Jangan jadi Sider, Itu jalan yang sesat kawan:D
__________
"KEN WOY GAWATT!!!!" Elang tiba-tiba masuk kelas dengan nafas terengah-engah membuat semua orang yang ada disitu mengernyit heran tak terkecuali juga dengan Kenzo Dkk.
"Ada apa woyy!!" Desis Reynand yang berada di samping Kenzo saat ini. Sedangkan Kenzo hanya menatap datar elang yang sepertinya lelah karena berlari.
"I-itu cewe nya kenzo.."
"Gw ga punya cewe" Sungut Kenzo memotong informasi dari Elang.
"Ck, maksud gw cewe yang lo bonceng tadi pagi dia-"
"Si bocil?"
Semua orang menatap kenzo horor yang membuat ia kikuk.
"M-maksud gw si Caramel?" Ulangnya yang dibalas anggukan oleh elang
"Dia-, dia lagi sama si KetOs!!"
"Whaat!?"
Geng Blackforest terkejut sehingga mengeluarkan kata itu serempak.
Namun apakah Kenzo perduli? haha sepertinya tidak. Bukannya terkejut ia malah menenggelamkan wajahnya di meja yang mungkin bersiap untuk tidur.
"Lah, lu kok malah balik tidur sih ken???" Sungut elang yang tak mengerti akan sifat kenzo.
Ia kira ketika mendengar kabar itu kenzo akan langsung meluapkan amarahnya mengingat Si Regan adalah musuh bebuyutannya.
Tapi apa yang dilakukan kenzo sekarang, ah dasar nolep.
"Kenapa sih kalian ribet banget! Palingan dia lagi ngenalin sekolah ini ke caramel. Si Regan ith ketua osis sedangkan caramel murid baru. Ya wajar-wajar ajalah." Desis Kenzo
"O lu ga perduli ya?"
"Gak."
"Tapi tadi gw liat kepalanya Caramel agak berdarah si"
Kenzo sontak terbangun dari duduknya. Ia terkejut mendengar hal itu, namun ia tetap berusaha menampakkan wajah datarnya.
Kalau ia terlihat khawatir bisa-bisa mereka menggodanya.
"Gw mo ke Kamar mandi dulu" ucapnya cuek namun bisa ditebak oleh teman-temannya bahwa Kenzo akan ke UKS.
"Ehem, siapa ya tadi yang sok-sok an gak perduli? Kok tiba-tiba jadi khawatir gini" Elang tersenyum smirk berniat untuk menggoda kenzo
"Diem lo!!" Desis Kenzo kemudian berjalan cepat menuju UKS.
"Keknya bakal ada war nih" ucap Reynand ketika kenzo sudah hilang dari pandangan
"Yoi" balas Elang tersenyum geli.
**
Caramel sedang duduk di Ranjang UKS sambil sesekali memijit kepalanya yang terasa nyeri.
Sedangkan Regan baru saja keluar karna ada rapat Osis. Sehingga ia terpaksa meninggalkan Caramel
Sendiri.Setelah beberapa menit berlalu, Kenzo datang dengan nafas tak beraturan. Sudah dipastikan ia menuju UKS dengan berlari.
Author : Hey bung! Bukankah kau tadi bilang kau tidak perduli? Sekarang apa?'-'
Kenzo menghampiri Caramel dan segera menetralisir perasan cemasnya
"Kenapa lu?" Tanya Kenzo berusaha menampilkan wajah yang datar.
"Kejedot tembok tadi" Jawab Caramel seadanya.
Kenzo yang mendengar itupun memincingkan mata ke arah Caramel.
Apa-apaan? Kejedot? Seperti bocah TK saja!, batin Kenzo
"Lu ga ada kerjaan lain kah? Tembok ga ada salah main lu tabrak aja" desis kenzo
Caramel pun hanya bisa diam. Mana mungkin dia menceritakan kejadian di kantin tadi? Bukannya selesai nanti masalahnya malah akan bertambah rumit.
"Gimana keadaan lo?" Kenzo bertanya to the point.
sebenarnya dia gengsi untuk bertanya. Tapi ah- sudahlah. persetan dengan gengsinya, ia hanya ingin mengetahui keadaan gadis yang membuat hatinya tak karuan hari ini.
"Sekarang tidak apa-apa, Kak Regan sudah mengobati luka caramel"
Kenzo melototkan matanya. Ia merasa Kesal kenapa bukan dirinya yang tadi berada di sana.
"KENAPA LU BISA SAMA BAJINGAN ITU SIH!!?"
Kenzo menaikkan suara sampai beberapa oktaf yang membuat Caramel menjadi takut. Caramel pun meremas roknya sambil menunduk ke bawah.
"M-maksud kak kenzo, Kak Regan?" Tanya Caramel dengan pelan.
Mengerti akan ketakutan Caramel, Kenzo sedikit merendahkan suaranya.
"Iya"
"Kenapa lo bisa sama dia?"
"Kan udah gw bilang, kalo ada apa-apa panggil gw!! Bandel banget jadi bocil!!"
Caramel mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya ini.
Ini kak kenzo bukan? Sejak kapan dia jadi cerewet begini?
Apakah kak Kenzo sedang khawatir? Atau mungkin....
Cemburu? Ah, berhentilah menebak-nebak hal mustahil Caramel, batin nya."Malah ngelamun ni bocah!" Kenzo berdesis sambil mengibaskan tangannya di depan wajah caramel. Dan Caramel pun segera tersadar.
"Kak kenzo..." panggilnya
Kenzo yang di panggil pun hanya berdehem malas.
"Kak kenzo Khawatir ya sama Cara?" Caramel bertanya tanpa tahu malu
Kenzo pun diserang perasaan gugup bertubi-tubi. Dia bingung harus menjawab apa. Apakah ia harus membenarkan ucapan Caramel? Yang benar saja!
Siapapun, tolong pukul kepala kenzo sekarang.
"A-apaan! Nggak lah! Jangan ge- er! Gw cuma mau ngelakuin perintah mamah buat jagain elu"
Caramel memasang muka datarnya. Benar kan? Memang salah berharap pada Kenzo. Setelah dibawa ke angkasa sekarang Caramel merasa dijatuhkan lagi.
Kenzo benar benar!
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Mozarella
Teen Fiction________________ Saya yakin kalian tahu cara untuk menghargai seorang Author. Jadilah pembaca yang bijak:) »High Rank 30042021 #2 in Mozarella