dan pertemanan kita mungkin juga kesalahan, bukankah begitu?” Hazel mengalihkan pandangan pada kedua temannya yang hanya berdiri kaku.

Hazel lalu menatap Zefran lelah. “Kita sudahi saja, terlalu banyak yang terluka. Aku hanya cukup lelah untuk bertahan pada hubungan seperti ini. Apakah kamu tidak?”

Zefran menggeram marah, tidak terima bahwa Hazel masih kukuh pada keinginannya. “Kenapa gue harus lelah kalau gue yang pegang semua kendalinya. Hubungan kita, keluarga kita, dan semuanya bukan halangan bagi gue Hazel. Gue mau lo, dan lo harus terima kenyataan itu,” bisik Zefran dengan senyum iblisnya. 

Hazel menggeleng pelan, tidak habis pikir bahwa Zefran segila ini. Cukup sudah.

“Kalian semua keluar dari apartemen gue sekarang!” Perintah Zefran keras, dengan masih menjaga pandangan pada wajah Hazel yang mulai kebingungan penuh tanya.

“Lo mau merayakan momen kita bukan? Gue udah usir semua temen gue, bahkan orang yang lo benci saat ini,” kata Zefran dengan angkuh.

Hazel menatap takut Zefran, apalagi saat teman-teman laki-laki itu mulai keluar dan kedua temannya. Hanya meninggalkan dirinya seorang dan Zefran, berdua dengan suasana tak nyaman.

“Gak perlu, kita udah putus. Aku mau pulang aja,” ujar Hazel lalu membalikkan badan, siap pergi dari teritorial lelaki itu.

Namun naas, belum ada lima langkah dekapan erat pada pinggang dan lehernya melumpuhkan pergerakan Hazel. Dada bidang Zefran menempel pada punggungnya. Napas hangat yang menerpa daun telinganya membuat Hazel berdiri kaku.

Hazel tak berkutik dalam dekapan Zefran.

“Hazella keluarga gue yang udah bikin gue gila, kalau lo pergi siapa yang akan menampung kegilaan gue selain lo,” bisik Zefran sembari mengecup daun telinga gadis itu.

***

Haloo, sampai bertemu di Chapter selanjutnya.

Jangan lupa vote dan komen yaa🎀

Hubungan TerburukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang