SABDACINTA#Enam

2.5K 493 61
                                    


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. [Al Qashash/28 : 56]

#####

"Yaang, aku belikan ini, susunya habiskan?" Ali menunjukkan sebuah paperbag dan mengeluarkan sekotak susu ibu hamil rasa coklat.

"Tau aja habis? Makasih yanggg!" Ily berseru senang sambil menatap Ali.

"Tauu dongg, kan tadi pagi aku buatin terakhir!" Ali tersenyum bangga sambil menurun naikkan alisnya.

"Jadi kamu yang bikinin? Bukannya bik Ci ya?"

"Tadinya kan bik Ci yang nganterin, sudah dua hari aku yang buatin, soalnya kapan lalu bik Ci telat nganterin!"

"Owww, co cweet, makaciii!"

Ily menengok isi paper bag yang diserahkan padanya.

"Ih, ada coklat juga?" Ily mengeluarkan sebatang coklat dari dalam paper bag itu.

Coklat buatan Indonesia, tapi terkenal enak sampai luar negri.

"Ihh yang almond pula!" Ily makin berseru kesenangan karna sudah dipilihkan coklat dengan toping kesukaannya.

"Ituu, bonus! Katanya kalau malas makan pingin makan coklat?" Ucap Ali dengan wajah yang senang.

"Tauuu ajaa!"

"Apa sih yang gak aku tahu? Kamu ngobrolnya sama Bik Ci, aku yang dengar!"

"Baik banget sii kamuu, senangnya jadi Raraaa!"

Kaliandra hanya tersenyum samar mendengar ucap Pirily menyebut Rara.

"Apa aku sudah seperti Jodi yang kamu harepin?"

Kali ini Pirily yang tersenyum memandang Kaliandra saat menyebut nama Jodi.

Teringat saat dari dokter mereka mampir kerestoran disebuah mall. Kaliandra memutuskan pergi kesana mengajak Pirily karna dia tidak memberikan pilihan dan tidak mengatakan apa yang ia mau.

Hidayah seolah menghampiri mereka berdua tatkala disana mereka lagi-lagi melihat pasangan lain nampak bahagia dan mereka lagi-lagi tak lepas memandang moment-moment manis itu.

Terlebih saat mereka melihat sepasang suami istri dimana istrinya terlihat sedang hamil besar digandeng suaminya hati-hati.

"Hubby!"

Lewat dihadapan mereka yang memilih duduk didekat lalu lalang orang didepan sebuah restoran steak, sang istri berhenti lalu memanggil suaminya.

"Hmm, ya Qalby?"

Sang suami menoleh perhatian sambil masih menyelipkan jari ditangan sang istri.

"Sendal aku talinya kayaknya lepas!" Ucap sang istri sambil menunduk kebawah tapi sepertinya dia sendiri tidak bisa melihat kakinya karna terhalang perut besarnya.

"Mana?"

Sang suami menunduk sambil membetulkan tali dari sepatu sendal yang terlihat terlepas.

"Hubby gak malu nunduk gitu ditengah banyak orang begini, bi?"

Istrinya bertanya sambil menundukkan kepala melihat kepada suaminya yang kemudian meluruskan punggung mensejajarkan tubuh kembali dihadapan istrinya.

"Tentu enggak, Qalby! Kehormatanmu tanggung jawab aku!"

Sang suami menyentuh puncak kepala istrinya dengan telapak tangan mengusapnya lalu menyelipkan jari mereka kembali sebelum melanjutkan perjalanan.

SABDA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang