Langsung tanpa basa-basi karena udah basa-basi disebelumnya;)
Cing
🐈🐈🐈
Evan masih setia memeluk Tubuh ramping Melsya yang masih terlelap, ia mengusap rambut Melsya membuat pemiliknya menggeliat tanpa membuka matanya.
Sejak semalam ia tak pulang, karena menemani Melsya tidur, Evan tersenyum saat ia bangun Melsya lah orang pertama kali yang ia lihat.
Ia teringat saat dulu mereka pernah tidur ditempat yang sama, namun berbeda dengan sekarang. Jika dulu Evan yang menggelamkan kepalanya diperut Melsya yang buncit, sekarang Melsya lah yang menggelamkan kepalanya di perutnya.
Dan pelukan yang ia rasakan pun berbeda, seakan Melsya sekarang adalah orang lain. Dan Evan masih merindukan Melsya nya dulu. Si gadis gendut itu.
Drrrrttt...
Suara ponsel milik Melsya berbunyi sudah beberapa kali sejak tadi malam, namun Melsya melarangnya untuk membuka ponselnya.
_karel🖤
Honey, are you okay?
we heard about your grandma
Reply to my message if you're okay
I'm worried you
Aliana Diandra,..
Contact meEvan membaca pesan dari kontak bernama Karel itu diponsel Melsya, tanpa berniat membalas pesan itu. Namun matanya terpaku pada wallpaper ponsel milik gadis yang sedang memeluknya itu.
Lalu beralih membuka galeri ponsel hitam digenggamnya, dan ia menemui banyak sekali foto Melsya bersama lelaki yang sama, yang Evan tak tau siapa. Juga beberapa foto selfi dirinya bersama beberapa teman-teman perempuannya.
"Van.."Ucap Melsya dengan suara bangun tidurnya, ia mendongak melihat keatas mendapati Evan sedang fokus dengan ponselnya.
"Good Morning." Sapa Evan mengembalikan ponsel Melsya keposisi awal.
Cuppp
Evan membelalakkan matanya kaget saat merasakan bibir Melsya dipipi kanannya, bahkan ia mematung beberapa saat sebelum kesadaran pulih kembali.
"Mel."panggil Evan kemudian, Melsya yang turun dari ranjangnya lalu membenarkan rambut berantakannya.
"Anterin ke pemakaman Oma."Ujar Melsya santai setelah mencium Evan.
Entahlah mungkin karena kebiasaannya selalu mencium Karel saat dirinya menginap di apartemen lelaki Belanda itu membuatnya reflek juga melakukan kebiasaannya kepada Evan.
"Kok elo cium gue?" Tanya Evan membuat Melsya hanya tersenyum canggung bingung memberi alasan apa yang tepat.
Beruntung ponselnya berbunyi dan terdapat panggilan dari Aundryn, temannya.
"I am Fine, Sorry I haven't had time to check messages." Oceh Melsya setelah mendengar celotehan khas dari sebrang sana.
"Big No, elo sama Karel ngak perlu kesini... I am Fine, Realy."
Ucap Melsya beberapa saat sebelum mematikan sambungan telpon itu. Lalu mengalihkan pandangannya kearah Evan yang masih diatas ranjangnya menatap kearahnya juga.
![](https://img.wattpad.com/cover/265153673-288-k753918.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cover (Squel BTS)
Random😉 Warning!!!!!...... dilarang keras menjiplak ______ Nulis pas gabut doang,. lanjutan cerita,. usahakan baca yang pertama dulu. 🎆🎆🎆🎆 3 tahun bukan waktu yang singkat, memang... namun bagi Melsya 3 tahun adalah waktu berharganya, ia dapat mengub...