02. Mimpi Buruk.

23 7 0
                                    

"Ugh... dimana aku?"

Di suatu tempat, tepatnya di sebuah padang rumput, terlihat seorang pria yang sepertinya baru saja terbangun dari tidurnya.

Ia terlihat memegang kepalanya yang terasa sedikit pusing, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya pelan untuk menghilangkan rasa pusing itu.

Dan benar saja, setelah beberapa saat rasa pusing yang ia alami berangsur-angsur menghilang. Ia pun segera bangkit dari posisi tidurnya sebelum mulai memandang area sekelilingnya dan tiba-tiba menahan nafas.

"Tunggu dulu, tempat ini!?" Fourth terlihat membelalakkan matanya ketika melihat beberapa pepohonan dihadapannya memiliki bentuk aneh, yakni kotak-kotak.

"Dunia Minecraft..."

Pada saat itulah, ia tiba-tiba teringat tentang server aneh yang sebelumnya ia temukan. seluruh tubuhnya mulai lemas mengakibatkan ia jatuh terduduk sambil gemetaran tak karuan. Ia tentunya ingat deskripsi server aneh itu menyatakan sesuatu tentang kematian yang nyata.

"Tidak! ini pasti mimpi!"

Mencubit dirinya sendiri, Fourth mulai berharap bahwa semua yang ia alami saat ini hanyalah sebuah mimpi buruk. namun, ia harus bisa menerima kenyataan pahit ketika mengalami rasa sakit tepat disaat ia mencoba untuk melakukan itu.

"Hah... untuk sekarang, aku harus tetap tenang." Menarik nafas dalam-dalam, Fourth segera mengamati sekelilingnya sekali lagi sebelum perlahan-lahan mulai mengumpulkan keberaniannya untuk berdiri.

"Hei sapi-san, kamu mau kemana!?"

Tepat ketika pria itu telah berhasil menenangkan mentalnya. dari kejauhan, terlihat sekawanan sapi berlari mendekat dengan kecepatan tinggi.

"Ah! kamu yang ada di sana! cepat minggir!"

Seseorang yang sepertinya sedang mengejar sapi-sapi itu segera meneriaki Fourth, mencoba untuk memperingatkannya. namun tubuh pria itu mulai bergetar sekali lagi, membuat ia hanya bisa berdiri mematung di tempatnya.

"Aku, tidak bisa bergerak.." Pria itu mulai mengeluarkan keringat dingin, kawanan sapi itu kini terlihat hanya berjarak beberapa meter darinya.

"Makkk!!! Tolong aku!!!" Pria itu mulai berteriak secara internal, berharap bahwa ia bisa lolos dari maut.

"Ice Barier!!"

Pada saat itulah, suara seorang yang sepertinya merupakan orang yang sama dengan yang memperingati Fourth barusan terdengar, sebelum sebuah balok es tiba-tiba saja muncul entah darimana tepat beberapa inci dihadapan pria itu.

Melihat balok es dihadapannya, Kawanan sapi itu mulai berbelok menghindari balok es tersebut. Namun tak sampai disitu, beberapa balok es lain mulai bermunculan dan mengelilingi mereka, membuat para sapi itu kini mulai kebingungan dan kehilangan arah.

"Apa kau tuli!?"

Disaat Fourth sedang menutup kedua matanya dengan ketakutan, suara seorang wanita tiba-tiba saja mengejutkannya, membuat ia segera membuka kedua matanya sebelum mendapati sekelompok orang yang kini memandangnya dengan tatapan aneh.

"Hei, sekali lagi aku bertanya apa kau tuli?" Seorang wanita berambut merah mulai berjalan mendekati Fourth yang berniat untuk segera menjawabnya. Namun karena seluruh tubuhnya masih bergetar ketakutan, ia tak dapat melakukan hal itu.

"Sepertinya.. kau memang tuli kah?"

Wanita itu terlihat tersenyum canggung, ia pun segera melirik seorang gadis berambut biru dibelakangnya, yang hanya mengangguk pelan menanggapi hal itu.

Sang gadis kemudian mulai mendekati Fourth, sebelum tersenyum tipis ke arahnya dan melakukan beberapa gerakan aneh.

"H-hei, a-apa yang kau la-lakukan?" Setelah beberapa saat, Fourth mulai mengumpulkan keberaniannya untuk berbicara, membuat gadis itu terdiam sambil tersenyum kaku.

Death Of Reality ServerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang