Chapter 1

325 42 4
                                    

Author POV

BRAAKKK!!!

  Gadis yang sedang tertidur pulas itu seketika terbangun mendengar suara gebrakan yg lumayan keras.

" Hah suara apa itu?" ucapnya yg masih kaget dan melihat ke sekitar untuk mencari tau sumber suara itu.

"Tikus sialan" ucapnya ketika melihat seekor tikus yang menjatuhkan sebuah buku besar.

  Gadis itu kemudian berdiri untuk mengambil buku itu, kemudian dia duduk memegang buku yang bertuliskan "Viruses that destroy humans" dia menemukan buku itu ketika sedang berburu makanan. Kemudian gadis itu termenung mengingat mimpinya, sering sekali dia mendapatkan mimpi yang sama, dia sangat merindukan ibunya, kejadian satu tahun itu masih tersimpan dalam ingatannya.

"Woy dri.... ngelamun aja lo" ucap  salah satu temanya, Indri menatap temannya sinis.

"anjing lo bikin kaget aja" ucap indri

"kenapa lo ngelamun hah?" tanya cindy nyamperin indri dan duduk di sebelahnya.

"Kagak siapa juga yang ngelamun" jawab indri.

" Lo kira kita buta, dari tadi kita ngeliatin lo Bego" ucap alvin

"Hmm". gumam indri

" Cihh nih anak" desih alvin yang kemudian duduk di samping cindy

"Abis dari mana lo pada? abis ena ena ya". tanya indri

"Engga ko engga, kita abis berburu makanan, persedian udah mulai menipis, ya kan vin?." tukas Avilia

"Hooh gitu dri, lagian kita tadi mau ajak lo, lo nya tidur, kagak tega kita bangunin". kata Alvin menambahkan.

" Tapi kalian gapapa kan?" tanya indri

" Iya kita gapapa, engga ada perampok juga tadi aman aman aja" Sahut Avilia

" Bagus deh, btw Bang Abian kemana" Tanya indri lagi.

"Bang Abian di atas dri lagi ngerokok" Jawab Alvin.

" Oh gtu thanks" Balas indri dan langsung berjalan ke atas.

Di dalam markas kokoh dan cukup ini terdapat 4 orang yang sedang bertahan hidup dari serangan zombie sudah hampir satu tahun mereka hidup bersama, awalnya Abian lah yang telah menyelamatkan indri, mobil tentara yang mereka tumpangi di serang zombie, namun untungnya Abian dan indri dengan cepat menyelamatkan diri dan masuk kedalam hutan lalu mereka menemukan bangunan yang masih kokoh itu. Sedangkan Alvin dan Avilia mereka dulunya menjadi tawanan perampok, duluya alvin dan avilia dijadikan "badut penghibur" para perampok itu pada saat mereka lelah berburu, namun untungnya juga Abian dan Indri berhasil menemukan dan menyelamatkan mereka dari perampok itu, Albian dan indri membawa mereka ke markasnya.

  Sesampainya di atas indri melihat Albian,  dengan badan kekar dari hasil pelatihannya saat menjadi tentara dulu. Indri Alvin dan Avilia sudah menganggap Abian Abang mereka sendiri.

"Bang woy.." panggil indri pada abian, abian pun melihat kearah panggilan itu, di tangan nya. ada sebatang rokok dan bir

"Eh lo dri, ada apa?" tanya Abian

"Kagak bang manggil doang gw, kalo lo lagi ngapain disini bang?" tanya indri.

"Ngadem aja sih, sekalian mantau juga" jawab Abian

  Dulu kota ini tuh sangat indah saat kedatangan virus zombie kota ini seperti kota mati yang hancur tak berpenghuni, bangunan bangunan yang dulunya menjulang tinggi kini telah roboh akibat kekacauan yang terjadi.

"Gw bingung bang kenapa semua ini bisa terjadi, gw udah baca puluhan buku tentang virus, tapi ga ada satu pun yang sama kyk virus yang kita alami saat ini." Kata Indri sambil melihat keadaan daerah yang ada di sekelilingnya.

"asal lo tau, saat gw masih berada di pelatihan tentara dulu, banyak sekali profesor dan jendral jendral besar yang sudah mewanti wanti kejadian ini , sebenarnya virus ini ada hasil karya mereka yang gagal, virus ini adalah senjata biologis negara yang bocor dan menjadi wabah seperti ini bisa di bilang ini adalah senjata makan tuan" penjelasan Abian cukup membuat indri terdiam, bagaimana pun ayah nya dulu adalah seorang tentara juga, namun ayah nya gugur dalam perang.

"terus lo tau ga ada obat atau semacam antibiotik yang bisa meredakan virus ini?" tanya indri.

"Gue pernah denger ada seorang ilmuwan dia masih muda dia tinggal di dalam hutan hyujon
dia sangat terkenal dengan ke jeniusan nya namun orang ini tidak akan mudah percaya sekalipun pada seorang profesor ataupun para jenderal besar." jelas Abian

    Penjelasan Abian cukup membuat indri tertantang dalam hatinya ingin sekali menghentikan wabah ini, agar orang orang terdekatnya tidak bernasib buruk seperti ibunya

" Jadi begitu, apakah kita harus mencoba menemui nya agar wabah ini bisa berhenti". ucap indri sambil menatap kedepan

"Gila lo ya, lo kan tau betapa bahaya nya itu hutan disana kita bukan sekedar menghadapi zombie, banyak binatang binatang buas disana." Tegas Abian

" Gapapa bang kalo ga mau gue sendiri aja, gue bakal nanggung resikonya sendiri, sampe engga nya gue tergantung takdir bang, gue ga mau makin banyak orang yang jadi seperti makhluk itu" sepertinya tekad indri sudah sangat bulat.

" Yang bener aja lo?" tanya Abian tegas

" Emang nya muka gue lagi bercanda." ucap indri meyakinkan.

  Abian sudah paham dengan sikap seorang indri, jika sudah begitu dia tidak bisa melarangnya lagi.

  Indri turun ke bawah melihat lihat barang apa saja yang akan dibawanya untuk perjalanan nanti, ternyata ada yang masih kurang, obat obatan mulai habis, indri bergegas membawa senjata dan pergi keluar untuk mencari obat obatan.

  Alvin dan Avilia pun terbingung bingung dilihat dari raut wajah dan apa yang dilakukan indri, tak lama Abian pun turun.

" Si indri kenapa bang?" Tanya Alvin

" Tuh anak udah gila, dia mau pergi ke hutan hyujon" kata Abian

" Hutan hyujon? bukannya hutan itu tempat paling berbahaya?." Tanya Avilia

" Iyaa bener, tapi gue ga bisa larang dia, dia itu klo udah nekad ya terus gitu" kata Abian cemas

" Ga ada cara lain kalo gtu kita juga harus ikut dia bang" kata Avilia.

___________________________

Indri POV

  Setelah mendengar penjelasan bang Abian tadi, gue bertekad mau nemuin ilmuan jenius itu, gue sanggup apapun resiko yang bakal di hadapin nya, gue terus berlalri untuk mencari perlengkapan obat.

DOORRR...DORRRR..!!!!

   "Ah shitt!! Arah tembakan dari mana itu kenapa ribut sekali"

DOORRR!!...DOORR!!!..

    Gue ngeliat ada seorang wanita yang sedang di kejar kejar oleh banyak zombie, gue ngerasa kesian ngeliat nya tapi gue bingung cara menyelamatkan dia, dia ga akan bisa selamat klo dia sendiri yang menghadapi nya.

   Gue ngeliat ke sekitar, gue baru inget area sini ada akses rahasia.

"CEPAT LAHH IKUT DENGAN KU" kataku berteriak sambil menarik wanita itu. Gue narik dia dan masuk kedalam saluran air yang sudah kering, dulu ketika menyelamatkan Alvin dan Avilia kita sembunyi disini dari para perampok itu.

" Hahh... hahhhh..... Terimakasihh" Ucap nya sambil ngos ngosan.

   Gue liat wajah nya, untuk pertama kali nya gue ngeliat wajah orang sedetil ini, Matanya indah, lesung pipinya terbentuk jelas apalagi jika tersenyum, cantik dan manis sekali.

"Iya sama sama, ini minum lah." ucapku sambil memberinya minum, dia langsung meneguk minuman itu

"Cantik...." ucap ku tanpa sengaja.

______________________________

Jgn lupa Vote and comment nya yo guyss

Tinggal Jejak 🐾
~Ru

Love And WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang