Malam minggu (1)

433 65 9
                                    

Malam minggu datang lagi. Rencana Yeri yang awalnya cuma mau rebahan sambil binge watch netflix series pun batal gara-gara kakaknya yang gak ngebolehin Yeri sendirian di rumah. Iya, sendirian soalnya mama papa mereka lagi ke LA, mba pembantu di rumah juga ijin karena mau nengokin anaknya di kampung.

Yerikha padahal berani loh kalau ditinggal dirumah sendirian, tapi kakaknya aja yang riweuh. Katanya nanti dia pas main jadi gak tenang gara-gara kepikiran adeknya dirumah.

Akhirnya mereka berakhir disini deh, di dalem mobil yang melaju entah kemana— karena Revaldo maksa Yeri ikut dia nongkrong sama temen-temennya.

"Padahal gue bisa loh kak dirumah sendirian. Kenapa maksa banget sih?" Keluh Yeri, ini masalahnya dia bener-bener mager banget dan cuma pingin rebahan dirumah, lagi males keluar dia tuh.

Apalagi ini Kak Doy ngajakin nongkrong sama temen-temen cowoknya aja! Kalau ada Joy sih masih mending, nah ini cowok semua!

"Kalau di rumah masih ada mba sih gapapa, tapi kalau lo sendirian gue mainnya jadi gak enak, bawaannya kepikiran terus." jawab Revaldo untuk kesekian kalinya. "Lagian tumben amat dirumah sendirian? para bujang pada kemana?" tanya Revaldo yang emang agak heran kenapa adeknya diem-diem bae dirumah, padahal kadang kalau malem minggu gini temen-temennya dateng dan main ke rumah, atau Yeri yang main ke rumah mereka, atau paling nggak Yeri kelayapan sama Hendery berdua doang.

Nah ini si bocil malah sendirian kayak anak ilang. Revaldo jadi nggak tega liatnya.

"Pada ada acara. Lucas jemput maminya di bandara, Mark ada family dinner sama keluarga besarnya."

"Kalau ayang lo?" Pancing Revaldo.

"Loh, kan udah dibilang? Ada acara pertemuan keluarga buat bahas lamarannya kak Josephine, jadi ya si Aheng dirumah." jawab Yeri nggak sadar.

Revaldo senyum miring, "Sudah kuduga, lo naksirnya sama Aheng."

Yerikha kaget, matanya membelalak pas denger omongan abangnya. "APAAN SIH NAKSIR APAAN COBA?" kilahnya.

Revaldo cuma ketawa geli. "Gak naksir tapi pas gue tanya tentang ayang, kenapa lo bahas si Aheng? Padahal Ode belum lo sebutin!" goda Revaldo sambil melirik adeknya dari kaca spion tengah.

Yeri salah tingkah, dia memalingkan wajahnya dan memutuskan untuk ngelihat jalanan aja daripada nanggepin abangnya yang super jahil.

Revaldo jadi gemas, tangan kirinya terulur untuk mengacak rambut hitam adeknya yang udah tertata rapi. "Aduhh lucu banget adeknya Kak Doy. Kalau naksir ya naksir aja dek, nggak usah ngelak gitu."

Yeri menepis tangan Revaldo, menjauhkan tangan jahil yang bikin rambutnya berantakan lagi. "Apaan sih kak? gue gak naksir Hendery. Kita cuma sahabatan."

Revaldo Youngki Putra Sultan kembali tertawa geli. "Padahal gue aja gak bilang kalau lo naksir Hendery."

Yeri mendelik, ia mencubit sisi perut Revaldo, membuat cowok itu mengaduh, "Sakit dek! gak liat apa ini gue lagi nyetir, kalau nabrak gimana?" Omel Revaldo yang galaknya kumat.

"Biarin! salah siapa rese! dibilang gue gak naksir!"

"Cih, yaudah terserah lo aja kalau masih belum mau jujur sama perasaan lo sendiri. Awas ae nyesel!"

Yerikha kembali memalingkan wajahnya dan menatap kearah jendela. Hening beberapa saat, sampai akhirnya suara Yerikha yang terdengar sendu pun kembali terdengar.

"Gue bakalan lebih nyesel lagi kalau ternyata pas gue jujur sama perasaan ini, tapi ternyata Aheng nggak punya perasaan yang sama, dan akhirnya ngerusak persahabatan kita."

Y.O.U.T.H (YERI & SM 99 LINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang