(Biji salak, pangsit mie Jakarta,
pecel lele)Hari ini begitu melelahkan, entah hajat apa yang dipunyai orang-orang, hingga banyak sekali pesanan roti buaya yang harus diantar. Beberapa sudah selesai sampai rumah pemesannya, tetapi ada juga yang belum. Rigel masih terlihat sibuk menabur cokelat dan parutan keju. Ia memiringkan kepala, menilai sendiri hiasan di roti buaya yang ada di hadapannya.
"Lumayan ... eh, tapi berasa kurang." Rigel masih memicingkan matanya. Lagi-lagi berpikir dan detik berikutnya ia menyerah. "Eh, Rud! Mana si Ian?"
"Lagi bersihin loyang-loyang, di keran depan. Ada apaan, sih?" Pemuda itu berjalan menghampiri Rigel. Padahal tadi ia masih sibuk menimbang adonan kue.
"Nih, coba liat. Kurang rame nggak, sih? Apa udah cukup gini aja?"
"Hiasan?"
Rigel menghela napas pelan. Pertanyaan retoris! "Iyaaa."
"Udah, cakep. Kalo mau ditambah-tambahin lagi kayaknya ... bakal berlebihan."
"Beneran?"
Rud mengangguk, ia kemudian kembali ke posisinya semula. Di depan timbangan. Rigel kemudian menggeser roti buaya yang tinggal dibungkus. "Oke kalau gitu. Makasih, Rud."
"Yoi, besok-besok traktir mi ayam lagi."
"Gampang."
"Rigel!" Sebuah teriakan dari luar sukses ditangkap oleh telinga Rigel. Ia tahu dari siapa suara itu berasal. Ia beranjak dari tempat duduknya, berjalan tergesa ke arah pintu.
Gadis itu langsung menemukan Bibinya sudah ada di dalam mobil. Kepalanya keluar dengan tangan yang melambai.
"Apa, Bi?" tanya Rigel ketika gadis itu sudah di depan pintu mobil.
"Ikut, yuk! Anterin pesenan di daerah kota. Nanti Bibi mau sekalian beli bahan-bahan. Jadi, kamu yang anter sama si Rud atau Ian, nanti turunin Bibi di depan toko kue yang kemarin. Kalau kamu udah selesai, jemput Bibi baru kita pulang." Rigel tampak menimbang-nimbang, kemudian menyetujui permintaan bibinya barusan. Lebih baik dia mengantar pesanan sambil jalan-jalan daripada berbelanja bahan-bahan, 'kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
WDT Academy Ramadhan [Astaroth Group]
HumorBulan suci Ramadhan akhirnya tiba. Ian, pemuda yang merantau ke kota untuk mencari pundi-pundi rupiah, kini berkeinginan untuk pulang kampung dan melaksanakan kewajiban di bulan suci itu bersama keluarganya. Alasan lain dirinya ingin mudik yaitu dia...