sang pembuat kapal Franky

889 105 4
                                    

"Aku bosan." Luffy memprotes, berbaring di dek.

Franky mendesah, sedikit tergganggu lalu melihat dari korannya.

"Tentu saja, kau."

"Aku ingin pergi melihat-lihat!" Luffy kesal saat dia berguling di sekitar dek.

"Nami menyuruh kita untuk mengawasi kapal, Luffy. Selain itu, pulau itu mungkin membosankan." Franky menyatakan, melirik ke pulau yang mereka singgahi untuk mengumpulkan bekal.

"Tapi ada desa, Franky! Aku ingin pergi ke sana!". Luffy duduk dan menunjuknya, melihat temannya dengan cemberut. Sesuai dengan yang dikatakannya. Ada sebuah desa hanya beberapa mil jauhnya. Nami dan sisa kru pergi ke sana untuk mengumpulkan persediaan mereka.

"Desa itu mungkin juga membosankan." Franky menyatakan pendapatnya. Luffy menggelengkan kepalanya,

"Kau tidak tahu itu! Mungkin, di sana keren dan mengagumkan!" Kapten muda itu terlihat senang di wajahnya dan liur keluar dari mulutnya. "Mungkin, ada toko daging!"

"Jika kau pergi ke sana, Nami akan menjadi super marah." Cyborg mengingatkan, membalik surat kabar ke halaman berikutnya.

"Dia menginstruksikan kita untuk menjaga kapal agar tetap aman hingga yang lain kembali. Mereka bilang mereka akan kembali setelah sekitar tiga jam, ingat?"

Luffy mengerang secara dramatis dan berbaring kembali ke dek. "Tapi, itu terlalu lama! Kau tidak bisa mengharapkan ku hanya duduk di sini dan tetap diam selama tiga jam! Aku akan mati karena bosan."

"Kau tidak akan mati karena kebosanan, Luffy. Itu hal konyol."

"Tetap saja! Aku ingin pergi!"

"Bagaimana jika terjadi sesuatu di kapal saat kau pergi?" Franky bertanya, saat dia akan membalik halaman lain.

Kapten itu bahkan tidak berpikir dua kali sebelumnya mengatakan, "Kalau begitu aku akan menyerahkan nya padamu, Franky, kau adalah tukang kapal ku, kan" Luffy melirik Franky dan memberinya senyuman. "Aku bisa mempercayaimu!"

Nafas Franky tersekat. rahangnya menganga sedikit dan cyborg itu hampir menjatuhkan koran yang di pegang nya ke tanah. luffy tidak melihatnya bahwa di balik kacamata hitam Franky, mata cyborg itu melebar dan alisnya terangkat sedikit.

"luffy." Pikir Franky dengan bibir gemetar. Akhirnya setelah penantian dua tahun yang panjang, akhirnya aku bisa mendengar mu mengatakan itu lagi.

Diperlukan segalanya dalam dirinya untuk tidak menangis saat itu juga.

"Franky, ada apa?" cyborg itu tersentak dari pikirannya ketika dia mendengar suara Luffy memanggilnya. Franky berbalik untuk melihat luffy menatapnya.

Alis Franky berkerut ketika dia melihat kerutan cemas di wajah kaptennya, jadi dia dengan cepat mengedipkan air mata dan terus membaca koran seperti biasa.
"tidak apa-apa. Tapi seperti yang kubilang, Nami akan marah jika dia melihatmu di desa."

Melihat temannya bertingkah seperti dirinya lagi, luffy tersenyum lega untuk sesaat, lalu dia kembali merengek. "ugh, aku tahu! tapi tetap-"

"Itu sebabnya, jangan sampai ketahuan."

"aku ingin-huh?" luffy berhenti saat dia mendengar apa yang baru saja dikatakan temannya. Franky meletakkan koran itu dan berbalik untuk memberikan senyum tulus kepada kaptennya. "pergi saja, dan jangan biarkan siapa pun melihatmu."

luffy menatapnya selama beberapa detik, sebelum senyumnya berubah menjadi seringai lebar dan mata luffy berbinar seperti anak kecil di toko permen (dalam kasus luffy, toko daging). "Betulkah?"

Jangan Menghalangi Jalan Kapten Kami (Complete,)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang