3.0 Teh Kotak Pengobat Rindu

124 35 354
                                    

❣ Dianjurkan membaca saat puasa ❣

(Es campur, es teler, ayam bakar, sate, teh kotak)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Es campur, es teler, ayam bakar,
sate, teh kotak)

Ketika ramadhan tiba tak banyak orang yang mau tetap melakukan pekerjaan sehari-harinya seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika ramadhan tiba tak banyak orang yang mau tetap melakukan pekerjaan sehari-harinya seperti biasa. Kebanyakan akan mengurangi intensitas pekerjaan dan beristirahat sedikit lebih lama, tetapi ini tidak berlaku pada Hanin dan Maman. Sepasang suami istri itu tengah merawat tanaman mereka yang berada di belakang rumah.

Saat jarum jam telah menunjuk pukul delapan pagi, waktu yang cocok untuk berjemur dengan matahari yang tak begitu terik. Keduanya kini telah selesai dengan kegiatan mereka, Hanin pun mengajak sang suami untuk duduk di kursi kayu yang sengaja di letakkan di bawah pohon jambu.

"Pak, semalam Tee nangis," ucap Hanin memulai percakapan.

Kening Pak Maman mengerut bingung, ia lantas bertanya pada istrinya. "Kenapa nangis? Tumben, biasanya dia selalu aktif dan ceria."

Hanin mengembuskan napasnya pelan. "Katanya rindu sama Ian, Pak. Anak itu kan dekat sekali sama Masnya, tidak bertemu dua tahun tentu saja hal yang berat."

"Iya, sih, sudah dua tahun anak itu merantau dan belum pernah mudik, tapi masih suka menelepon kan, Bu?" tanya Maman lagi.

Hanin mengangguk. "Masih, Pak. Terakhir menelepon saat sebelum satu ramadhan kemarin."

Mendengar jawaban istrinya Maman mengangguk-anggukan kepala, ia menyadarkan punggungnya di sandaran kursi. Menatap hamparan awan yang menghiasi langit di pagi itu.

"Jadi, Ibu mau apa? Biasanya saat bercerita begini, ada udang di balik batu." Maman menatap mata istrinya yang juga membalas tatapannya itu.

Dengan cepat Hanin pun menjawab. "Ibu pikir Tee rindu Ian mungkin karena kesepian, jadi Ibu mau ngadain buka bersama."

"Bukannya selama ini kita udah buka bersama ya, Bu?" tanya Maman cepat, kerutan di kening pria yang memasuki umur lima puluh awal itu semakin bertambah.

"Iya, Pak. Maksud Ibu buka bersamanya ngajakin temen-temennya juga, temen-temen Tee kan juga dekat dengan keluarga kita," jelas Hanin lagi.

Sebuah senyum diberikan Maman pada istrinya. "Boleh kalau begitu, tinggal Ibu bilang sama Tee biar dia nanti bisa ngehubungin temen-temennya."

WDT Academy Ramadhan [Astaroth Group]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang