Tak
"Apa maksudnya ini?." Taeyong sedikit melempar ponsel kemeja dihadapan jaehyun. Pria berstatus kekasihnya itu mengambil ponsel dan melihat foto yang ditunjukan pada ponsel itu.
Menunduk "Akuu..hufh. Maafkan aku sayang" mendongakan kepalanya menatap pada manik sang kekasih.
Terkekeh pelan, taeyong merebut ponsel dari genggaman jaehyun.
"Mari kita akhiri hubungan ini?, bukankah itu yang kau inginkan jae?.""Tidak sayang, jangan katakan itu! Aku tak mau!." ucap jaehyun seraya bangkit dari duduknya, menggenggam tangan taeyong.
"Kau melanggar perjanjian kita jae,"taeyong mencoba melepas genggaman jaehyun dari tangannya.
" Tidak. Aku bisa jelaskan semua ini sayang." ucapnya.
Melepas tangannya paksa. "Hubungan kita berakhir!." Setelah mengucapkan kalimat itu, taeyong berlari. Ia ingin menenangkan diri, jaehyun telah membohonginya dengan melanggar perjanjian yang telah mereka sepakati.
Kesepakatannya adalah, taeyong yang tidak bekerja paruh waktu lagi disebuah bar dan jaehyun yang tidak akan main di jalanan, seperti balapan liar lagi, dan apapun itu yang berhubungan dengan dunia jalan.
Tapi, jaehyun melanggar kesepakatan itu, dalam foto tadi ia melihat jaehyun yang tengah mengendarai mobilnya diarea balap liar. Ia tak marah, hanya kecewa. Ia tak mau mengakhiri hubungan ini, namun sudah menjadi kesepakatan untuk mereka jika melanggar maka hubungan mereka berakhir.
Terlihat dibelakang jaehyun mengejar taeyong, tidak ia tidak bermaksud melanggar perjanjian ini, ia terpaksa. Semuanya karna keadaan yang memaksa, bukan keinginannya. Sungguh!
Menarik tangan taeyong, membawa tubuhnya kepelukan; Erat.
"Kumohon, dengar penjelasan ku dulu sayang." Ia bisa mendengar, dalam dekapannya Pria manisnya menangis.
"Hiks. Kau..kau membohongiku jae, kau. Hiks. Hiks... Kau Melanggar Perjanjian nya, bukankah itu Berarti kau ingin mengakhiri hubungan ini?" Ucap taeyong dengan sesegukan.
"No. Tolong dengarkan aku dulu!" Sahut jaehyun, dia menggendong taeyong ala bridal dan membawa masuk kembali ke apartemennya.
Didudukannya tubuh taeyong diatas sofa dengan ia yang berjongkok dibawah, menggenggam kedua tangan mungil sedikit berurat itu. Dikecupnya punggung tangan dalam genggamannya.
"Dengarkan aku! Aku memang melanggar perjanjian itu, tapi sungguh bukan itu niatku. Aku terpaksa". Jelasnya, menunduk dan menenggelamkan kepalanya pada paha sangat kekasih.
"Hiks. Apa?...Apa yang membuatmu terpaksa Jung?" Sahutnya tanpa menatap pada lawan bicara didepannya.
"Akuu.." menghela nafas sebentar, kemuadia jaehyun melanjutkan kata-katanya "mereka mengancam jika aku tidak mengikutinya maka kau akan celaka, aku tidak mau itu terjadi sayang." Ucapnya mendongak, menatap Taeyong yang tak kunjung menatapnya.
Kekehan keluar dari bibir manis Taeyong "itu? Bukankah kau bisa melindungiku Jung? Lantas apa-apaan itu?". Balasnya
"Aku tahu, tapi mereka bukan orang biasa Tae. Mereka tak akan membiarkan mangsanya lewat begitu saja, maka dengan ini aku mau melakukannya." Menjeda sebebtar "ku mohon maafkan aku, aku berjanji tidak akan mengulanginya, dan mereka juga bilang tidak akan mengusik kehidupanku lagi dan kau, aku mohon sayang maafkan aku hiks.. t-tolong maaf."
Taeyong kaget ketika mendengar suara isakan dari sang kekasih, dia menatap jaehyun "kenapa menagis?" Ditangkupnya kedua pipi jaehyun dengan tangan mungilnya.
Jaehyun menatap balik dengan mata basahnya "kumohon maafkan aku, aku tidak ingin kita berakhir kumohon hiks"
Tersenyum, lalu Taeyong mengecup kilas bibir jaehyun "baiklah aku memaafkanmu dan tidak akan mengakhiri hubungan kita, tapi kau harus menepati janjimu kali ini.""Yaah" mengangguk mantap "aku janji sayang" lalu jaehyun menerjang Taeyong dengan pelukan yang sangat erat, "terimakasih, aku mencintaimu Tae."
"Aku juga mencintaimu".
OHOOOO HAI READERS, AKU HAMPIR LUPA SAMA CERITA INI ASTAGAAA MAAF HEHE🙏🙏
insyaallah aku bakal rajin up deh yah walaupun gak sering²🤗😚😚
Nanti ya adegan maturenya hehe.......
