04

10 1 0
                                    

Seoul
Yoshi sedikit takjub menatap mansion dihadapannya, berbeda dengan haruto yang terlihat merindukan sosok ayahnya di mansion itu.

Setelah kematian ahn yeob,tak ada yang menghuni mansion itu atas dasar perintah haruto.

Setelah kematian ahn yeob,tak ada yang menghuni mansion itu atas dasar perintah haruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rumah ini mengingatkanku pada ayahku hahaha"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rumah ini mengingatkanku pada ayahku hahaha"

"Kau dulu tinggal disini?" Tanya yoshi kagum

"Ya, dimansion ini" ucap haruto membenarkan

Yoshi menatap haruto yang terlihat seperti merindukan ayahnya namun tetap dengan wajah dinginnya,tidak bisa ditebak.

"Ahh haruskah aku menemui jaehyuk?" Tanya haruto tetapi tidak memerlukan jawaban dari yoshi

"Tidak,dia yang harus menemuiku" tambah haruto

Calling jaehyuk
Jangan membuat ku menunggu!
Beep..

Cukup mengatakan 1 kalimat,jaehyuk sudah menuju mansion itu sekarang.

Jaehyuk bingung apakah ia harus senang atau takut. Dia senang karena bisa bertemu langsung dengan haruto tapi disisi lain dia takut dengan alasan haruto memanggilnya untuk datang.

"Sudah tau apa maksud kedatanganmu?" Tanya haruto santai.

"Belum tuan" ucap jaehyuk menundukkan kepalanya

Ternyata jika dilihat secara langsung haruto lebih menyeramkan, seperti pada film kriminal orang tampan lebih berbahaya. Seolah tertipu dengan tampangnya, sikap dan tingkah bejatnya tak terlihat sama sekali.

Haruto berjalan ke hadapan jaehyuk dan berjalan mengelilingi sambil memandangi jaehyuk dingin

"Katakan siapa tuan mu" ucap haruto mengeluarkan pisau dari kantongnya.

Bagaimana bisa ada pisau dikantong pria itu? yoshi hanya menghela nafas seakan bisa menebak apa yang akan dilakukan haruto kepada jaehyuk.

"W-watanabe haruto tuan" ucapnya takut karena melihat haruto memainkan pisau ditangannya.

"Ahh benarkah? Bukan kah tuan mu adalah dia?" Ucap haruto menunjuk yoshi dengan pandangannya.

Yoshi hanya mengalihkan pandangannya dari jaehyuk

"T-tidak tuan"

"Lalu siapa?" Ucap haruto penuh penekanan dan menodongkan pisau ke leher jaehyuk dan mengoresnya lalu berjalan mengitari jaehyuk kembali.

"Arghhh... w-watanabe h-haruto tuan"
Jaehyuk memegang lehernya kesakitan

Sreett....

Haruto menyayat tangan jaehyuk lagi karena memegang lehernya.

"Jangan sentuh lehermu" ucap haruto lalu berdiri tepat dihadapan jaehyuk

Jaehyuk tak sanggup melihat haruto yang ada di hadapannya sekarang.

"Jika aku tuanmu, lantas mengapa kau tidak memberitahu segala hal tentang perusahaan ayahku padaku?" Ucap haruto dengan nada rendah

Jaehyuk semakin takut dengan perubahan nada bicara haruto yang semakin membuat keadaan mencekam.

"M-maafkan aku tuan, aku hanya tak ingin semakin m-menyulitkanmu di jepang.Aku pikir aku bisa mengurusnya s-sebelum kedatanganmu ke korea" jelas jaehyuk dengan keadaan takut

"Yaaak mung-cheong-i!! Kau akan semakin menyusahkan ku" (orang Idiot) ucap haruto emosi .

"M-maafkan aku tuan" ucap jaehyuk memohon kepada haruto agar tidak menyakitinya.

Haruto langsung melemparkan gelas disamping mejanya ke kepala jaehyuk.

"Brengsek!! Jangan ucapkan kalimat itu! Maaf darimu tak akan merubah sekecil apapun!" Ucap haruto meninggalkan jaehyuk dengan beberapa kepingan yang menancap dikepalanya.

Haruto meminum segelas air dan menuju bathup untuk berendam karena belum membersihkan dirinya setelah sampai dari bandara tadi.

Meanwhile yoshi meringis melihat beberapa kepingan yang menancap dikepala jaehyuk.

"Jaehyuk-ah segera pergi kerumah sakit sebelum haruto keluar dari kamar, atau dia akan melihatmu dan melakukan hal lain yang lebih dari ini" ucap yoshi menarik 1 kepingan dari kepala jaehyuk.

"Arghhhhh b-baiklah yoshi" jaehyuk menuju pintu dan menyuruh supirnya menuju rumah sakit pribadi.

Yoshi menghela nafas panjang melihat hasil karya haruto padahal baru saja dia sampai di korea.

"Yaak! Bersihkan ini. Mengapa kau hanya melihatnya? Apakah kau ingin menjadi yang selanjutnya?" ucap yoshi pada beberapa pembantu yang kaget menyaksikan semua kejadian tadi.

Beberapa pembantu itu langsung berbalik dan mengerjakan perintah yoshi dengan patuh.

Yoshi kemudian menuju bathup untuk berendam dan merilekskan pikirannya.

Haruto menunggu yoshi di ruang tamu, bukan sepenuhnya untuk makan malam,tetapi untuk membahas beberapa hal yang ia pikirkan saat berendam di bathup tadi.

tingg... ting ... tingg...

Haruto mengetuk- ngetuk sendoknya ke piring seraya menunggu yoshi.
Wahh,yoshi terlihat sedikit istimewa bukan? Bahkan seorang iblis gila ini bisa menunggunya.

"Maaf membuatmu menunggu tuan" ucap yoshi menuju kursi meja makan.

Haruto menganggukan kepalanya dan menatap yoshi.
"Cepat selesaikan kegiatan makan ini, ada yang perlu dibahas" ucapnya dingin dan memakan steaknya tenang.

Yoshi yang merasakan hawa dingin dari haruto membuatnya sedikit tegang karena berfikir hal apa yang akan dikatannya.





















Happy reading♡
Salam dari cloe.d

Jangan lupa vote dan komen yaa! Membaca komentar kalian bisa menambah semangat author loh.

the demon mafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang