Absen dulu Weh,.
Dukung sama Melsya or AyanaKalo kalian diposisi Melsya kalian mau gimana.
*Nurutin permintaan Oma Lydia*
Atau ngak??Cing
🐈🐈🐈
Melsya megeliat pelan, saat merasakan suara Diana yang membangunkannya dengan suara khasnya.
"Tadi malem katanya suruh bangunin buat Jogging." Celoteh Diana membuka tirai jendela kamar Melsya.
"Bunda setuju ngak kalo Melsya nikah muda." Tanya Melsya mengucek matanya sebentar
"Kalo itu terbaik buat kamu dan kamu setuju kenapa engak!" Jawab Diana mengecup kening Melsya sebentar sebelum keluar dari kamar Melsya.
Sejak semalam ia sulit tidur karena memimpikan Omanya, dan mengatakan hal yang sama seperti yang diucapkan saat itu.
"Segeralah menikah!"
Mungkin saja Melsya bisa gila, karena pikirannya terus-menerus teriang-iang suara lemah Oma nya saat itu.
Melsya memijat pelipisnya sebelum merapikan tempat tidurnya dan beranjak ke kamar mandi untuk mencuci mukanya dan juga menganti bajunya karena berniat untuk jogging.
💐💐💐
Baru saja Evan keluar dari apartemennya membawa buket ditangganya. Yang sebenarnya sudah ia pesan sebelum Melsya datang namun baru datang pagi tadi diantar oleh temannya dimana ia memesan buket itu.
Drrtttt...
Suara getar ponselnya menandakan panggilan masuk, reflek Evan segera menerima panggilan itu apalagi saat melihat nama Ayana disana.
"Kamu ngak lupa kan, Van?" Tanya Ayana dari sebrang sana
"Engak sayang, ini udah mau OTW jemput... Tunggu ya."
"Iya aku tungguin," balas Ayana sebelum mematikan sambungan telfonnya lagi.
Evan menatap buketnya gelisah, lagi-lagi ia hampir saja melupakan janjinya pada kekasihnya.
Dia tidak menyalahkan Melsya telah meracuni pikirannya lagi, karena sebenarnya disini ia lah yang salah karena belum bisa melepas salah satu dari mereka.
Evan membawa mobilnya kearah rumah Ayana, setelah menyimpan Buket tadi dibagasi mobilnya. Bersendung kecil mengikuti irama musik yang keluar diradio mobilnya.
Entah kenapa ingatannya berputar kembali pada kejadian 3 tahun lalu, Saat dirinya harus dirawat beberapa saat dirumah sakit karena patah tulang. Karena ulah Daniel yang menghajarnya diparkiran.
"Loe itu cowok brengsek, dan gue nyesel pernah anggep elo temen gue." Ucapan Daniel saat menghajarnya terakhir kalinya dan itu juga kalimat terakhir yang terucap oleh Daniel kepada dirinya sejak 3 tahun lalu.
Saat itu, semua orang terdekat Melsya memang mempersalahkannya karena membuat Melsya pergi. Padahal Daniel dan Reyon teman dekatnya sejak SMP.
Sebenernya ia dan Daniel satu kampus bahkan juga satu fakultas namun seperti hubungan mereka belum bisa kembali seperti dulu, sedangkan Reyon sudah pindah kuliah keluar kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cover (Squel BTS)
Разное😉 Warning!!!!!...... dilarang keras menjiplak ______ Nulis pas gabut doang,. lanjutan cerita,. usahakan baca yang pertama dulu. 🎆🎆🎆🎆 3 tahun bukan waktu yang singkat, memang... namun bagi Melsya 3 tahun adalah waktu berharganya, ia dapat mengub...