4.1 Behind Story

80 14 17
                                    

Point of View: Galang/Arga

"Bang, bang, gimana caranya lo bisa bikin lagu sebanyak ini dalam waktu singkat? Kayanya otak lo lebih luas dari langit ya? Gila sih!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang, bang, gimana caranya lo bisa bikin lagu sebanyak ini dalam waktu singkat? Kayanya otak lo lebih luas dari langit ya? Gila sih!"

Galang terkekeh mendengar kalimat yang keluar dari Haris, salah satu member idol grup yang menyanyikan karya milik Galang. Lelaki itu memang selalu menghabiskan waktunya untuk datang ke studio Galang. Entah itu untuk mengasah suaranya atau sekedar bermain. Namun, tak jarang juga Haris membantu Galang membuat lagu.

"Serius deh, lo dapet inspirasi darimana si, Bang?! Ko bisa bikin lagu sebanyak ini tapi beda – beda gitu?!" tanya Haris antusias dengan pandangan yang terpaku pada layar komputer milik Galang.

Tangan Haris sungguh sibuk pada tetikus milik Galang untuk melihat – lihat lagu yang sudah Galang buat. Galang sendiri hanya duduk manis di samping Haris sambil memperhatikan laki – laki yang usianya terpaut 2 tahun di bawahnya. Laki – laki itu memang lebih muda darinya tapi Galang sangat mengakui kemampuan Haris yang selalu melebihi ekspektasinya.

"Penasaran banget?" tanya Galang yang hanya dibalas anggukan oleh Haris sambil mengalihkan pandangannya pada Galang.

Galang bergerak ke arah lemari tanpa bangkit dari kursi, mengambil sebuah novel, dan memberikannya pada Haris. Galang dapat melihat raut kebingungan di wajahnya. Pandangan Haris terus bergerak ke arah novel dan wajah Galang menuntut penjelasan.

"Inspirasi itu datang dari sana," jelas Galang sambil tersenyum kecil.

***

"Bang, kayanya akhir – akhir ini lo lebih ekspresif ya," ucap Haris saat bermain ke studio Galang untuk sekian kalinya.

"Ekspresif gimana?" tanya Galang tanpa mengalihkan pandangannya karena lelaki itu sedang fokus mengedit lagu yang baru saja dibuatnya.

"Lebih sering senyum sama ketawa gitu. Kaya yang lagi seneng banget," jawab Haris membuat Galang terkekeh.

"Begitu ya..."

"Iya, Bang. Eh itu lagu baru?" ucap Haris sambil mendekatkan diri pada Galang. Galang mengangguk.

"Coba dengerin. Ini liriknya. Gue belum record buat versi demonya," ucap Galang sambil memberikan kertas berisi lirik yang sebelumnya ia tulis.

Seketika suasana studio ini menjadi hening. Tidak benar – benar hening. Hanya ada suara dari lagu versi instrumen yang Galang putar. Galang dan Haris sama – sama memfokuskan diri pada lagu tersebut. Sesekali Galang melirik ke arah Haris untuk melihat ekspresi lelaki itu.

"GILA! WAH SUMPAH LO GILA BANG!" seru Haris membuat Galang terkekeh.

"Bang, coba – coba lo nyanyiin deh. Buruan!" tambah Haris antusias.

"Hm, bentar," ucap Galang sambil meneguk air mineral yang ada di sebelahku dan menyiapkan suaranya.


Between You & ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang