"Kata orang-orang disekolah, Junkyu menyukaimu, dia sering terlihat mencoba berbicara denganmu. Jadi Haruto, ceritakan apa yang kau ketahui tentang Junkyu.."
"Apa ini sesi terapi?" Haruto tertawa sinis menanggapi. Dia sungguh tidak tertarik dengan topik ini.
"Tentu tidak, tapi jika kau mau aku menyiapkan terapis untukm—"
"Tidak perlu." Sungguh mengherankan. Junhoe pikir, Haruto bertindak seperti ini karna dia punya uang dan kekuasaan, tapi dari raut wajahnya, Junhoe tau, Haruto sedang tidak baik-baik saja.
"Ehm" Seorang yang "katanya" Asisten Haruto berdeham. Sebenarnya agak membingungkan mengapa seorang Haruto yang sudah dewasa ini harus ditemani, mungkin karna dia adalah putra seorang pengusaha terkenal atau karna dia akan bertemu seorang detektif seperti Junhoe.
Si asisten lalu melanjutkan kata-katanya yang sukses membuat Junhoe terkejut.
"Jikalau anda belum tau, Haruto sudah menjalani sesi pengobatan selama satu tahun ini, dia mengunjungi psikolog ternama secara rutin juga mengkonsumsi obat, ini diagnosisnya.."
Dia kemudian mengeluarkan beberapa dokumen. Junhoe membaca beberapa berkas yang diberikan.
Setelah membaca dia kembali membulatkan matanya, menatap Haruto dan berkas itu secara bergantian. Dia tidak menyangka seseorang dihadapannya ini menghidap depresi mayor.
Setaunya ini merupakan tingkat depresi yang berat. tertulis disitu selama setahun ini Haruto sudah melakukan 3 kali percobaan bunuh diri, dua diantaranya karna overdosis.
Haruto terlihat enggan menatap Junhoe, dia berpaling menghadap jendela, menatap kearah tempat kendaraan berlalu lalang, mencoba menahan matanya yang sudah berkaca-kaca.
Junhoe hendak bertanya langsung pada Haruto tapi dia enggan, belum sempat dia bertanya asisten Haruto kembali membuka suara dengan senyuman pahit.
"Haruto di diagnosis beberapa minggu setelah kepergian Junkyu."
OoO
Tatapan memuja semua orang yang diperuntukkan untuk diriku sungguh membuat diri ini muak. aku malas melihat para penjilat ini terus menerus melontarkan kata pujaan seolah-olah aku ini Tuhan.
Aku terus mencoba menghindari orang-orang seperti itu. Di hari senin yang indah ini pun aku harus pergi ke taman, mencari ketenangan. Tapi tanpa disangka, aku malah bertemu dengan zona nyamanku.
Kim Junkyu duduk disebelahku, dengan seenaknya mencabut headset yang kupakai ditelinga, saat aku menoleh kearahnya, dia memejamkan mata, memberikan sebuah bekal yang entah apa isinya sambil mengatakan sesuatu yang menurutku sangat menggemaskan,
"Haruto, aku-- aku menyukaimu, apa kau mau menerima cintaku?"
Aku terdiam mencernah setiap perkataannya sampai dia membuka setengah matanya, menatapku dengan polos. tanpa sadar aku terkekeh, padahal aku tidak mengenalnya kecuali satu fakta bahwa seseorang di hadapanku ini adalah sasaran empuk setiap orang yang berada di sekolah.
Aku tidak tau pastinya sejak kapan dan kenapa mereka mulai membully Junkyu. Sejujurnya aku tidak peduli karna itu bukan urusanku.
"Sejak kapan kau menyukaiku?"
"Sejak kau membantu memungut sepatuku yang dilempar seseorang ke sembarang arah, saat itu aku-- aku rasanya jatuh cinta pada pandangan pertama.."
Aku tersenyum menatapnya, tidak menyangka kalau senyuman ini bisa keluar begitu saja saat berhadapan dengan Junkyu. Aku tidak pernah menjawab kalau aku menerima cintanya, menurutku itu terlalu cepat.
Tapi tanpa sadar aku mulai menyukainya. Aku benar-benar jatuh cinta pada Kim Junkyu.
OoO
Sejak saat itu kami jadi sering bertemu ditaman belakang sekolah, makan siang bersama dengan bekal yang dibuat Junkyu. Berbagi headset mendengarkan lagu-lagu Boys II Men, bercanda gurau dan bahkan saling memberikan ciuman pertama.
Aku mencintainya walaupun belum pernah menunjukan secara langsung. Aku pikir action speaks louder than words, benar kan?
Tapi hal itu ternyata menjadi boomerang untukku. Semakin hari tindakan penindasan terhadap Junkyu semakin parah, Itu karna beberapa orang mengatakan kalau dia mencoba genit padaku.
Aku ingin berteriak pada mereka mengatakan kalau itu tidak benar, kami saling mencintai, tapi karna takut itu akan semakin memperparah keadaan maka aku memilih melakukan tindakan pengecut yang malah membunuh jiwaku secara perlahan.
Aku mulai menghiraukan Junkyu ketika di bully walaupun tindakan kekerasan itu terjadi didepan mataku, mengabaikan panggilannya, menepis saat dia mencoba memegangku, dan tidak pernah muncul lagi di taman belakang.
Tindakan itu sedikit mengurangi penindasan padanya, jadi aku pikir keputusan yang aku ambil sudah tepat.
Aku menjauhi Junkyu dan aku menyesalinya.
OoO
Malam itu hujan begitu deras melanda kota Seoul. Jalanan begitu sunyi, tidak begitu banyak orang berada di jalan, bahkan dengan payung.
Aku terdiam memandang seseorang yang berada diseberang jalan, posisinya berhadapan denganku tapi dia sedang berjongkok. kepalanya menunduk, sesekali kedua tangannya akan memainkan genangan air. Keadaannya basah kuyup dan juga babak belur. tanganku mengerat pada payung.
Aku mencoba menelpon sambil mengamatinya. setelah tiga kali berdering dia terlihat mengelap layar kaca handphone lalu mengangkat telponku,
"Hallo? Haruto?" Nadanya begitu lesu, aku ingin sekali berlari kearah sana dan memeluknya tapi entah kenapa kakiku malah beranjak untuk pergi masuk ke dalam mobil, mematikan telpon tadi.
Aku menyuruh Supir untuk segera mengantarkan aku kerumah, menghiraukan tatapan sendu yang dilayangkan sang supir pada pemuda yang sedari tadi menjadi pusat atensiku. Beliau hendak membuka mobil berjalan keluar tapi aku dengan tegas malah menyuruhnya untuk segera menjalankan moblil
Setelah kami sampai dirumah, tiba-tiba, Supir yang sudah bekerja untuk keluargaku selama puluhan tahun itu menerima telpon beruntun dari polisi dan rumah sakit.
Aku tidak pernah menyangka telah membuat Junkyu tersakiti tidak hanya olehku saja, tapi juga tersakiti oleh Ayahnya.
Malam itu, aku kehilangannya, Cinta pertamaku.
—
Hallo, maaf ya kalo ada typo 🙈
dont forget to vote and comment!🌻
![](https://img.wattpad.com/cover/265030808-288-k133379.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗼𝘂𝗿 𝗿𝗲𝗴𝗿𝗲𝘁𝘀 𝗮𝗯𝗼𝘂𝘁 𝘆𝗼𝘂. [ harukyu ft. sahi&woo ]
Фанфик"𝗕𝗲𝗰𝗮𝘂𝘀𝗲 𝘆𝗼𝘂'𝗹𝗹 𝗻𝗲𝘃𝗲𝗿 𝗸𝗻𝗼𝘄 𝘄𝗵𝗲𝗻 𝗶𝘀 𝘁𝗵𝗲 𝗹𝗮𝘀𝘁 𝘁𝗶𝗺𝗲, 𝘆𝗼𝘂 𝘁𝗵𝗶𝗻𝗸 𝘁𝗵𝗲𝗿𝗲 𝘄𝗶𝗹𝗹 𝗯𝗲 𝗺𝗼𝗿𝗲, 𝗬𝗼𝘂 𝘁𝗵𝗶𝗻𝗸 𝘆𝗼𝘂 𝗵𝗮𝘃𝗲 𝗳𝗼𝗿𝗲𝘃𝗲𝗿, 𝗯𝘂𝘁 𝘆𝗼𝘂 𝗱𝗼𝗻𝘁." ⚠️ BIG WARNING ⚠️ TW // SUICIDE...