Ku kutuk langit
Karna ia tak selalu berpihak kepadaku
Ku kutuk daratan
Karna ia tak setia kawan kepadakuAku yang menuntut ini itu
Hanya membuatku susah
Dalam benak, jika diam
Aku seperti batu yang makin lapukAku harus tangguh
Meski hati terasa layu
Aku harus berjalan
Meski kaki terasa pincang
Aku harus memikul
Meski pundak terasa dipukulItu lah yang mereka sebut berjuang
Saat diri mulai tangguh
Saat diri mulai rapuh
Saat diri mulai jatuh
Bahkan tersungkurTapi yang mereka sebut berjuang
Kondisi apapun mereka terjang
Tak satupun kan menghadang
Sekalipun itu batu karangOrang yang berjuang
Takkan pernah usang
Sekalipun petang
Cita-cita tetap terang
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandiwara Senja
PoetryAku implikasikan sandiwara sebagai hal yang dilakukan manusia. Kita yang pernah tidak benar-benar hidup dalam kenyataan, berekspetasi bahwa hidup akan senantiasa berjalan berbanding lurus, padahal tidak. Kalau pun jatuh, kita sendiri yang manyalahka...