Kei

804 115 2
                                    

Kami menang, Ya walaupun aku tahu itu semua karna lawan kami tidak memakai senjata pamungkas mereka.

Lagi pula ini hanyalah latih tanding, dan kau sudah bersusah payah.

Kau hebat Tsukishima.

Maaf tidak dapat mengatakannya secara langsung hanya saja aku terlalu malu.

Hari demi hari berlalu, hari yang kulalui pun sama seperti biasa, walaupun yang berbeda hanyalah latihan dan skill yang kamu miliki.

Tidak denganku.

Aku lemah, bodoh dan tidak dapat diandalkan.

Bahkan melakukan serve selalu gagal, asal-asalan dan terlalu gegabah.

Bahkan pelatih selalu menegurku.

Tapi kau bahkan tidak mengatakan apapun, hanya menatap ku dalam diam.

Aku tahu kau ingin mengataiku kan, aku tahu.

Makanya diam saja, perkataanmu itu sangat menyakitkan.

Saat berjalan menuju ruang ganti pun kau hanya diam, sudah biasa.

Tidak perlu terkejut, Tsukishima hanya terlalu kelelahan.

"Oi kalian, mau ikut ke warung kapten ingin mentraktir kita."

"Ha'i."

Setelah dari warung pun kau hanya diam membuatku enggan membuka suara.

Takut membuatmu semakin kesal, saat ku lihat tempat biasa kita berpisah membuatku mendesah pasrah.

"Yamaguchi, jangan minder. Serve mu cukup bagus." Setelah kau mengatakan itu kau pergi dengan langkah cepat.

Aku tahu, kau malu.

Dasar tsundere.

Pipiku memerah lalu berteriak, " Ha'i Tsukki. Matta Ne."

.

Ku baringkan diriku di kasur empuk, lelah. Itu yang kurasakan.

Tapi terlintas bayangan saat memberikan ku semangat membuat rasa lelahku hilang begitu saja.

Tersenyum lebar bahkan aku memekik pelan.

Tsukishima kau manis, Seperti stroberi buah kesukaanmu.

Tapi saat mengingat hari esok membuatku mendengus kesal.

Hari minggu.

Dan hari dimana aku tidak akan melihatmu.

Tenang Yamaguchi hanya sehari.

Hari minggu ini akan kuberikan padamu Tsukishima.

Diary ku akan penuh dengan dirimu.

Sayonara TsūkkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang