keesokan paginya............
" si fira mana mah ? " tanya ken
" gak tau, kamu cek aja di kamarnya " jawab berliana
ken pun berjalan menujukamar sang adik, itu pun kalau masih di anggap sama tuh orang. setelah mengecek ken langsung kembali ke meja makan.
" ada bang ? " bukan berliana melainkan putra lah yang bertanya
" gak ada "
" terus yang masak siapa dong ? " tanya dinda
" ais, kalo masak mama juga bisa kalik. tunggu sebentar ya " berjalan ke dapur henda memasak sesuatu
ketika sudah selesai, berliana langsung membawanya ke meja makan dan ia pun duduk di hadapan putra
huek.....
" ih makanannya gak enak " ujar dinda memuntahkan kembali makanan yang ada di dalam mulutnya, ken dan putra pun melakukan hal yang sama seperti dinda
" gak bersyukur banget lu jadi manusia " the author cecan
" gue kan holkay, jadi seterah gue dong " dinda songong
" gak gitu juga konsepnya mujidin " author marah
" udah lah thor, lagiankan dia begitu gara-gara lu yang nulis " farez bangke muncul
" lo dah gak ngambek thor, kok muncul " aldi kok kek......
" dah lah, percuma nasehatin otak kecil kek kalian, gak bisa di ajak becanda " author minggat
" gak usah balik-balik, bikin hiruk aje kau thor " vano reseh
" 2 "
" 3 "
" 4 "
" 5 "
" awas aja, gak bakal gue up nih cerita lu pada " ilang ke got rumah author
" masa sih gak enak " mencicipi masakannya lalu memuntahkannya juga
huek....
" ya udah deh dinda mau berangkat sekolah aja, dinda berangkat dulu ya ma, pa, kak " ucapnya sambil menyalimi punggung tangan keduanya
dinda pun pergi ke sekolah menaiki mobilnya
ntah ada apa dengan hari ini, hari ini terasa waktu cepat sekali berlalu, baru saja pagi eh tiba-tiba sudah siang kembali.
02:30 jam tangan milik dinda tentunya
ketika di pertengahan jalan pulang tiba-tiba ada panggilan masuk, dan tertera nama my boo.... di sana
" halo " mengangkat telfonnya
mengangguk lalu berucap " halo din, din bisa ketemuan di taman pelangi gak ?, soalnya ada yang mau aku omongin nih sama kamu " tanya vano dari sebrang sana
" pasti vano mau ngomongin tentang hari jadian kita besok " batinnya menyerbu tersenyum singkat karna kegirangan
" dih, pede kali mbaknya " author kesel
" nongol lagi, nongol lagi " vano kuyang
" siapa lu, mak gue ? " author cans
" bye.... "
" boleh, aku juga mau kasih sesuatu sama kamu " tersenyum manis kek darah mayat
setibanya di taman pelangi ***
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAFIRA
Teen FictionAku takut untuk bangkit , tapi aku harus bangkit untuk hidup. Aku tak peduli jika semua orang akan membenciku dan bahkan tidak akan pernah menganggap diriku ada. karna bagiku , mereka hanyalah orang-orang bodoh yang tidak memiliki perasaan _______...