Jatuh

407 71 12
                                    

Aneh. Ada yang aneh sama perasaan Hendery sekarang. Nggak tau kenapa, dia rasanya gelisah banget, rasanya kayak ada sesuatu yang salah, kayak ada yang ganjil, tapi dia gak tau apa itu.

Bahkan Hendery yang tadinya nongkrong di warung langit barengan sama anak-anak Zeus pun akhirnya memutuskan untuk balik ke sekolah aja, hatinya nggak enak dan gelisah, rasanya juga dia tiba-tiba pengen ngelihat Yeri latihan cheers. Nggak biasanya dia kayak gini.

Kakinya melangkah melewati lapangan outdoor, dimana beberapa siswa bermain basket secara santai, mungkin sembari menunggu jemputan atau sedang malas pulang. Tadinya, Hendery mau bergabung, tapi ketika dia melihat sosok adik kelas yang cukup ia kenal, ia pun menyapa adik kelas itu dulu.

"Eh, ini Ryu yang naksir Mark kan?" sapanya sambil senyum tengil.

Cewek yang dia panggil Ryu pun menoleh kaget, kepalanya reflek menoleh kanan dan kiri untuk memastikan apakah ada orang lain yang dengar ucapan Hendery. Kemudian setelah dirasa kalau gak ada lagi yang denger, Ryujin langsung melirik Hendery tak suka, "Maaf mas, salah orang. Ini Ryujin yang naksir Hwang Hyunjin Stray Kids."

Hendery ketawa. Sebenernya dia kenal deket kok sama Ryu, karena cewek yang merupakan adek kelasnya ini ikut club basket, walaupun masih kelas 10 tapi dia udah kepilih masuk tim inti putri— dan bahkan digadang-gadang untuk jadi kapten tim putri tahun depan.

"Daripada halu, mending sama Markoplo anaknya pak Sean." Goda Hendery lagi, apalagi dia tau kalau Ryujin itu sebenarnya naksir berat sama Mark. Ryujin waktu SMP dulu juga satu sekolah sama Hendery dan empat sahabatnya, jadi mereka emang sebenarnya kenal dekat.

"ITU MAH SAMA AJA HALUNYA!" Sahut Ryu, kesel denger kejayusan dan kerecehan kakak kelasnya yang gak jelas ini.

Sumpah, kalau Ryu gak liat sendiri gimana jagonya Hendery kalau lagi main basket dia pasti bakalan mikir kalau kakak kelasnya ini sama sekali gak cocok jadi kapten basket, cocoknya jadi komedian.

Dery sendiri cuma terkekeh, terus pandangannya jatuh ke tas plastik yang Ryu bawa, bisa dilihat kalau isinya tuh beberapa botol air minum. "Buset, lo mau buka toko kelontong apa gimana? banyak banget."


"Oh, ini buat anak cheers. Gue lagi nemenin Chacha latihan, terus gue liat minuman mereka udah pada abis, jadi gue inisiatif buat beliin mereka minuman. Latian mereka hari ini keras banget, apa karena mereka bakalan tampil berkali-kali buat dampingin tim basket cewek dan cowok, ya?" celoteh Ryu.

Denger kata cheers membuat mata Dery berbinar, dengan cekatan cowok itu mengambil tas plastik itu dan membawakannya. "Sini, gue bantuin bawa." Kata Hendery semangat.

Ryujin memincingkan mata. "Pasti lo mau nonton kak Yeri latihan, kan? bukannya mau bantuin gue." Tuduhnya.

Hendery cuma terkekeh. "100 deh buat calon pacarnya Mark!"

"IH KAK DERY GUE GAK SEHALU ITU YA!!"

"IYA-IYA ADUH JANGAN DITIMPUK DONG!" Omel Dery pas Ryujin dengan bar-bar nya nimpuk pundak Dery. "Lagian napa sih? kan kata orang, omongan adalah doa, jadi ini doa baik buat lo!"

"Ya kalau doa tuh yang realistis aja! mana mungkin kak Mark mau sama gue. Edan lo, kak."

Hendery cuma ketawa aja, "Yaudah deh. Udah ayo ngampirin anak cheers, kasian mereka nanti kehausan." Kata Dery sambil ngedorong pelan punggung Ryujin supaya cewek itu jalan lagi.

Y.O.U.T.H (YERI & SM 99 LINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang