~ AVILASH ~
(PARADE SIRIUS)"Takut kalah jangan maju, mau menang jangan mundur."
*****
Sejak tadi, Avilash hanya diam tak menyahut. Cowok itu menatap gadis di depannya dengan berang. Ocehan cewek itu tidak ia hiraukan, mau ia jawab atau tidak tetap saja akan membuat Avilash pusing.
Avilash bangkit dari kursi makannya, menyebabkan gadis yang ada di sampingnya mengangkat wajah. "Abang mau kemana? Nggak ada niat mau jadi gembel, kan?"
"Mulut lo," balas Avi sinis.
Gadis itu menyengir. Ia menatap Avi saat cowok itu berniat melangkah ke pintu utama. "Mau kemana?"
"Basecamp."
Setelah mengatakan itu, Avi langsung menancapkan gasnya, menuju tempat yang selama ini membuatnya memiliki keluarga kedua setelah ayahnya. Tiba di sana, cowok itu langsung duduk dengan wajah yang tampak meredam emosi.
Beberapa anak lain yang sedang makan di meja warung menoleh. Ketua mereka yang selalu tenang datang ke sini, akhir-akhir ini sering datang dengan wajah keruh. Sangat aneh menurut mereka.
Di depan warung terdapat banyak motor ninja yang tersusun acak. Itu tempat tongkrongan anak Sirius, yang memiliki sebuah nama asli Parade Sirius.
Orang mengenal nama tersebut sebagai geng motor. Itu benar, tidak salah. Bahkan kalangan anak remaja hampir seluruhnya mengetahui jika Sirius adalah perkumpulan yang seratus persen isinya anak remaja laki-laki.
Avi, menyandarkan punggungnya di tembok. Cowok itu berdecak sendiri entah pada siapa, karena sejak tadi tidak ada yang berani mengajak berbicara pada Avi. Ia bangkit dari kursi lalu melangkah menuju penjual bakso yang saat ini di beli para anggotanya.
Cowok itu menendang tong sampah secara tiba-tiba dengan kencang membuat semua anggotanya terlonjak kaget termasuk penjual bakso.
"Lo ngapa sih anjing?" tanya Darnell, cowok yang masuk dalam anggota inti Sirius itu, bersungut-sungut tak suka karena bakso yang ia makan malah menyembur ke depan mengenai temannya yang sudah bukan rahasia umum memiliki kepribadian galak.
"Jorok banget sih lo!" bentak Zeeish mendelik tajam. Kan, baru pertama kali debut di chapter saja sudah kena bentak. Sudah di jelaskan jika cowok ini galak. Ia mengusap wajahnya menggunakan sapu tangan yang baru aja di berikan Darnell.
"Salahin Avi! Gue, kan kaget," kilah Darnell berang. Cowok itu menatap kesal pada Avi yang di balas tatapan kesal balik oleh sang penendang tong sampah tadi.
Avi berdecak, perasaan kesalnya sungguh tak terkontrol karena adik angkatnya sangat menyebalkan. Baru satu minggu tinggal di rumahnya, sudah membuat Avi harus bisa menahan mati-matian agar tak menenggelamkan gadis lugu itu ke kolam.
"Pak Gans, bakso dua mangkok pake level 10." Avi duduk menghiraukan tatapan kaget dan tanya oleh anggotanya.
"Nggak panas tuh perut?" tanya Jasper mengejek. Cowok yang sedang duduk santai di ujung kursi menatap Avi seraya berusaha masih fokus memainkan game yang hampir ia menangkan.
Avi tak membalas. Cowok itu memilih memakan baksonya dengan lahap, meluapkan segala kekesalannya mengenai gadis itu.
"Jas, mana duit iuran kemarin? Lo bawa, kan?" tanya Avi.
Jasper mengangguk. "Ada nih," katanya seraya mengangkat amplop putih yang baru saja ia keluarkan dari saku jaket.
"Uangnya di kasih semua ke anggota yang kemarin berobat ke rumah sakit aja. Buat bayar administrasi mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
AVILASH (On Going)
Teen Fiction"Bang Avi, ngapain sedih banget sih motor nya ilang. Abang jangan kaya orang miskin dong." "Songong lo." Avilash rasanya ingin mencakar gadis di depannya. Gadis lugu itu menatap Avilash dengan muka yang sangat ingin Avilash tenggelamkan sekarang jug...