44

51 1 0
                                    

keesokan paginya............

" si fira mana mah ? " tanya ken

" gak tau, kamu cek aja di kamarnya " jawab berliana

ken pun berjalan menujukamar sang adik, itu pun kalau masih di anggap sama tuh orang. setelah mengecek ken langsung kembali ke meja makan.

" ada bang ? " bukan berliana melainkan putra lah yang bertanya

" gak ada "

" terus yang masak siapa dong ? " tanya dinda

" ais, kalo masak mama juga bisa kalik. tunggu sebentar ya " berjalan ke dapur henda memasak sesuatu

ketika sudah selesai, berliana langsung membawanya ke meja makan dan ia pun duduk di hadapan putra

huek.....

" ih makanannya gak enak " ujar dinda memuntahkan kembali makanan yang ada di dalam mulutnya, ken dan putra pun melakukan hal  yang sama seperti dinda

" gak bersyukur banget lu jadi manusia " the author cecan 

" gue kan holkay, jadi seterah gue dong " dinda songong

" gak gitu juga konsepnya mujidin " author marah

" udah lah thor, lagiankan dia begitu gara-gara lu yang nulis " farez bangke muncul

" lo dah gak ngambek thor, kok muncul " aldi kok kek......

" dah lah, percuma nasehatin otak kecil kek kalian, gak bisa di ajak becanda " author minggat

" gak usah balik-balik, bikin hiruk aje kau thor " vano reseh

" 2 "

" 3 "

" 4 "

" 5 "

" awas aja, gak bakal gue up nih cerita lu pada " ilang ke got rumah author 

" masa sih gak enak " mencicipi masakannya lalu memuntahkannya juga

huek....

" ya udah deh dinda mau berangkat sekolah aja, dinda berangkat dulu ya ma, pa, kak " ucapnya sambil menyalimi punggung tangan keduanya

dinda pun pergi ke sekolah menaiki mobilnya

ntah ada apa dengan hari ini, hari ini terasa waktu cepat sekali berlalu, baru saja pagi eh         tiba-tiba sudah siang kembali.

02:30 jam tangan milik dinda tentunya

ketika di pertengahan jalan pulang tiba-tiba ada panggilan masuk, dan tertera nama my boo.... di sana

" halo "  mengangkat telfonnya

 mengangguk  lalu berucap " halo din, din bisa  ketemuan di taman pelangi gak ?, soalnya ada yang mau aku omongin nih  sama kamu "  tanya vano dari sebrang sana

" pasti vano mau ngomongin tentang  hari jadian kita besok " batinnya menyerbu tersenyum singkat karna kegirangan

" dih, pede kali mbaknya " author kesel

" nongol lagi,  nongol lagi " vano kuyang

" siapa lu, mak gue ? " author cans

" bye.... "

"  boleh, aku juga mau kasih sesuatu sama kamu " tersenyum manis kek darah mayat

setibanya di taman pelangi ***

SYAFIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang