09

19 0 0
                                    

Haruto mematikan sambungan ponsel nya dan berjalan disusul oleh yoshi.

Hotaka membawa yuta dari rusia atas data pencarian beberapa agennya di rusia. Yuta dibawa tanpa keadaan luka sedikitpun seperti permintaan haruto sebelumnya.

TNING!
Bunyi itu menampilkan haruto dan yoshi dari dalam lift khusus itu. Keadaan semakin hening saat kemunculan haruto.

Bagaimana dengan jessie? Sedari tadi dia tak mampu menggerakan sedikitpun badannya untuk bergeser.

TAP TAP TAP

"Keserakahan mu membuatku ingin mengakhirimu sekarang juga" ucap haruto nyaring ditengah keheningan itu.

Jessie mendengarnya dengan jelas,jantungnya kembali berdegup kencang.

Kalimat haruto membuat jihoon dan yang lainnya menelan ludah mereka. Apakah ini awal mereka menyaksikannya? Mereka harus mulai membiasakan diri dengan ini.

"Nihon ni kaette" (kembalilah ke jepang) ucap haruto pada nakamato tanpa memandangnya.

Nakamato membungkukkan badannya dan berbalik pergi.

"Hyung apa artinya?" Bisik jung hwan

Jihoon melirik nya tajam tanpa menjawabnya,dan itu mampu membuat nya mengerti.

Haruto mendekatkan dirinya pada yuta dan berhenti tepat di samping kepalanya.

"Menjadi santapan langsung kaito pun kau tak pantas, itu terlalu baik untukmu bukan?" haruto mengucapkannya ditelinga yuta.

Yuta menggelengkan kepalanya dengan cepat karena mulutnya ditutup dengan lakban.

Kaito adalah anjing piaraan haruto di jepang, kaito ditempatkan disebelah rumah haruto agar tidak memangsa manusia lain tanpa pemberiannya.

"Dōshite? Nani ga anata o obie sasemasu ka?" (Kenapa? Apa yang membuatmu takut?) Tanya haruto dengan wajah bingungnya.

Yoshi melangkah dan menarik lakban yang menempel keras menutupi mulut yuta untuk berbicara.

"Mōshiwakearimasenga, soreijō kōkan shimasu. Watashi o yurushite!" (aku mohon maaf, aku akan mengganti lebih dari itu. ampuni aku!)

Haruto menggelengkan kepalanya lalu mengeluarkan pisau dari dalam jasnya.

Haruto memojokkan yuta ke dinding dan menusukkan 2 pisau ketangan yuta agar tak memberontak.

"ARGGGGH" Pekik yuta nyaring

Jessie yang mendengarnya memajukan badannya untuk melihat sedikit karena penasaran.

Air mata jessie mengalir nyaris menimbulkan isakan tangisnya. Jessie menutup mulutnya dengan tangannya dan bersandar pada mobil yang menjadi tumpuannya.

Haruto memandangi yuta tajam
"Ambilkan aku anak panah di bagasi" ucap haruto pada yoshi

"Argghh ampuni aku tuan! Tolong hentikan ini" pekik yuta meringis menahan sakit

Jihoon dan yang lainnya sedikit merasa iba tetapi tidak dengan haruto yang sangat ingin mencabik cabiknya dan mengirim nya untuk kaito.

"Aku akan menjadi yang pertama untuk ini" haruto mengambil anak panah dan melepaskannya tepat di tenggorokan yuta.

Yuta memuntahkan darah dari mulutnya, hal itu membuat haruto sedikit puas dan menyunggingkan senyum tipisnya.

Haruto memberikan anak panah pada jihoon dengan ramah.
"geugeos-eul sidohago sip-eo?" (Ingin mencobanya)

Jihoon dan yang lainnya tidak terlalu takut karena perubahan ekspresi haruto yang bersahabat.

"Baiklah,akan kucoba" ucap jihoon lalu berjalan dan melepaskan panahnya tepat di bola mata sebelah kiri yuta.

Haruto bertepuk tangan dan menepuk bahu jihoon bangga.

Jessie melihat hal itu dengan jelas, sungguh dia ingin memaki pria berjas itu dan memukul wajahnya.

"Kalian semua cobalah,ini menyenangkan" ucap haruto lalu memperhatikan setiap bidikan anggota barunya.

Entah sudah berapa anak panah yang menghujam tubuh yuta sehingga ia lemah tak berdaya tergantung di dinding bak karya seni.

Haruto menarik kebawah 1 anak panah yang menusuk di bawah ulu hati yuta dan merobeknya.

Jihoon dan yang lainnya membulatkan matanya dengan aksi spontan haruto.

Tak jauh berbeda dari jessie, dia ingin memuntahkan seluruh isi perutnya sekarang juga.

"Ambil box es yang ada di bagasi, agar ini bisa segera dikirim untuk kaito" ucap haruto pada yoshi.

Yoshi bersama dengan hyunsuk membawa 2 box es yang berukuran sedang.

Haruto menarik semua bagian dalam yuta dan memutuskannya lalu memasukannya dalam box.

Jessie yang penasaran pun mengintip dari celah mobil. Sungguh tak disangka jessie sangat terkejut dan terjatuh ke belakang.

Haruto berhenti dan melirik kearah mobil yang berada di ujung basement.

"geogieseo naga" (keluar kau dari sana) ucap yoshi keras.

Jessie mengatupkan mulutnya rapat agar tak menimbulkan suara.

"Bawa dia kesini" ucap yoshi melirik jaehyuk dan asahi.

Jessie sangat ketakutan melihat kedua orang yang mendekat kearahnya.

Jaehyuk bingung bagaimana bisa seorang wanita ada disini.

Jaehyuk dan asahi menarik jessie agar berdiri.

"ani, jebal nae son-eul nwa!" (tidak, lepaskan tanganku kumohon!) pekik jessie histeris.

Semua yang ada di basement terkejut mendengar suara wanita dari ujung tetapi lain dengan haruto yang kesal karena ada yang mengganggu aktivitasnya.

"eotteohge yeojaga yeogiiss-eo"
(Bagaimana bisa wanita ada disini) ucap haruto menatap yoshi.

"moleugess-eoyo" (aku tidak tau) jawab yoshi heran

Haruo mendekatkan dirinya kearah jessie dan memandanginya intens dengan wajah datarnya.

"Bagaimana caramu ada disini?" Tanya haruto

Jessie menggelengkan kepalanya dengan air matanya yang terus keluar.

"Kau bisu hah?!" Bentak haruto

Jessie semakin menunduk ketakutan dan menjawabnya dengan gelengan kepala yang membuat haruto geram.

Haruto mengangkat wajah jessie dengan jari telunjuknya.
"Jika tidak berbicara aku akan memperlakukanmu seperti pria itu"

"ani butaghaeyo!" (Tidak aku mohon) ucap jessie cepat menahan air matanya agar tidak jatuh dan membuat pria ini membunuhnya.

"Apa urusanmu ketempat ini?" Tanya haruto spontan dan jelas.

"B-beberapa lelaki besar m-mengejarku dan itu membawaku memasuki g-gedung ini,na jom guhaejwo!"
(Selamatkan aku!) Ucap jessie takut

"Apakah kau mencuri sesuatu? Atau kau seorang pelacur?" Ucap yoshi sarkas

"A-apa?! Aku bukan orang yang seperti itu" pekik jessie kaget

Suara itu dan pekikan gadis ini membuat doyoung tersentak.

"Jeong woo-ya gadis ini seperti yang kutemui di mini market" bisik doyoung

"Benarkah?gadis ini sungguh gila hyung" bisiknya kembali

"Pergi dari sini dan tutup mulutmu tentang kejadian ini sebelum aku berubah pikiran" ucap haruto jelas.

Yoshi sangat terkejut dengan respon haruto, tidak biasanya dia membiarkan seseorang pergi tanpa ganjaran.

Jessie membungkukan badannya dan berlari keluar dari basement dengan cepat.

Setelah jessie melewati pintu keluar sungguh tak disangka mungkin sudah memang takdirnya berakhir dengan cara seperti ini.

Seolah melawan takdir jessie tetap berusaha untuk bebas dari ini.














Happy reading♡
Salam dari cloe.d

Jangan lupa vote dan komen ya biar makin semangat!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the demon mafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang