Sendu

2K 171 6
                                    

Cinta.

Satu kata berjuta makna.

Cinta.

Satu kata berjuta cerita.

Cinta.

Satu kata berjuta rasa sakit.

Aku terkekeh sambil menitihkan air mata, ku usapnya kepalaku dengan pelan menenangkan diriku sendiri.

Rasanya menangis membuatku sedikit lega, walaupun rasa sakit teramat bersarang didadaku.

Ku pukulnya dadaku pelan agar mengurangi rasa sesak disana, aku kesulitan bernapas kutarik napas panjang lalu kuhembuskan.

Takdir memang lucu.

Selalu berbeda dengan apa yang ku inginkan.

Mengapa.

Mengapa bahagia untukku tidak ada.

Mengapa.

Mengapa selalu aku yang menderita.

Siang tadi, di sekolah rasanya pikiranku kacau, hatiku gelisah, emosiku kian memuncak.

Melihat.

Melihat kau dan dia tertawa bersama.

Lucu.

Bagiku sangat lucu, diriku yang tidak bisa disandingkan denganmu sangat menginginkan mu hanya untuk diriku seorang.

Lucu.

Memangnya siapa aku?.

Hanya seorang pemuda gila yang menyukaimu.

Ya pemuda.

Salah, aku tahu semuanya salah.

Salah karna mencintaimu bukan hanya sebatas teman ataupun sahabat.

Tapi benar-benar mencintaimu dalam artian yang berbeda.

Bodoh.

Aku mencintaimu Tsukishima Kei.

Bodoh.

Rasanya aku ingin berteriak dan mengatakan itu.

Lucu sekali.

Lucu sekali takdir ini.

Mataku berlinang air mata membasahi buku yang sempat ku berikan coretan-coretan tentang dirimu.

Ku tutupnya agar tidak basah kuyup akibat hujan yang mengalir dari mataku.

Ku hembuskannya napasku perlahan, ku usapnya dadaku agar diri dan relung hati ini lebih tenang.

Tidak apa.

Aku kuat, melihat dirimu tersenyum tipis sudah membuatku bahagia.

Nēe, Tsukishima. Kau sangat tampan saat tertawa.

Tertawalah sedikit.

Dan kuyakin aku akan semakin jatuh kepadamu.

Sayonara TsūkkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang