(Alat-alat kebersihan)
Ian kembali menimbang-nimbang tawaran Lady. Pemuda itu harus memutuskan sesegera mungkin. Berbagai macam kemungkinan muncul di kepalanya. Ia terdiam sebentar sebelum memberikan jawaban.
"Akan aku terima, tapi nggak secara cuma-cuma. Ada satu hal yang pengen aku lakuin sebelum nerima tiket itu ...." Ian menjeda ucapannya sebentar, menunggu Lady memberikan jawaban. Ia meremas-remas kesepuluh jari tangan.
"Melakukan apa? Katakan saja, jangan bikin penasaran, deh." Lady terkekeh kecil, laki-laki di depannya terus menatap ke arah bawah. "Tidak perlu malu, katakan saja."
"Aku akan membersihkan rumahmu, baru aku mau menerima tiket tersebut," ujar Ian. Pemuda itu akhirnya kembali menatap netra milik Lady.
Lady tersenyum tipis, ia benar-benar kagum dengan Ian. Bagaimana tidak? Pemuda di depannya benar-benar ingin mendapatkan semuanya dari kerja keras sendiri, tidak terlalu suka meminta bantuan orang. Sebuah panutan!
"Boleh, boleh, boleh. Lakukan apa pun yang kamu mau." Lady menepuk pundak Ian, ia benar-benar menaruh respek yang besar pada pemuda itu.
"Kalau begitu, kamu share loc aja tempat tinggalmu, besok pagi sekitar jam delapan aku datang," ucap Ian, tetapi tidak mendapat respons dari Lady. "Kenapa, Lad? Kamu nggak ada rumah?"
"Kita belum tukeran nomor telepon." Lady tertawa, lalu diikuti oleh Ian. Akhirnya kedua insan itu saling bertukar nomor telepon.
👿👿👿
Sesuai yang disepakati, Ian datang ke tempat Lady menggunakan Junior milik Rud. Ia cukup susah meminjam sepeda motor dari si empunya, bukannya pelit, Rud hanya takut Junior mogok di jalan dan berujung menyusahkan Ian.
Dengan setelan kaus oblong plus celana pendek levis, Ian sudah sampai di depan rumah Lady. Ukurannya tidak terlalu besar, cukup untuk menampung satu orang. Di depan pintu, Ian sudah ditunggu si pemilik rumah.
"Tumben nggak telat, biasanya kan bilangnya jam delapan, datangnya jam sembilan," canda Lady yang diiringi gelak tawa.
Ian turun dari motor, tidak banyak basa-basi lagi. Ia dengan sigap mengambil sapu dan pel yang ternyata sudah disiapkan oleh Lady.
KAMU SEDANG MEMBACA
WDT Academy Ramadhan [Astaroth Group]
HumorBulan suci Ramadhan akhirnya tiba. Ian, pemuda yang merantau ke kota untuk mencari pundi-pundi rupiah, kini berkeinginan untuk pulang kampung dan melaksanakan kewajiban di bulan suci itu bersama keluarganya. Alasan lain dirinya ingin mudik yaitu dia...