Jeongwoo

370 66 2
                                    

"Park Jeongwoo, jadi apa hubunganmu dengan Kim Junkyu?"

"Dia .. sahabatku??" Pemuda Park yang ada dihadapan Jeongwoo ini terlihat seperti tidak mandi selama beberapa bulan.

Mukanya begitu kacau, rambutnya sudah memanjang. Dia terus memandang kearah bawah, bahkan minuman yang sengaja dipesankan Junhoe dibiarkan menganggur.

"Kau baru datang ya? bagaimana perjalanan Jeju-Seoul?"

"Tidak menyenangkan."

                               OoO

"Jeongwoo tolong aku" Kata-kata itu keluar dari mulut lawan bicaraku, aku tersenyum sambil menatapnya

"Bantu apa?"

Dia terlihat berpikir sejenak sebelum tersenyum dan menggelengkan kepala

"tidak aku hanya bercanda tadi, kau cuek sekali sih hari ini"

Sebalnya sambil mengerucutkan bibir, sungguh menggemaskan.

Aku tertawa mencubit kedua pipinya. tidak mengambil pusing perkataannya tadi, toh Junkyu memang selalu seperti itu, dia suka mengatakan hal random seperti

"Jeongwoo menurutmu surga itu seperti apa ya?"

"Jeongwoo kira-kira kalau terluka parah berapa lama waktunya sampai seseorang bisa mati?"

Memang agak mengerikan tapi aku merasa wajar karna Junkyu memang suka dengan creepy pasta.

"Sudah berapa lama kita bersahabat woo?" Tanya Junkyu tiba-tiba.

"Hm, sejak kau SD sampai sekarang SMA kelas 3, berarti 7 tahun?" Kataku bertanya-tanya, sepertinya benar karna setelah itu dia tersenyum begitu hangat.

Aku baru sadar sekarang kalau jawaban itu salah, dia sudah tau kalo jawaban yang benar adalah 8 tahun 5 bulan tapi tetap memilih membenarkan jawabanku, Aku juga baru sadar kalau semua pertanyaan randomnya bukanlah sekedar pertanyaan konyol.

Aku benar-benar tidak sadar.

                               OoO

"Kyu tolong bantu aku mengerjakan tugas ya"

Tanpa tau kalau dia juga sedang mengejarkan 10 tugas yang disuruh pembully nya.

"Kyu aku ada kencan hari ini, bisa tidak gantikan shift nanti malam?"

Memaksanya mengganti shift part time kami di sebuah café tanpa tau kalau dia baru siuman setelah pingsan habis dipukuli.

"Kyu, kau dirumah? Jemput aku di halte ya, hari ini hujan deras skali, aku tidak bawa payung."

Tanpa tau kalau dia sudah 3 hari tidak tertidur, lingkaran matanya aku hiraukan, kupikir itu karna dia adalah seorang anak SMA yang pekerja keras.

"Kyu kau tau tidak, hari ini begitu berat sekali ah aku lelah!"

Tanpa pernah menanyakan bagaimana harinya.

Dia adalah pendengar yang baik, dia memberi solusi untuk hampir semua masalah hidupku, dan dia tidak pernah mengatakan "Tidak."

Malam itu dia menelpon dengan nada bicara yang tidak seperti Kim Junkyu biasanya. Seperti orang yang sudah tidak ada semangat hidup.

"Kau dimana woo? Sibuk?" nadanya begitu lesu.

"Hmm yaa? Aku menemani Junghwan belanja, ku telpon sebentar saja ya? Atau aku ke apartemenmu, nanti kita bicara"

Dia langsung mengiyakan dan menutup telpon tanpa menunggu responku lagi, ah mungkin saja si bodoh itu sedang kehilngan motivasi sekolahnya. Aku kembali menemani pacarku berbelanja, menepis segala pikiran buruk.

Aku tidak sadar, itu terakhir kalinya aku mendengarkan suara sahabatku, Kim Junkyu.

𝗼𝘂𝗿 𝗿𝗲𝗴𝗿𝗲𝘁𝘀 𝗮𝗯𝗼𝘂𝘁 𝘆𝗼𝘂. [ harukyu ft. sahi&woo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang