(Es buah, es kopyor, es putri salju, jelly)
Rud menghentikan laju junior saat mereka tiba di pasar Ramadan. Setelah Ian turun, Rud langsung memarkirkan sepeda motornya dengan rapi.
"Yuk!" Rud menepuk pundak Ian.
"Itu ... barang-barang kita bakal aman, kan?" Ian melirik ke arah kantong plastik hitam yang bergantung di motor Rud. "Apa kita bawa aja, ya?"
Rud merangkul sahabatnya itu sambil terkekeh. "Lo kayak baru pertama kali ke sini aja. Aman kok, gak bakal hilang. Masa iya, kita milih takjil sambil nentengin kresek baju? Belum beli takjil, tapi tangan udah penuh."
Ian tersenyum lebar, kemudian terdengar suara kekehan dari mulutnya. "Ya udah, deh. Ayo kita berburu takjil!"
Keduanya lantas memasuki wilayah pasar. Sepanjang mata memandang, makanan yang tampak lezat terlihat di kiri-kanan mereka. Selain makanan, es yang juga menggoda iman turut dijajakan dengan rapi.
Rud menatap belasan gelas berisi es yang berjejer rapi di meja besar yang mereka lewati. Es buah, es kopyor, es putri salju, es nutrijel, dan berbagai jenis es lainnya tak lepas dari pandangan Rud. Pemuda itu berdeham, lalu mengelus-elus lehernya. Tenggorokannya terasa kering layaknya gurun pasir.
Ian yang menyadari itu langsung melirik Rud. "Kenapa? Ada niatan batal puasa lagi?"
Rud buru-buru menggeleng. "Eng-enggak, kok. Ih, Yan! Gak boleh suudzon gitu. Dosa. Apalagi di bulan Ramadan gini."
Ian mencibir. "Padahal emang ada niatan batal puasa."
"Oh iya. Kita mau beli apa, Yan?" Rud mengalihkan pandangannya dari deretan gelas es dan mulai mengamati berbagai makanan yang mereka lewati.
"Apa, ya?" Ian mulai mengamati makanan yang ada di sisi kanan-kiri mereka.
"Kolak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
WDT Academy Ramadhan [Astaroth Group]
HumorBulan suci Ramadhan akhirnya tiba. Ian, pemuda yang merantau ke kota untuk mencari pundi-pundi rupiah, kini berkeinginan untuk pulang kampung dan melaksanakan kewajiban di bulan suci itu bersama keluarganya. Alasan lain dirinya ingin mudik yaitu dia...