Bagian 12

1.4K 152 15
                                    

*
*
*

Di kediamana Gulf saat ini Pho dan Maenya tengah duduk diruang tamu rumahnya,mereka masih memikirkan jalan terbaik tentang perjodohan anaknya.

"Pho....bagaimana mungkin kita dijodohin,sedangkan kita sama2 laki2 Pho...."

Gulf tiba2 masuk keruang tamu dan duduk di kursi sebelah ibunya.

"Sebelum kalian lahir,kakekmu dan kakeknya telah membuat satu janji,dulu Pho tidak terlalu memikirkannya,karna keluarga mereka tinggal diluar Negri,sampai akhirnya Pho melupakan janji itu,Pho baru sadar,walaupun keluarga mereka kaya raya tapi mereka masih mengingat omongan orang tuanya dan mau memenuhinya,padahal setelah melihat keadaan rumah kita,bisa saja kan mereka mengakhiri semuanya,tapi mereka tidak melakukannya dan tetap saja menginginkan perjodohan ini,Pho sangat malu pada mereka,bagaimana mungkin Pho melupakan keinginan Kakekmu Luk..."

Pho Gulf bercerita sambil mengingat kejadian dulu dimana janji itu dibuat.

"Turuti keinginan kakek mu Luk...bukankah di Negara kita hal seperti itu sudah dibolehkan,dan dikampung kita juga banyak yang melakukan pernikahan sejenis"

Mae nya menimpali dan memberi nasehat pada Gulf,Phonya menganggukkan kepalanya tanda mendukung omongan Mae nya,Gulf diam,mulutnya tertutup rapat,pikirannya kacau,tidak tau apa yang harus dia lakukan kini.

"Tapi Dia sudah punya kekasih Mek....Lagipula kenapa tidak dengan adiknya saja,bukankah salah satunya mau menggantikannya tadi"

Gulf mencoba berkelit agar Pho dan Mae nya tidak memaksa.

"Tapi yang kakekmu jodohkan denganmu adalah anak pertama mereka,itu artinya kakekmu tidak mempermasalahkan jenis kelamin kalian,masalah dia sudah punya kekasih biarkan Dia yang menyelesaikan masalahnya,kalau Dia bisa menerimamu berarti Dia bisa bertanggung jawab atas apa yang Dia lakukan,kau laki2,Pho yakin kau bisa menghadapinya, kau tidak akan terpuruk hanya karna perasaan cemburu,beri Dia waktu untuk menyelesaikan masalahnya,dan bersabarlah menghadapinya."

Gulf terperangah mendengar kata2 Phonya,Gulf tidak percaya Phonya bisa punya pikiran seperti itu.

"Percayalah pada kami Luk...tidak mungkin kami yang sangat menyayangimu akan tega menjerumuskanmu,insting orang tua tidak akan salah Luk..."

Maenya menambahkan apa yang Phonya katakan tadi,Gulf tambah terperanjat,kenapa Pho dan Mae nya menjadi seperti ini.

"Apa karna mereka kaya,sehingga Pho dan Mae mau mengorbankan Gulf...?"

Gulf tidak terima akan pemikiran Pho dan Maenya.

"Bukan karna itu kami melakukan nya,kau tentu tau bagaimana orang tuamu kan...? Pho dan Mae punya alasan sendiri"

Gulf diam mendengar Phonya bicara.

"Mereka orang2 yang baik,kami yakin itu,terlihat bagaimana anak2 nya tumbuh dengan didikan yang begitu baik,jangan salah faham pada kami Luk..."

Maenya juga mendukung Phonya,meraka tidak ingin Gulf salah faham dan berpikir yang tidak2.

"Kami tidak akan memaksamu Luk...semua kembali padamu"

Phonya beranjak dari duduknya dan masuk ke kamarnya,disusul Maenya,sebelum masuk kekamarnya Maenya kembali meyakinkan Gulf.

"Percayalah pada Pho dan Mae Luk..."

dengan sayang Maenya membelai rambut anaknya,Gulf menunduk dalam diam sambil menganggukkan kepalanya, Maenya tersenyum kemudian masuk ke kamarnya.

>>>>>>>>>>>>

TAKDIR CINTA MEWGULFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang