Dari kecil, Ode dan keempat temannya memiliki banyak kesamaan. Selain sekolah di tempat yang sama, mereka berlima juga punya satu hobby dan minat yang sama. Yaitu musik. Mereka semua suka banget sama yang namanya musik. Semua itu dimulai dari Ode yang emang dari kecil udah les musik, dia sering pamerin bakatnya di hadapan temen-temennya. Entah itu mainin gitar, piano, atau drum. Hal ini bikin temen-temennya jadi pingin banget bisa kayak Ode, akhirnya mereka semua belajar main alat musik bareng-bareng, deh. Semua menggeluti alat musik yang mereka suka, bahkan orangtua mereka juga mendukung dengan cara mendaftarkan mereka ke salah satu kursus musik terbesar di Indonesia, yaitu SM Rookies.
Jadinya, Ode dan keempat temannya bukan cuma sekolah atau main bareng, tapi mereka juga bermusik bareng.
Ketika menginjak bangku SMP, mereka mulai ber-eksperimen untuk main musik barengan alias nge-band bareng. Ode dan Mark jadi gitaris, Lucas jadi bassist, Hendery jadi drummer dan Yeri jadi vokalis nya— sebenernya ini Yeri harus dipaksa dulu sama Ode dan ketiga temen cowoknya, karena Yeri masih suka insecure sama suaranya, padahal suaranya Yeri tuh bagus banget cuma enggak tau kenapa Yeri nya gak pede.
Awalnya nge-band bareng cuma karena iseng, tapi ternyata seru dan asik banget jadinya mereka keterusan deh. Oh ya, tadinya mereka tuh diem-diem aja latihannya, setiap 3 hari sekali, sepulang sekolah mereka bakalan patungan buat nyewa studio musik. Tapi suatu hari mereka ketahuan sama papanya Yeri, gegara udah jam 20.30 tapi mereka pada belum ada yang pulang, keasyikan nge-band semua sampai lupa waktu.
Pas di sidang sama ortu mereka, mereka ngaku kalau mereka sering sewa studio buat nge-band bareng.
"Kalian serius mau nge-band bareng terus?" Itu pertanyaan papa Yeri yang sampai sekarang masih membekas di kenangan Ode dan kawan-kawan.
"Serius, pa."
"Serius, om."
Jawab mereka berlima kompak.
Nggak taunya, beberapa hari kemudian si om Suhendra— papanya Yeri— ngundang mereka semua untuk datang ke rumah, dan kemudian nunjukkin ke mereka salah satu rumah tamu—iya, di halaman belakang rumah Yeri itu ada semacam guest house kecil gitu buat tamu yang mau nginep— guest house itu sudah disulap jadi studio musik khusus untuk mereka berlima.
"Om, tante Irene, juga mama papa kalian seneng kalau kalian bermusik bareng, itu hobby yang positif dan akan selalu kami dukung. Tapi kami nggak mau kalau kalian menghabiskan terlalu banyak waktu di studio yang kami nggak tau pergaulannya seperti apa. Jadi kami sepakat untuk bikin studio ini buat kalian supaya kalian nggak perlu lagi latian disana." Ucapan om Suhendra bikin kelima anak ABG itu langsung meluk sambil terus-terusan berterimakasih. Om Suhendra cuma ketawa dan ngingetin mereka untuk berterimakasih juga pada orangtua masing-masing.Sejak saat itu, mereka berlima kalau latian band selalu di rumah Yeri.
Hingga pada akhirnya, Ode yang dari dulu bermimpi untuk jadi pemusik pun mencetuskan idenya.
"Guys, gimana kalau kita jadiin band kita ini official? Ayo kita main musik barengan terus. Berkarya barengan." Ucap Ode.
"Widiiiih boleh juga tuh, biar kita jadi kaya dan terkenal." Jawab Lucas sambil nyengir.
"Gue mah ayok aja yang penting sama elu semua." Jawab Hendery santai.
Awalnya sih Yeri dan Mark yang masih memiliki keraguan masing-masing. Kayak Mark yang ragu karena takut sekolahnya jadi berantakan karena terlalu sering nge-band, dan Yeri yang masih nggak percaya diri sama kemampuannya sendiri. Tapi setelah bujukan Ode, Lucas dan Hendery, akhirnya Mark dan Yeri pun setuju.
"Posisi kita di band udah jelas, tinggal namanya aja nih. Ada ide?" Tanya Ode semangat.
Lucas ngangkat tangannya semangat—berasa kayak dia lagi mau jawab pertanyaan guru di kelas aja— "gue tau, ayo kita kasih nama band kita Lucas and the babu." Omongan Lucas langsung disambut tabokan dari teman-temannya.
"Mending juga Yeri and the boys." Kata Yeri.
"Yeeeu ogah, norak banget namanya." Tolak Lucas.
"Masih mending kali daripada saran lo yang gak jelas itu." Kata Yeri lagi.
"Udah-udah. Lo berdua sama-sama gajelas emang. Mark, ada ide nggak? Kan lo yang paling pinter disini." Ucap Ode menengahi, dan membuat semua orang kini fokus ke Mark.
"Um.. apa ya? Gimana kalau Dreamers?" Jawab Mark ragu.
"Wuidiii cakep tuh! Setuju gue!" Respon Lucas semangat. Yeri dan Ode mangut-mangut, mempertimbangkan ide Mark barusan.
Tiba-tiba, Hendery yang daritadi cuma diem sambil mainin stick drum nya nyelutuk.
"Gimana kalau Youth?" Sarannya membuat keempat temannya yang lain langsung menatap Dery.
"Youth? As in youthfulness? Early years?" Tanya Mark memastikan.
"Yoi. Sekaligus singkatan nama kita." Ucapnya. Terus dia ngambil buku dari dalem tas dan menuliskan sesuatu : Y.O.U.T.H
"Nih. Y for Yerikha, O for Ode Juna, U for Uriel Marcus, T for Tadeo Lucas, H for Hendery. Youth." Kata Hendery menerangkan.
Ode, Yeri, Mark dan Lucas melongo. Terkesima sama Hendery yang bukan cuma kelakuannya aja yang ajaib, tapi otaknya juga sebenernya kreatif banget.
"WEH PINTER BANGET LO, KOK TUMBEN?"
"I LOVE IT! lucu banget, Dery! Gue suka!"
"Youth sounds really good."
"Yaudah hayuk mulai sekarang fix ya, nama band kita Y.O.U.T.H!"
Begitulah ceritanya, Y.O.U.T.H yang awalnya cuma band iseng-isengan pun secara perlahan merintis jadi band yang namanya cukup dikenal di kalangan anak-anak muda Jakarta. Dimulai dari ikut kompetisi band untuk pemula, sampai sekarang mereka sudah SMA dan nama band mereka cukup dikenal di dunia per-band-an. Istilahnya sih mereka beneran jadi anak famous Jakarta.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Y.O.U.T.H (YERI & SM 99 LINE)
FanficOrang bilang, masa muda itu adalah masa-masa menyenangkan yang hanya dapat dirasakan sekali seumur hidup. Masa muda identik dengan berbagai macam liku-liku, seperti kehidupan di keluarga dan di sekolah, persaingan dan perkelahian antar remaja, dan...