02

23 1 0
                                    

08.00 PM JST Watanabe Haruto

Cukup menyenangkan berada di jepang,haruto mencoba untuk kembali ke korea minggu ini dengan alasan ingin merasakan suasana baru di negara tempatnya dibuang.

Beberapa tahun silam di jepang
Seorang anak kecil berumur 7 tahun itu sangat terkejut menyaksikan ayahnya sendiri melemparkan gelas kaca ke kepala ibunya.

"Ibuu! Hikss k-kenapa a-ayah melempar ibu hikss" anak tak bersalah itu memeluk ibu nya yang sudah meringis kesakitan

"Kau!! Kau tak mengerti! Kembali kekamar mu anak bodoh!"pekik lelaki yang sudah berkepala 2 itu.

"Īe hoshiku arimasen!" Haruto memeluk ibunya semakin erat. (Tidak,aku tidak mau)

"Naoko! Bawa anak ini kekamarnya dan kunci dia di dalam!" Ucap ayah haruto kepada pembantunya.

"Ibuu hikss.. jangan! Lepaskan aku bibi!" Haruto memegang kepalanya pusing lalu tergeletak lemah di rangkulan pembantu suruhan ayahnya.

Malam itu berakhir dengan pekikan keras dari wanita yang haruto sayangi.

Keesokan paginya haruto disambut dengan berita kematian ibunya. Haruto tak mengerti bagaimana bisa ayahnya menangis di pemakaman itu seolah dia tidak melakukan apa-apa.

Haruto berlarut dalam kesedihan hingga tak berani menatap ayahnya yang terlihat seperti monster kemarin malam.

Saat hendak menemui ayahnya diruangan kerja tak sengaja haruto mendengar cuplikan pembicaraan didalamnya..

"Apakah kau sudah membuatnya terlihat sempurna?" Ayah haruto terlihat sedang berbicara dengan seorang berpakaian hitam dihadapannya.

"Ya tuan,semua sesuai dengan perintahmu"

"Perkuat bukti bahwa itu murni kecelakaan secepatnya" ucap ayah haruto tegas

"Baik tuan,saya akan melakukannya" ucap lelaki itu patuh

"Jangan lupa untuk membuang anak bodoh itu kemanapun, aku tak ingin melihatnya" ucapnya santai

"Saya akan langsung melaksanakannya besok tuan" ucapnya berterimakasih.

Haruto menutup celah pintu dan berlari ke kemarnya. Dia tak mengerti apa maksud ayahnya, apakah ayahnya akan membuangnya? Haruto masih tak mengerti.

Hari itu berlalu sangat cepat, haruto tak keluar dari kamarnya sama sekali. Ia terlalu lama menangisi ibunya hingga tertidur.

Paginya terasa sangat asing bagi haruto, ini bukan rumahnya melainkan seperti sebuah panti anak yang tidak memiliki orang tua. Sungguh ayahnya tak menyayanginya sebagai putra satu-satunya.

"Hikss ini dimana? A-aku takut hiks" tangis haruto sambil meringkuk memeluk tubuhnya ketakutan

Tiba-tiba seorang wanita membuka pintu ruangan itu dan mendekati haruto

"Heyy,jangan menangis anak kecil kau akan baik baik saja disini" ucap wanita itu menenangkan

"Hikss..." haruto tetap menangis

"Apakah kau memiliki orang tua? Aku akan membantumu mencarinya jika ada"

Haruto mengerutkan dahinya bingung,ia tak mengerti apa yang wanita ini katakan.

"O-obasan no i-itte iru koto ga w-wakarimasen hikss" ucap haruto
(Aku tak mengerti apa yang kau katakan bibi)

"Ahh Anata wa Nihon kara kimashita ka? Sumimasen, wakarimasen"
(Ahh kau berasal dari jepang? Maaf aku tak tau)

Haruto menganggukan kepalanya.

"Kono oba wa doko ni imasu ka?"
(Dimana ini bibi?)

"'Anata wa ima Kankoku ni imasu"
(kau berada di korea sekarang)

"Korea? hikss ayahku benar benar membuangku hikss" haruto menangis ia sangat kecewa kepada ayahnya

"Tidak mungkin seorang ayah membuang anaknya"

"Kau tak mengerti bibi" ucap haruto pelan

"Kalau begitu aku akan membantumu mencari ayahmu di jepang" ucap wanita itu antusias

"Tak perlu melakukannya bibi,aku sudah dibuang" ucap haruto sedih campur marah di hatinya.

"Hey jangan begitu,kita pasti menemukannya" ucap wanita itu

"Tolong ajarkan aku bahasa korea saja,aku akan menunggu siapapun yang mengangkutku nanti" ucap haruto lemah

"Eumm baiklah aku akan mengajarkanmu agar tak kesulitan disini"

"Boleh kah aku bertanya?" ucap haruto

"Tentu, bertanyalah pada bibi"

"Bagaimana kau mengetahui bahasa jepang?"

"Ahh itu, aku memilih jurusan bahasa saat masa perkuliahan. Tak cuma jepang, aku mengerti bahasa italia dan jerman. Aku keren bukan?"

"Ya cukup keren" ucap haruto menganggukan kepalanya

"Kau sangat songong rupanya, ngomong-ngomong siapa namamu?"

"Uhh halo bibi,aku watanabe haruto" ucapnya

"Sangat unik,kau bisa memanggilku bibi youra"

"Baiklah" ucap haruto singkat

Dalam kurun waktu 1 tahun haruto sudah menguasai bahasa korea. Tetapi ia belum siap untuk diadopsi,oleh karena itu dia selalu bersembunyi di taman belakang panti itu.
Soal teman,haruto tak ingin bergaul dengan siapapun kecuali pengurusnya yang bernama youra.

Cukup lama dia berada di panti itu, di usia ke-13 ia memutuskan untuk tidak berada di panti lagi.bagaimana pun ia harus keluar dari sana dan menjalani kehidupan yang baru.

Saat sedang membaca sebuah buku dikamarnya bibi youra masuk bersama seorang lelaki yang kira kira berumur 35 tahun, mereka sedikit berbincang tentang haruto. Lelaki itu terlihat lembut dan sangat elegan. Titik akhir perbincangan itu ia memutuskan untuk mengadopsi haruto.

Tidak menolak sama sekali,haruto pulang bersama lelaki itu dan segala pikiran yang berkecamuk di kepalanya.






Happy reading♡
Jangan lupa berikan vote dan komen penyemangat atau saran dari kalian ya!

Salam dari cloe..


TBC

the demon mafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang