Part 4

14 9 0
                                    

Hari demi hari berlalu entah mengapa aku harus pindah rumah.Masalah nya aku harus pindah ke luar kota,dan aku tidak dapat melihat nya lagi.Mungkin ini jalan terbaik pikirku

Aku pun menyusun barang milik ku kedalam koper,aku pun pergi ke kota Jakarta.Di kota tersebut aku merasakan kesepian,tidak ada Novi dan Llya yang selalu datang kerumah dengan sikap bobrok dan malu-maluin.Aku pun menelepon,aku bertanya kepada mereka kemana merek akan melanjut kan kuliah.Mereka berdua tetap kuliah di kota Medan,ya kami berasal dari kota Medan.Aku pun menjadi sedih karena tidak bisa bersama mereka lagi,terkhusus tidak dapat melihat Adit secara diam-diam.

Suatu hari mereka menelepon ku,mereka mengatakan bahwa Adit satu kampus dengan mereka,hanya saja beda fakultas. Adit masuk ke fakultas olahraga,disana Adit banyak digemari oleh mahasiswi di kampus.Bukan karena ketampanan nya tetapi karena kepintarannya.Aku hanya bisa mendengar mereka berbicara,dengan hati yang tersakiti.Aku pun tiba-tiba menutup telepon,karena menurut ku percuma mendengar mereka berbicara tentang Adit.Percuma aku mengingat nya,karena itu semua mustahil.Aku pun mencoba untuk mencari Instagram Adit dia tampak lebih tampan dari sebelum nya.Aku pun cuma bisa menatap foto nya dan mengatakan "bersyukur sekali wanita yang dapat memiliki hati nya",aku pun berusaha untuk tidak melihat instagram nya.

Tapi tiba-tiba aku mendapat kan notif dari grup persahabatan yaitu Novi dan Llya.Aku melihat ada nomor WhatsApp yang dikirim oleh Novi,lalu Llya mengatakan bahwa itu adalah nomor Adit.Tiba-tiba hati ini harus mengingat tentang perasaan yang terpendam ini.Notif grup WhatsApp sangat ribut,mereka ingin aku menyimpan nomor Adit.Namun,aku terus berpikir jika aku menyimpan nya aku harus mengirim pesan kepada Adit agar ia juga menyimpan nomor ku.Akhir nya aku pun menyimpan nya,antara senang dan bimbang.Aku senang karena bisa mendapat kan nomor Adit dan aku bimbang karena aku harus merasakan sakit hati ini.

Aku pun mengirim pesan kepada Adit "hallo"
"Save ya,ini Lita"
Kata-kata ini yang hanya dapat ku kirim.
Lalu ia pun membalas "Ya,ini Lita siapa ya?"
Tiba-tiba hati ku tersayat,wajar saja jika dia tidak terlalu mengenal aku.Aku hanya penggangum rahasia nya pikir ku.
Aku pun membalas "ini Lita anak MIPA"
Oiya aku sama Adit beda jurusan,aku Jurusan MIPA dan Adit IIS.

Lalu Adit menjawab "oo iya,maaf ya saya lupa"
"Nomor kamu sudah saya save"
Itu lah yang dibalas oleh Adit.
Aku pun menjawab "oke,terima kasih ya"cuma itu lah yang bisa kubalas.

Mulai dari situ lah kami los kontak,singkat sekali perkenalan kami.Setiap hari aku melihat story' WhatsApp Adit,aku berpikir mungkin ia sudah memiliki wanita lain.Semester akhir pun telah menunggu,rasa nya sama seperti harapan cinta ku kepada nya.Rasa bucin ini terus membara,padahal mahasiswa di fakultas ku terkenal dengan orang ganteng sekota Jakarta.Tapi,aku tidak tertarik pada mereka.

Kini tinggal menunggu hari wisuda ku,sudah lama menjomblo.Ya kasian nya diri ku,sudah mau wisuda pun masih jomblo.Maklum lah,hati ini terlalu kuberikan sepenuh nya untuk dia jadi sulit untuk mencari pengganti nya.

Maklum lah aku orang nya humoris,romantis,sedangkan setiap pria yang kutemui memiliki sifat cuek.

Sewaktu acara wisuda ku,ada banyak sekali orang asing yang datang ke fakultas kampus.Ya wajar,nama nya juga wisuda.Tapi entah mengapa ada sepasang mata pria yang tak asing bagi ku.Aku berusaha mengingat nya,tapi ingatan ku tertuju pada satu pria yaitu Adit.

Ya itu Adit,aku heran mengapa ia datang ke sini,toh dia kuliah di Kota Medan.Namun dari kejauhan ada sepasang mata wanita yang menyebut nya dengan panggilan sayang.Aku mencoba untuk tidak curiga,namun dugaan ku benar itu adalah pacar Adit nama nya Lisa.Entah mengapa aku selalu melihat nya.


Masih pada nunggu lanjutan nya gak nih??

Cinta dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang