09. Leveling

8 0 0
                                    

Sinar mentari kotak perlahan menyinari daratan, menembus jendela kamar dimana seorang pria sedang tertidur dengan pulasnya.

Hal itu membuat sang pria membuka kedua matanya, memperlihatkan sepasang mata hijau zamrud yang cerah, secerah cuaca pagi ini.

"Uh..."

Langit-langit kayu, itulah hal yang lagi-lagi pertamakali tertangkap dalam penglihatan Fourth.

Ia segera bangun dalam posisi tidurnya, sebelum menyadari bahwa ia kini berada di kamar penginapan.

Tak lama kemudian, kilasan tentang kejadian semalam dengan cepat terlintas di pikirannya, membuat kepalanya tiba-tiba merasakan sakit.

"Uh... Semalam, apa yang terjadi? dan bagaimana aku bisa ada disini?" Itulah pertanyaan yang kini memenuhi pikirannya.

"Argh."

Kepalanya terasa sangat sakit, membuatnya segera menggelengkan kepalanya pelan mencoba untuk meredakan rasa sakit itu.

Ingatan tentang kejadian sebelumnya terasa begitu samar. Ia berusaha keras untuk mengingatnya kembali namun, rasa sakit di kepala membuatnya menghentikan hal tersebut.

"Hah ..., apapun itu kuharap bukan sesuatu yang penting." pikirnya sambil berusaha untuk membuang pikiran itu jauh-jauh, mencoba untuk tidak mengingat kejadian tersebut.

***

"Setelah identifikasi lebih lanjut, sepertinya mereka memang berasal dari serikat The Red Bahamuth."

Sementara itu di suatu tempat, tepatnya di sebuah padang rumput. Terlihat beberapa orang berkumpul bersama dengan beberapa kamera dan buku catatan.

Sebuah tali terlihat melintang di sekitar tempat itu, membatasi orang-orang untuk memasuki area itu lebih dalam.

"Begitu ...." Seorang pria dengan sebuah pipa rokok di tangannya hanya memandangi beberapa potongan tubuh di hadapannya dengan helaan nafas.

Dia kemudian mendekati salah satu potongan tubuh tersebut, dan mulai menyentuhnya, mencoba untuk merasakan suhunya.

"Ini aneh ...." Pria itu mengerutkan kening sambil mencoba untuk menyentuh bagian tubuh lain yang ada di sekitarnya, membuat orang-orang yang berada di tempat itu hanya bisa memandanginya dengan senyuman masam.

"Ehm ..., Apakah dia memang harus bermain-main dengan tubuh orang seperti itu?" tanya seorang wanita yang berdiri tak jauh dari tempat itu, kepada seorang pria di dekatnya.

Pria itu di sisi lain hanya menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum tipis.

Leonardo da Pieoro, seorang pemain yang dikenal sebagai detektif terbaik yang ada di seluruh dataran Minecraft.

Namanya begitu terkenal karena telah menyelesaikan berbagai macam kasus, baik itu pembunuhan maupun pencurian, membuat dia begitu disegani, bahkan oleh serikat terkuat saat ini.

Mereka bahkan telah mengundangnya untuk bergabung beberapa kali, namun sayangnya pria itu menolak dan lebih menyukai memeriksa setiap kasus yang diinginkannya tanpa tekanan dari serikat.

Menggelengkan kepalanya pelan, pria itu sekali lagi menatap ke arah Leonardo sebelum menatap wanita sebelumnya.

"Kau tak perlu khawatir, dia tahu apa yang harus dia lakukan." ucapnya sebelum berjalan mendekati detektif itu.

"Jadi? Apakah kau menemukan sesuatu yang mencurigakan?" Setelah tiba di belakang Leonardo, pria itu segera berbicara, membuat pria detektif itu segera memandangnya dengan tatapan serius.

"Kau pasti sudah mendengar tentang kasus sebuah Party yang ditemukan menjadi tengkorak beberapa hari yang lalu bukan?" Pria sebelumnya yang mendengar hal itu dari mulut Leonardo terlihat berpikir sejenak sebelum mulai mengingat tentang kejadian tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Death Of Reality ServerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang